sudah tidak layak dikonsumsi. Karena tanpa ozonisasi, pertumbuhan bakteri dan jamur berlangsung cepat Suseno-Tempo News Room, 2003.
3. Reversed Osmosis RO Indriatmoko dan Herlambang 1999 dalam Syafran 2004, Reversed
Osmosis RO adalah suatu proses pemurnian air melalui membran semipermiabel dengan tekanan tinggi 50-60 psi. Membran semipermeabel merupakan selaput
penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau sulit dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari
molekul air. Membran RO menghasilkan air murni 99,99. Diameternya lebih kecil dari 0,0001 mikron 500.000 kali lebih kecil dari sehelai rambut. Fungsinya
adalah untuk menyaring mikroorganisme seperti bakteri maupun virus. Bahan tambahan yang diperlukan dalam operasional unit pengolah air
sistem RO antara lain : Kalium permanganate KmnO4, anti scalant, anti fouling dan anti bakteri. Kalium permanganat digunakan sebagai bahan
oksidator terhadap zat besi, mangan dan bahan organik dalam air baku. Sistem pengolahan air sangat tergantung pada kualitas air baku yang akan diolah. Air
baku yang buruk, seperti adanya kandungan khlorida dan TDS yang tinggi, membutuhkan pengolahan dengan sistem RO sehingga TDS yang tinggi dapat
diturunkan atau dihilangkan.
C. Peraturan dan Perundangan
Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kep – Menperindag nomor : 651 MPP Kep 10 2004 tertanggal 24 Oktober 2004,
pasal 1 yang dikatakan depot air minum adalah usaha industri yang melakukan
Universitas Sumatera Utara
proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Adapun air minum yang dimaksud merupakan air baku yang telah
diproses dan aman untuk diminum. Sementara itu air baku adalah air yang belum diproses atau sudah diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu
sesuai peraturan Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum.
D. Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Higiene sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk mengendalikan faktor- faktor air minum, penjamah, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya Depkes, 2006. Penilaian higiene sanitasi depot air minum didasarkan pada nilai
persyaratan pemeriksaan fisik higiene sanitasi depot air minum, lokasi bangunan dan sarana sanitasi. Pedoman cara produksi yang baik depot air minum
memberikan penjelasan mengenai cara produksi air minum yang baik pada seluruh mata rantai produksi air minum, mulai dari pengadaan bahan sampai
penjualan ke konsumen. Dalam lampiran Kep Men Perindustrian dan Perdagangan RI tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan
Perdagangannya No. 651MPPKep102004 dimuat pedoman cara produksi yang
baik depot air minum. Pedoman ini terinci dalam bagian-bagian sebagai berikut:
a. Desain dan Konstruksi Depot
b. Bahan baku, Mesin dan Peralatan produksi
c. Proses Produksi
d. Produk Air Minum
e. Pemeliharaan Sarana Produksi dan Program Sanitasi
Universitas Sumatera Utara
f. Karyawan
g. Penyimpanan Air Baku dan Penjualan
a. Desain dan Konstruksi Depot
Lokasi di Depot Air Minum harus terbebas dari pencemaran yang berasal dari debu di sekitar Depot, daerah tempat pembuangan kotoransampah, tempat
penumpukan barang bekas, tempat bersembunyiberkembang biak serangga, binatang kecil, pengerat, dan lain-lain, tempat yang kurang baik sistem saluran
pembuangan air dan tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran.
Ruang proses produksi menyediakan tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi. Area produksi harus dapat dicapai untuk
inspeksi dan pembersihan di setiap waktu. Konstruksi lantai, dinding dan plafon area produksi harus baik dan selalu
bersih. Dinding ruang pengisian harus dibuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan
secara rutin dan dijadwalkan. Dinding dan plafon harus rapat tanpa ada keretakan. Tempat pengisian harus didisain hanya untuk maksud pengisian produk
jadi dan harus menggunakan pintu yang dapat menutup rapat. Desain tempat pengisian harus sedemikian rupa sehingga semua permukaan dan semua peralatan
yang ada di dalamnya dapat dibersihkan serta disanitasi setiap hari. Penerangan di area proses produksi, tempat pencucian pembilasan
sterilisasi pengisian galon harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi fisik, sehingga karyawanpersonil mempunyai pandangan yang
terang untuk dapat melihat setiap kontaminasi produk. Dianjurkan penggunaan
Universitas Sumatera Utara
lampu yang anti hancur dan atau lampu yang memakai pelindung sehingga jika pecah, pecahan gelas lampu tidak mengkontaminasi produksi.
Ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dan kondensat dalam ruang proses produksi, pencucianpembilasansterilisasi dan
pengisian galon. Pengecekan terhadap perlengkapan ventilasi perlu dilakukan secara rutin agar tidak ada debu dan dijaga tetap bersih.
Semua bagian luar yang terbuka atau lubang harus dilindungi dengan layarscreen, pelindung lain atau pintu yang menutup sendiri untuk mencegah
serangga, burung dan binatang kecil masuk ke dalam Depot Depkes, 2006.
b. Bahan Baku, Mesin dan Peralatan Produksi 1. Bahan baku
Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang harus dilakukan untuk
menjamin mutu air baku meliputi: a.
Sumber air baku harus terlindungi dari cemaran kimia dan mikrobiologi yang bersifat merusakmengganggu kesehatan.
b. Air baku diperiksa secara berkala terhadap pemeriksaan organoleptik bau,
rasa, warna, fisika, kimia dan mikrobiologi. Bahan wadah yang dapat digunakandisediakan Depot Air Minum harus
memenuhi syarat bahan tara pangan food grade, tidak bereaksi terhadap bahan pencuci, desinfektan maupun terhadap produknya.
2. Mesin dan peralatan produksi
Mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam Depot Air Minum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Bahan mesin dan peralatan
Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan tara pangan food grade, tahan korosi dan tidak bereaksi dengan
bahan kimia. b.
Jenis mesin dan peralatan Mesin dan peralatan dalam proses produksi di Depot Air Minum sekurang-
kurangnya terdiri dari: 1 Bak atau tangki penampungan air bak.
2 Unit pengolahan air water treatment terdiri dari: a Prefilter saringan pasir = sand filter
Fungsi prefilter adalah menyaring partikel-partikel yang kasar, dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama.
b Karbon filter Fungsi karbon filter adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa
khlor dan bahan organik. c Filter lain
Fungsi filter ini adalah sebagai saringan halus berukuran maksimal 10 sepuluh micron, dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tertentu.
d Alat desinfektan ozonisasi dan atau UV dengan panjang gelombang 254 nm 2537 A. Fungsi desinfektan adalah untuk membunuh kuman
patogen. 3 Alat pengisian.
Mesin dan alat untuk memasukkan air minum kedalam wadah Depkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
c. Proses Produksi
Urutan proses produksi air minum di Depot Air Minum adalah sebagai berikut:
1. Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampung
Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau tangki penampung reservoir.
Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan food grade, harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air.
Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas: a. Khusus digunakan untuk air minum.
b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman. c. Harus mempunyai manhole.
d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran. e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi
penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
Tangki, galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan food grade, tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air.
Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 tiga bulan sekali. Dokumen pengadaan air baku harus tersedia
dalam Depot Air Minum yang isinya antara lain adalah nama pemasokpemilik sumber air, jumlah air dan tanggal pengadaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penyaringan Bertahap
a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi
yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silica SiO2 minimal
80. Ukuran butir-butir yang dipakai ditentukan dari mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU.
b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa
berfungsi sebagai sebagai penyerap, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik. Daya serap terhadap Iodine I
2
minimal 75. c.
SaringanFilter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus
berukuran maksimal 10 sepuluh micron Pitoyo, 2005. 3. Desinfeksi
Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksi engan menggunakan ozon berlangsung dalam tangki atau alat
pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 - 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi
selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet UV dengan panjang gelombang 253 nm atau kekuatan 2537 A dengan intensitas
minimum 10.000 mw detik per cm
2
. a. Pembilasan, Pancucian dan Sterilisasi Wadah
Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara pangan food grade dan bersih. Depot Air Minum wajib memeriksa wadah
yang dibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi harus disanitasi
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan ozon O
3
atau air ozon air yang mengandung ozon. Bilamana dilakukan pencucian maka harus dilakukan dengan menggunakan
berbagai jenis deterjen tara pangan food grade dan air bersih dengan suhu berkisar 60
– 85 C, kemudian dibilas dengan air minumair produk
secukupnya untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang dipergunakan untuk mencuci.
Catatan: Air bekas pencucian maupun bekas pembilasan tidak boleh digunakan kembali sebagai bahan baku produksi harus dibuang.
