2. Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Video Konferensi
Dalam ketentuan UUPT, penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Video Call atau Teleconference.
Pemanfaatan kecanggihan ini memungkinkan para pemegang saham perusahaan tidak harus bertatap muka secara langsung tetapi dapat bertatap muka melalui media
elektronik yang saling dapat berhubungan seperti layaknya bertatap muka secara langsung. Tujuan yang akan dicapai dalam suatu rapat tentunya akan membahas suatu
hal yang berkaitan dengan kepentingan atau masalah dalam PT itu sendiri. Kemajuan teknologi informasi ini sangat mempermudah selain lebih efisen juga lebih efektif.
Hal ini menimbulkan dampak dalam UUPT mensyaratkan bahwa setiap perubahan AD PT harus dibuatkan NotulenRisalah rapat yang harus dituangkan dalam akta
otentik. RUPS PT yang dilaksanakan melalui media telekonferensi, video konferensi
atau sarana media elektronik lainnya di dalam kerangka Badan Hukum PT di Indonesia memang merupakan cara RUPS yang baru diperkenalkan melalui UUPT
Nomor 40 Tahun 2007 dengan ketentuan yang telah diatur dalam Pasal 77 UUPT yaitu :
a. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76,
RUPS dapat juga dilakukan melaui media telekonferensi, video koferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta
RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.
b. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan adalah
persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini danatau sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perseroan.
c. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dihitung berdasarkan
keikutsertaan peserta RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
d. Setiap penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus
dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS.
Media elektronik yang didukung dengan keberadaan komunikasi dapat
berbentuk video konferensi video conference dan audio konferensi audio conference. Audio konferensi sendiri adalah suatu sistem yang menggunakan
jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lainnya menggunakan perantara protokol internet. Penggunaan audio konferensi
dalam penyelenggaraan RUPS PT tidak diakui oleh UUPT Nomor 40 Tahun 2007 karena substansi dalam Pasal 77 ayat 1 UUPT Nomor 40 Tahun 2007 menetapkan
bahwa semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung seolah- olah hadir secara fisik, sedangkan audio konferensi hanya mengirimkan suara tanpa
dapat melihat lawan bicara dalam pertemuan yang sedang berlangsung. Maksud dari Pasal 77 UUPT Nomor 40 Tahun 2007
adalah lex spesialis bagi pasal 76 UUPT Nomor 40 Tahun 2007 dan ini merupakan pergeseran paradigma
tentang sahnya suatu RUPS. Keberadaaan pasal 77 Nomor 40 Tahun 2007 adalah
untuk memenuhi asas manfaat yang diterjemahkan bahwa RUPS melalui video konferensi dalapt dilakukan dimanapun tidak terbatas pada ruang, tempat, wilayah
tertentu sebagaimana RUPS konvensional yang disyaratkan dalam Pasal 76 Nomor 40 Tahun 2007.
Video konferensi atau yang biasa disebut telekonferensi telah lama dikenal lebih dari sepuluh tahun silam yang kemudian ditandai dengan ditetapkannya
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Telekonferensi dalam telekomunikasi merupakan pertemuan berbasis elektronik secara langsung
live di antara dua atau lebih partisipan manusia atau mesin yang dihubungkan dengan suatu sistem telekomunikasi yang biasanya berupa saluran telepon.
Penggunaan telekonferensi memiliki kelebihan efektifitas biaya dan waktu.
Universitas Sumatera Utara
Telekonferensi dapat berbentuk konferensi audio atau konferensi video. Konferensi audio merupakan salah satu jenis telekonferensi dimana seseorang dapat melakukan
percakapan interaktif didalamnya. Dengan audio konferensi ini, seseorang dapat berbicara dengan lebih dari satu orang melalui speaker. Sedangkan dalam video
konferensi para partisipannya dapat saling melihat gambar video dan saling mendengar melalui perantaraan kamera, monitor, atau pengeras suara masing-
masing.
52
Pada praktiknya konferensi yang sering disaksikan melalui layar televisi
masih sebatas wilayah indonesia saja. Misalnya pada saat Presiden Republik Indonesia meresmikan beberapa proyek pembangunan di beberapa wilayah Propinsi
di Indonesia secara bersamaan sedangkan presiden tetap berada di Jakarta namun dapat saling melihat, mendengar dan berpatisipasi secara langsung antara Presiden
dengan para Menteri dan Gubernur beserta jajarannya ditempatnya masing-masing melalui video konferensi jaringan komputer yang terhubung dengan sambungan
telepon atau peralatan komunikasi. Hanya saja pada waktu itu masih bersifat pengenalan saja terhadap teknologi informasi yang memang baru berkembang di
Indonesia. Sejak saat itu hingga saat ini penggunaan video konferensi melalui media elektronik semacam itu terus berkembang pesat dalam dunia bisnis. Seiiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan telematika, dokumen elektronik yang dihasilkan dari alat cetak printer, fax dan scanner yang terhubung langsung dengan
media elektronik seperti video konferensi sudah diaakui sebagai alat bukti yang sah sejak ditetapkannya Undang-undang Informasi Transaksi Eletronik Nomor 11 Tahun
2008 pada tanggal 21 April 2008 UUITE.
53
52
http:id.wikipedia.orgwikiTelekonferensi.
53
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Op Cit, h. 3.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian ketentuan mengenai RUPS PT melalui video konferensi seperti telekonferensi atau video konferensi seperti yang dimaksud dalam Pasal 77
UUPT Nomor 40 Tahun 2007 benar-benar dapat diterapkan dalam dunia bisnis di Indonesia, meskipun RUPS melalui video konferensi ini masih rawan terhadap
pemalsuan oleh karena sampai saat tesis ini dibuat belum ada Peraturan Pemerintah yang mengatur dengan tegas mengenai tanda tangan elektronik yang harus
dibubuhkanditerakan oleh peserta RUPS pada NotulenRisalah RUPS melalui video konferensi tersebut.
54
Pada ketentuan Pasal 77 UUPT Nomor 40 Tahun 2007 sudah secara jelas menyatakan bahwa ketentuan mengenai RUPS mealui video konferensi seperti
telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya sangat berbeda dengan ketentuan-ketentuan untuk mengadakan RUPS secara konvensional yang
dimaksud dalam Pasal 76 UUPT Nomor 40 Tahun 2007. RUPS melalui video konferensi dapat dilakukan dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang
diterapkan dalam pelaksanaan RUPS secara konvensional. Adapun perbedaan yang dimaksud yaitu apabila RUPS melaui video konferensi dapat dilakukan tanpa
kehadiran fisik para pemegang saham sebagai peserta RUPS serta persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan dihitung berdasarkan keikutsertaan
peserta RUPS, dalam hal ini pemegang saham tidak diperkenankan untuk menguasakan keikutsertaannya dalam RUPS kepada orang lain.
54
Untuk memenuhi Pasal 1865 KUHPdt, maka salinan dari NotulenRisalah yang ditandatangani oleh peserta rapat diberikan kepada masing-masing peserta sebagai bukti bahwa telah
turut sertanya ia dalam pengambilan keputsan rapat. Salinan tersebutlah yang dijadikan pegangan peserta rapat.
Universitas Sumatera Utara
3. Tata Cara Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Video