2.6.2 Hukum Snnelius
Hukum Snnelius digunakan sebagai hukum dasar dari prinsip pembiasaan cahaya atau optik. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 2.4. Pada gambar ini
tampak bahwa nilai-nilai dari indeks. Pada hukun Snnelius ini dapat disampaikan tiga bagian penting dari pengertian hukum Snnelius yaitu [7]:
a. Cahaya merambat lurus dalam suatu medium b. Cahaya dapat dirubah arahnya dengan menggunakan kaca atau
permukaan licin c. Cahaya yang dipantulkan ke cermin membentuk sudut datang yang
sama dengan sudut pantul.
Gambar 2.6 Hukum Snnelius
n = cv
Dimana : n
: Indeks bias v
: Kecepatan perambatan cahaya di medium c
: Kecepatan perambatan cahaya diruang hampa Ada dua kondisi dalam pembiasan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Bila sinar datang dari medium tipis kemedium lebih padat, maka sinar akan di biaskan mendekati garis normal. Dalam hal ini sudut bias lebih kecil dari sudut
datang. 2. Bila sinar datang dari medium padat kemedium lebih tipis, maka sinar akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Dalam hal ini sudut bias lebih besar dari sudut datang.
Sudut kritis dalam pembiasaan adalah sudut datang cahaya dengan kondisi dimana harga diperbesar samapai suatu nilai tertentu sehingga seluruh cahaya datang
dipantulkan secara total, hal demikian merupakan kondisi ideal untuk mentransmisikan cahaya dalam serat optik [7].
2.6.3. Perambatan Cahaya
Perambatan cahaya terdiri dari beberapa mode dalam medium yang sama yaitu ;
a. Cahaya dapat merambat dalam serat optik melalui sejumlah lintasan yang
berbeda. b.
Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode dari suatu serat optik.
c. Ukuruan diameter core menentukan jumlah mode yang ada dalam suatu
serat optik. d.
Serat optik yang memiliki lebih dari satu mode disebut serat optik multimode.
e. Serat optik yang mempunyai hanya satu mode saja diesbut serat optik
single mode. Serat optik single mode memiliki ukuran core lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Propagasi Cahaya Pada Serat Optik
Perambatan cahaya pada komunikasi serat optik ditunjukkan pada Gambar 2.7. Perambatan cahaya atau propgasi cahaya dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk bagian. Pada Gambar 2.7 ini ditunjukkan bahwa propagasi cahaya dibiasakan dan dipantulkan pada sebuah bentuk kerucut [7].
2.6.4. Konfigurasi Dasar Serat Optik