diwilayah hukum Indonesia maupun diluar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum diwilayah Indonesia danatau diluar wilayah hukum
Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Berdasarkan Pasal 2 UUITE Nomor 11 Tahun 2008 tersebut diatas, UUITE
Nomor 11 Tahun 2008 mengizinkan penerapan yurisdiksi meluas hingga keluar wilayah Indonesia, sehingga jika dibuktikan berdasarkan UUITE Nomor 11 Tahun
2008 maka RUPS melalui Video konferensi yang dilakukan oleh pemegang saham yang berada diluar wilayah R.I adalah sah.
68
4. Tanda Tangan Dalam NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham
Melalui Video Konferensi
Dalam hukum pembuktian di Indonesia, suatu tanda tangan dalam suatu akta secara umum mempunyai fungsi bahwa dapat mengidentifikasi penandatangan, dapat
memberikan kepastian atas terlibatanya seseorang dalam penandatanganan itu, mengasosiasi orang tertentu dengan isi dokumen serta menyatakan kepemilikan
dokumen itu pada penandatangan dan menyatakan beberapa kesepakatan tertulis yang dimungkinkan ditulis oleh pihak ketiga yang bukan merupakan pihak yang terlibat
dalam kesepakatan.
69
Dalam pembuatan notulenrisalah RUPS disamping dapat dilakukan secara
fisik dapat juga dilakukan secara elektronik. Penandatanganan NotulenRisalah RUPS secara fisik dilakukan apabila seluruh pemegang saham atau seluruh peserta rapat
hadir secara fisik atau face to face untuk membicarakan mata acara rapat yang telah ditentukan. Akan tetapi penandatanganan notulenrisalah RUPS melalui Video
konferensi dapat dilakukan secara fisik maupun secara elektronik. Sebagaimana dalam penjelasan Pasal 77 ayat 4 UUPT Nomor 40 Tahun 2007 disebutkan :
68
http:mazaremo.blogspot.com200811keabsahan-tanda-tangan-elektronik-rups.html.
69
Marianne Magda Ketaren, Keabsahan Tanda Tangan Elektronik Dalam Proses Pendirian Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Tesis, Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Sumatera Utara, 2008, h. 90.
Universitas Sumatera Utara
Yang dimaksud dengan disetujui dan ditandatangani adalah disetujui dan ditandatangani secara fisik atau secara elektronik.
Meskipun dalam UUPT Nomor 40 Tahun 2007 tidak diatur mengenai tanda
tangan elektronik, namum ada dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 10 ayat 6 40 Tahun 2007 yang menyebutkan :
Yang dimaksud dengan tanda tangan secara elektronik adalah tanda tangan yang dilekatkan atau disertakan pada data elektronik oleh pejabat yang
berwenang membuktikan keotentikan data yang berupa gambar elektronik dari tanda tangan pejabat yang berwenang tersebut yang dibuat melalui media
komputer. Menurut pasal 1 angka 12 UUITE Nomor 11 Tahun 2008, yang dimaksud
dengan tanda tangan elektronik adalah :
Tanda tangan yang terdiri atas informasi elektronik yang dilekaktkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
Tanda tangan mungkin dalam bentuk tulisan tangan, tercetak pada kertas fax, bentuk-bemtuk cetakan, tanda dalam bentuk simbol atau bentuk lain yang dibuat
secara mekanis maupun elektronis, jika konsisten dengan hukum suatu negara dimana dokumen tersebut dikeluarkan. Sifat yang diinginkan dari legalitas tanda tangan
diantaranya adalah : a
Tanda tangan itu asli otentik, tidak mudah ditulis atau ditiru oleh orang lain. Pesan dan tanda tangan pesan tersebut juga dapat menjadi barang
bukti, sehingga penandatangan tidak bisa menyangkal bahwa dulu ia tidak pernah menandatanganinya.
b Tanda tangan itu hanya sah untuk dokumen pesan itu saja. Tanda tangan
itu tidak bisa dipindahkan dari suatu dokumen ke dokumen lainnya. Ini juga berarti bahwa jika dokumen itu diubah, maka tanda tangan digital
dari pesan tersebut tidak lagi sah.
c Tanda tangan itu dapat diperiksa dengan mudah. Tanda tangan itu dapat
diperiksa oleh pihak-pihak yang belum pernah bertemu dengan penandatangan.
Universitas Sumatera Utara
d Tanda tangan itu juga sah untuk kopi dokumen yang sama persis.
70
Media telekonferensi merupakan suatu pertemuan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang dilakukan melewati telpon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut hanya dapat menggunakan suara audio conference menggunakan video
video conference yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat. Dalam konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap
peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi. Ciri spesifik telekonferensi yang memiliki nuansa hukum yaitu pertemuan
dimaksud harus memiliki dampak atau akibat hukum dalam hal pertemuan tersebut merupakan suatu rapat untuk memutuskan sesuatu, atau telekonferensi yang
dilakukan dalam rangka memberikan suatu keterangan atau kesaksian misalkan dalam perkara pidana. Adanya dampak inilah yang membedakan antara
telekonferensi biasa dengan telekonferensi memiliki dampak hukum. Untuk mendapatkan kekuatan hukum dan akibat hukum yang sama, secara
umum penandatanganan dokumen memiliki tujuan, yaitu : a.
Bukti. Sebuah tanda tangan mengidentigfiksi suatu dokumen dengan mengidentifikasi si penandatangan dengan dokumen yang ditandartangani.
b. Formalitas. Penandatangan suatu dokumen memaksa pihak yang
menandatangani untuk mengakui pentngnya dokumen tersebut. c.