1. Pengisian Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta
dilakukan dalam tempat pengisian yang higienis. 2 Penutupan
Penutupan wadah dapat dilakukan dengan menutup yang dibawa konsumen
dan atau yang disediakan oleh depot air minum Depkes, 2006. d. Produk Air Minum
Sebelum dijual, untuk pertama kali produk air harus dilakukan pengujian mutu yang dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi atau ditunjuk oleh
Pemerintah KabupatenKota yang terakreditasi. Pengujian mutu air minum wajib memenuhi persyaratan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 907MenkesSKVII2002. Pengendalian dan pengujian mutu untuk menjamin tercapainya mutu sesuai keputusan Menteri
Kesehatan yang berlaku dengan cara mengambil sampel dari titik keluarnya air minum pengisian.
e. Pemeliharaan Sarana Produksi dan Program Sanitasi
Universitas Sumatera Utara
1. Pemeliharaan Sarana Produksi
Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur dan berkala. Harus dilakukan usaha pencegahan masuknya
binatang pengerat tikus, serangga dan binatang kecil lainnya ke dalam bangunan proses produksi maupun tempat pengisian.
Mesin dan peralatan yang berhubungan langsung dengan bahan baku atau pun produk akhir harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi teratur,
sehingga tidak menimbulkan pencemaran terhadap produk akhir. Mesin dan peralatan yang digunakan oleh Depot Air Minum Isi Ulang harus dirawat secara
berkala dan apabila sudah habis umur pakainya harus diganti sesuai ketentuan teknis.
2. Program Sanitasi
Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan baku dan air minum harus bersih dan disanitasi setiap hari. Permukaan yang kontak dengan air minum harus
bebas dari kerak, oksidasi dan residu lainnya. Proses pengisian dan penutupan dilakukan secara saniter yakni dilakukan
dalam ruang yang higienis. Wadah yang dibawa oleh konsumen harus disanitasi dan diperiksa sebelum pengisian, dan setelah pengisian, wadah ditutup dengan
penutup tanpa disegel. Wadah cacat harus dinyatakan tidak dapat dipakai dan tidak boleh diisi.
f. Karyawan
Karyawan yang berhubungan dengan produksi harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka, penyakit kulit atau hal lain yang diduga dapat mengakibatkan
pencemaran terhadap air minum.
Universitas Sumatera Utara
Karyawan bagian produksi pengisian diharuskan menggunakan pakaian kerja, tutup kepala dan sepatu yang sesuai. Karyawan harus mencuci tangan
sebelum melakukan pekerjaan terutama pada saat penanganan wadah dan pengisian.
Karyawan tidak diperbolehkan makan, merokok, meludah atau melakukan tindakan lain selama melakukan pekerjaan yang dapat menyebabkan pencemaran
terhadap air minum Depkes, 2006.
g. Penyimpanan Air Baku dan Penjualan 1. Penyimpanan Air baku
Bak penampung air baku harus dibuat dari bahan tara pangan food grade, harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Depot air minum tidak
boleh melakukan penyimpanan air minum yang siap dijual dalam bentuk kemasan. Dengan demikian tidak ada stok air minum dalam wadah yang siap
dijual. Penyimpanan hanya boleh dilakukan untuk air baku dalam tangki penampung.
2. Penjualan
Depot air minum tidak boleh melakukan penjualan secara eceran melalui tokokioswarung dan hanya diperbolehkan menjual di tempat usaha langsung
kepada konsumen yang membawa wadah miliknya sendiri atau disediakan oleh depot. Pelaksanaan penjualanpengisian dilakukan seperti uraian pada proses
pengisian air minum yang dimulai dari pembilasanpencuciansterilisasi wadah, pengisian dan penutupan Depkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
E. Profil Usaha depot air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Batu Kab. Deli Serdang
Jalan Veteran merupakan daerah berdirinya depot air minum isi ulang paling banyak di Kec. Labuhan Batu Kab. Deli Serdang. Di jalan yang memiliki
panjang sekitar 5 kilometer tersebut terdapat 12 unit usaha depot air minum isi ulang. Waktu berdirinya usaha-usaha depot air minum isi ulang ini cukup
beragam, yang terlama adalah pada Agustus 2006 hingga yang terbaru adalah pada Februari 2010.
Lokasi usaha depot air minum isi ulang yang strategis, berada di tepi jalan raya serta dekat dengan pemukiman padat dan lokasi bisnis merupakan
keunggulan terbesar usaha ini, dengan segmen konsumen masyarakat sekitar Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang yang besar yaitu warga sekitar dan
sesama usaha lainnya, maka dapat dipastikan usaha depot air minum isi ulang ini tidak kesulitan mendapatkan konsumen.
