KONDISI WAKTU BEBAN PUNCAK WBP

Dari tabel, dapat dilihat bahwa tegangan semua Gardu Induk melampaui batasan +5 dari tegangan nominal 150 kV.  Losses susut transmisi total pada kondisi di luar waktu beban puncak LWBP yaitu sebesar 36,7 MW dan 79,8 MVAR, sedangkan losses untuk wilayah Nangroe Aceh Darussalam sebesar 4,5 MW dan 17,1 MVAR. Untuk hasil perhitungan aliran daya sistem Sumatera Utara-Nangroe Aceh Darussalam pada keadaan normal dapat di lihat pada Lampiran 9.

4.4 KONDISI WAKTU BEBAN PUNCAK WBP

Pada kondisi Waktu Beban Puncak WBP didapatkan hasil :  Perhitungan dengan studi aliran daya pada sistem Sumatera Utara-Nangroe Aceh Darussalam dengan menggunakan metode Newton Raphson selesai pada iterasi ke-20, dengan hasil iterasi dapat dilihat pada data berikut dibawah ini : ITER DELTAP BUS DELTAQ BUS DELTAV BUS DELTAANG BUS 0 0.0000 116 0.0000 106 0.04898 90 0.01840 78 1 0.0007 37 0.2688 124 0.04122 90 0.01390 78 2 0.0005 121 0.0670 113 0.00371 111 0.00196 78 3 0.0001 24 0.1203 111 0.00867 111 0.00255 78 4 0.0002 26 0.0010 111 0.00008 111 0.00005 78 5 0.0000 26 0.0000 119 0.00005 122 0.00001 78 6 0.0000 119 0.0000 117 0.00004 122 0.00001 78 7 0.0000 117 0.0000 110 0.00003 122 0.00001 78 8 0.0000 116 0.0000 116 0.00002 122 0.00001 78 9 0.0000 117 0.0000 106 0.00002 122 0.00001 78 10 0.0000 119 0.0000 107 0.00002 122 0.00000 78 11 0.0000 119 0.0000 5 0.00001 122 0.00000 78 12 0.0000 116 0.0000 106 0.00001 122 0.00000 78 13 0.0000 119 0.0000 5 0.00001 122 0.00000 78 14 0.0000 117 0.0000 106 0.00001 122 0.00000 78 15 0.0000 119 0.0000 119 0.00001 122 0.00000 78 16 0.0000 116 0.0000 5 0.00000 122 0.00000 78 17 0.0000 26 0.0000 13 0.00000 122 0.00000 78 18 0.0000 116 0.0000 116 0.00000 122 0.00000 78 19 0.0000 119 0.0000 116 0.00000 122 0.00000 78 20 0.0000 116 0.0000 5 REACHED TOLERANCE IN 20 ITERATIONS LARGEST MISMATCH: 0.00 MW 0.00 MVAR 0.00 MVA AT BUS 6 [ SROTN 150.00] SYSTEM TOTAL ABSOLUTE MISMATCH: 0.00 MVA SWING BUS SUMMARY: BUS X-- NAME --X BASKV PGEN PMAX PMIN QGEN QMAX QMIN 45 ST20 11.500 58.0 115.0 40.0 51.9 116.0 -87.0 Universitas Sumatera Utara  Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada beberapa gardu induk di wilayah Nangroe Aceh Darussalam mengalami penurunan tegangan yaitu +5 sampai dengan - 10 dari tegangan nominal 150 kV sesuai dengan Grid Code Sumatera 7 : CC 2.1 point b halaman 10. Hasil pengukuran dari GI yang bersangkutan dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Penurunan Tegangan 150 kV pada Kondisi Waktu Beban Puncak WBP No. Nama Bus Rating kV Tegangan Terhitung kV Drop kV Drop 1 GI Langsa 150 125,68 24,32 16,21 2 GI Tualang Cut 150 124,39 25,61 17,07 3 GI Idie 150 121,57 28,43 18,95 4 GI Lhokseumawe 150 117,77 32,23 21,49 5 GI Bireun 150 115,65 34,35 22,90 6 GI Sigli 150 113,88 36,12 24,08 7 GI Banda Aceh 150 112,41 37,59 25,06  Losses susut transmisi total pada kondisi Waktu Beban Puncak yaitu sebesar 49,3 MW dan 131,6 MVAR, sedangkan losses untuk wilayah Nangroe Aceh Darussalam sebesar 12 MW dan 42,9 MVAR. Untuk hasil perhitungan aliran daya sistem Sumatera Utara-Nangroe Aceh Darussalam pada keadaan Beban Puncak dapat di lihat pada Lampiran 10.

4.5 KONDISI WAKTU BEBAN PUNCAK WBP DENGAN PEMASANGAN