Persetujuan. Dalam beberapa kondisi yang disebutkan dalam hukum, sebuah tanda tanngan menyatakan persetujuan para pihak yang
menandatangani terhadap isi dari dokumen yang ditandatangani.
d. Efisiensi. Sebuah tanda tanga yang tertera pada dokumen tertulis sering
menyatakan klarifikasi pada suatu transaksi dan menghindari akibat-akibat
70
Wicaksono Wahyu Santosa, Keberadaan Rancangan Undang-Undang Tanda Tangan Digital dan Transaksi Elektronik, Jakarta, Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi, Fakultas Hukum
UI, 2007, h. 6.
Universitas Sumatera Utara
yang tersirat diluar apa yang telah dituliskan atau diperjanjikan dalam dokumen.
71
Dengan berlakunya UUITE Nomor 11 Tahun 2008 diatur mengenai keabsahan suatu tanda tangan elektronik, maka kaitannya dengan RUPS PT haruslah
memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam UUITE Nomor 11 Tahun 2008 agar suatu tanda tangan elektronik dalam keputusan RUPS menjadi suatu alat bukti yang
sah. Namun hingga saat ini, keabsahan suatu tanda tangan elektronik masih harus menunggu Peraturan Pemerintah sebagaimana disyaratkan pada Pasal 11 ayat 2
UUITE Nomor 11 Tahun 2008. Akan tetapi dalam praktek yang terjadi sehubungan dengan masih lemahnya pengaturan tentang tanda tangan elektronik di Indonesia,
maka penandatanganan NotulenRisalah RUPS melalui media elektronik tidak menggunakan tanda tangan elektronik melainkan meggunakan tanda tangan secara
fisik.
Salinan dari hasil RUPS akan terbit segera setelah seluruh penandatanganan selesai dan masing-masing peserta memegang asli dari dokumen yang
ditandatanganinya. Selanjutnya perlu dipahami bahwa tanda tangan elektronik bukan suatu gambar tanda tangan yang di scan kemudian diempatkan pad suatu dokumen,
sehingga dokumen memang terkesan sudah ditandatangani. Pengertian tanda tangan elektronik menurut UUITE Nomor 11 Tahun 2008 bisa dibuat dengan berbagai cara
antara lain dengan kode digital yang ditempelkan pada pesan yang dikirim secara
71
Otentikasi Dokumen Elektronik Menggunakan Tanda Tangan Digital, http:wwwinformatika.org~rinaldiKriptografiMakalahMakalah12.pdf
, 2 Desember 2009.
Universitas Sumatera Utara
elektronik, yang secara khusus akan memberikan identifikasi khusus dari pengirimnya.
D. Dokumen Elektronik dan Minuta Akta Notaris Sebagai Alat Bukti Yang
Diakui 1.
Pengaturan Dokumen Elektronik Dalam Peraturan Hukum Di Indonesia
Pasal 1 angka 4 UUITE Nomor 11 Tahun 2008 menyatakan bahwa : Dokumen elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
danatau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
Agar hukum selalu dapat mengakui perkembangan zaman dan teknologi, perlu pengakuan hukum terhadap berbagai jenis perkembangan teknologi digital
untuk berfungsi sebagai alat bukti pengadilan. Akan tetapi, di lain pihak kecenderungan terjadi manipulasi penggunaan alat bukti digital oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab menyebabkan hukum tidak bebas dalam mengakui alat bukti digital tersebut dengan “hukum alat bukti yang terbaik” best evidence rule,
satu alat bukti digital sulit diterima dalam pembuktian.
Pasal 6 UUITE Nomor 11 Tahun 2008 menyebutkan bahwa :
Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat 4 yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli,
Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
Universitas Sumatera Utara
keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.
Penjelasan Pasal 6 UUITE Nomor 11 Tahun 2008 menyatakan bahwa : Selama ini bentuk tertulis identik dengan informasi danatau dokumen yang
tertuang di atas kertas semata, padahal pada hakikatnya informasi danatau dokumen dapat dituangkan ke dalam media apa saja, termasuk media
elektronik.
Dalam UUITE Nomor 11 Tahun 2008 diatur bahwa informasi elektronikdokumen elektronik danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum
yang sah, dan merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia. Menurut UUITE Nomor 11 Tahun 2008, suatu
informasi elektronikdokumen elektronik dinyatakan sah untuk dijadikan alat bukti apabila menggunakan sistem elektronik yang sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam UUITE Nomor 11 Tahun 2008, yaitu sistem elektronik yang andal dan aman, serta memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:
a Dapat menampilkan kembali informasi elektronik danatau dokumen
elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
b Dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan
keteraksesan informasi elektronik dalam penyelenggaraan sistem elektronik tersebut.
c Dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam
penyelenggaraan sistem elektronik tersebut. d
Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang
bersangkutan dengan penyelenggaraan sistem elektronik tersebut.
e Memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan,
kejelasan, dan kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.
Walaupun UUITE Nomor 11 Tahun 2008 telah megakui bahwa dokumen elektronik dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah, namun Notaris masih
Universitas Sumatera Utara
meragukan apabila ada seorang klien yang ingin membuat akta datang padanya dengan membawa bukti dokumen elektronik. Hal ini disebabkan dalam UUJN Nomor
30 Tahun 2004 belum ada aturan dan keharusan Notaris untuk menerima permintaan klien untuk membuat akta berdasarkan dokumen elektronik.
2. NotulenRisalah Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Video Konferensi