Jam operasional maksimal mayoritas usaha depot air minum isi ulang adalah 13 jam, secara umum adalah dari pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Rentang waktu yang panjang ini memungkinkan konsumen untuk menikmati produk usaha depot air minum isi ulang secara maksimal. Jam sibuk usaha depot
air minum isi ulang ini adalah antara pukul 15.00 hingga pukul 18.00 WIB, hal ini dikarenakan pada saat tersebut sebagian besar warga sekitar Jalan veteran Kec.
Labuhan Deli Kab. Deli Serdang telah berada dirumah setelah seharian bekerja. Sebagian besar warga tersebut bekerja sebagai buruh pabrik yang berada di sekitar
Jalan veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Modal awal rata-rata usaha depot air minum isi ulang di Jalan veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang adalah sekitar Rp 50 juta. Modal tersebut
memiliki rentang yang cukup lebar berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta. Sebanyak 7 dari 12 pengusaha menyatakan sumber modal pendirian berasal dari
biaya bersama karena mereka berbadan hukum. Sedang pengusaha lainnya menyatakan bahwa modal pendirian berasal dari uang pribadi. Hanya pengusaha
yang berbadan usaha yang telah mengalami penambahan modal dan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, semisal pihak perbankan untuk menambah modal
usaha. Sedangkan pengusaha lainnya bertahan hidup dengan cara melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional.
Selain menjual produk secara langsung, seluruh pengusaha juga mempertahankan kegiatan usahanya dengan melakukan jasa pesan-antar. Usaha
ini dilakukan agar memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan dengan lebih praktis tanpa perlu datang langsung ke depot air
minum isi ulang tersebut. Hal ini cukup dapat menambah pemasukan usaha karena sebagian besar pendapatan usaha depot air minum isi ulang bergantung
pada banyaknya konsumen yang menggunakan jasa pesan-antar. Untuk melakukan kegiatan pesan-antar, para pengusaha biasanya menggunakan
kendaraan berupa becak barang yang jumlahnya bergantung pada modal mereka. Rata-rata setiap usaha memiliki 1 unit becak barang, namun adapula depot air
minum isi ulang yang memiliki 2 unit becak barang. Semakin banyak jumlah becak barang yang dimiliki maka semakin banyak pendapatan yang dapat mereka
hasilkan dari jasa pesan-antar tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah pegawai yang dipekerjakan pada usaha depot air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang berkisar antara 1 hingga 7
orang, tergantung dengan besar-kecilnya usaha depot air minum isi ulang. Pendidikan terakhir para pegawai tersebut cukup bervariatif, antara SD hingga
SMAsederajat. Ada pula yang berpendidikan S1, tetapi biasanya mereka adalah pegawai yang sekaligus pemilik usaha depot air minum isi ulang atau pemilik
modal itu sendiri. Gaji bersih para pegawai tersebut berkisar antara Rp. 300 ribu hingga Rp. 650 ribu per bulan, tergantung pada waktu kerja dan pembagian kerja.
Rata-rata penjualan usaha depot air minum isi ulang tersebut adalah 40 hingga 60 botol perhari untuk yang beroperasi kurang dari 10 jam, dan 70 hingga 100 botol
untuk yang beroperasi lebih dari 10 jam. Rata-rata aset usaha depot air minum isi ulang melalui pendekatan asumsi
adalah Rp. 50 juta. Aset tersebut sudah termasuk tempat usaha, peralatan, kendaraan dan sebagainya. Harga air minum isi ulang berada pada kisaran antara
Rp. 3.000 hingga Rp. 4.000 perbotol. Untuk layanan pesan-antar para pengusaha menetapkan harga yang bervariasi mulai dari Rp. 3.500 hingga Rp. 4.000
perbotol, adapula pengusaha yang menyediakan layanan pesan-antar gratis. Penghasilan bersih perbulan pengusaha rata-rata adalah Rp. 2 juta hingga Rp. 4
juta. Pengeluaran rutin mereka antara lain adalah untuk biaya keperluan depot air minum isi ulang Rp. 500 ribu hingga 1 juta, biaya air dan listrik Rp. 300 ribu
hingga Rp. 500 ribu, bensin Rp.250 ribu hingga Rp. 500 ribu, dan gaji pekerja Rp. 500 ribu hingga Rp. 3,5 juta.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas Dan Reliabilitas