Pengukuran Kinerja Keuangan: 1. Economic Value Added EVA

diartikan sebagai tingkat kinerja BUMN yang baik. Dari pernyataan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip good corporate governance di perusahaan, maka pihak-pihak yang terkait di perusahaan memiliki tanggung jawab yang jelas sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat mendorong pengelolaan organisasi yang lebih demokratis karena melibatkan partisipasi banyak kepentingan, lebih accountable karena ada sistem yang akan meminta pertanggungjwaban atas setiap tindakan, lebih transparan, serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyumbangkan manfaat tersebut dalam jangka panjang. Dalam hal ini, kinerja perusahaan akan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan, termasuk investor.

f. Pengukuran Kinerja Keuangan: 1. Economic Value Added EVA

Economic value added dapat diartikan sebagai suatu estimasi terhadap keuntungan ekonomis perusahaan selama periode tertentu dan secara substansial berbeda dengan laba akuntansi. Hal ini disebabkan oleh adanya elemen biaya modal yang diperhitungkan dalam economic value added yang tidak diperhitungkan dalam laba tradisional dan factor-faktor lainnya yang berkaitan dengan adjustments, seperti adjustments, inventory valuations. Brigham dan Houston memandang economic value added sebagai pengukuran terhadap nilai manajemen perusahaan yang paling tepat karena dalam perhitungannya economic value added memperhitungkan biaya modal baik biaya modal dari ekuitas saham Universitas Sumatera Utara maupun dari biaya hutang, konsep perhitungan inilah yang membedakan penilaian economic value added dengan perhitungan laba akuntansi pada umumnya, di mana dalam akuntansi tidak memperhitungkan biaya modal. Semakin tinggi economic value added berarti semakin tinggi kinerja perusahaan dan menggambarkan penciptaan nilai pemegang saham value creation, semuanya ini akan tercermin dalam harga saham perusahaan. Sebaliknya perusahaan yang memiliki economic value added yang negatif atau rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang rendah daripada total modal yang diinvestasikan sehingga terjadi penurunan nilai pemegang saham value destruction, dan berakibat pada penurunan harga saham perusahaan. Economic value added dapat dengan mudah dimanipulasi karena perhitungan economic value added berdasarkan metode akuntansi konvensional seperti penerapan konsep pembiayaan akrual, sehingga perhitungannya mempertimbangkan taksiran-taksiran seperti amortisasi, jumlah piutang tak terhingga, tingkat penyusutan, dan taksiran lainnya. Bagi para manajer yang menerapkan economic value added akan memiliki pilihan yang sedikit dalam hal pembiayaan dalam kegiatan operasi karena pengukuran economic value added memfokuskan pada struktur modal yang baik di mana biaya modal saham akan menjadi lebih tinggi dibandingkan biaya hutang, sehingga economic value added akan meningkat apabila rasio Debt to Equity juga meningkat. Keadaan ini yang menjadikan bagian pengungkit dalam struktur modal tidak lagi penting dalam menentukan kinerja perusahaan. Biaya modal yang besar mengindikasikan harapan pengembalian yang besar pula, Universitas Sumatera Utara sebaliknya investasi yang sedikit beresiko menunjukkan tingkat pengembalian rata-rata. Perusahaan yang menerapkan economic value added tentu akan memilih investasi dengan modal besar dengan tingkat resiko yang besar, tindakan ini yang dianggap akan membahayakan keberlangsungan perusahaan. Selain itu, perhitungan economic value added juga termasuk rumit karena pelaksana harus memahami pendapat akuntansi dan ekuitas perusahaan serta elemen economic value added dalam formulasinya. economic value added seharusnya tidak digunakan untuk penganggaran modal, untuk tujuan ini perusahaan lebih baik menggunakan metode Internal Rate of Return IRR dan Net Present Value NPV karena perhitungannya mempertimbangkan nilai dari arus kas. Begitu juga dalam hal keputusan investasi jangka panjang, economic value added menyebabkan keengganan manajer untuk melakukan investasi karena sifat pengukuran economic value added hanyalah potret jangka pendek. Economic value added Merupakan hasil pengurangan total biaya modal terhadap laba operasi setelah pajak. Biaya modal sendiri berupa cost of debt dan cost of equity. Langkah-langkah menghitung Nilai Tambah Ekonomis EVA adalah sebagai berikut : Economic Value Added dapat diformulasikan sebagai berikut: EVA= NOPAT – Capital x c atau EVA= r-c x Capital Dimana : Universitas Sumatera Utara 1. NOPAT = Net Operating Profit After Tax, yaitu laba bersih Net Income After Tax ditambah bunga setelah pajak. 2. C = biaya kapital adalah biaya bunga pinjaman dan biaya equitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT Net Operating profit After Tax tersebut dan dihitung secara rata-rata tertimbang Weighted Average Cost of Capital. 3. R = tingkat balikan kapital rate of return, yaitu NOPAT dibagi dengan Capital. 4. Capital = jumlah dana yang tersedia bagi perusahaan untuk membiayai perusahaannya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung EVA Economic Value Added : a. Menghitung biaya hutang dan biaya atas ekuitas b. Menghitung struktur permodalan dari neraca c. Menghitung NOPAT d. Menghitung tingkat pengembalian r e. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang C f. Menghitung EVA Economic Value Added Untuk menghitung economic value added yang akurat, perlu dilakukan penyesuaian adjustment terhadap nilai buku akuntansiaccounting book evalue menjadi nilai buku ekonomis economic book value. Universitas Sumatera Utara B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan judul penelitian di atas yaitu mengenai pengaruh good corporate governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti, yaitu No Nama Peneliti Tahun Peneliti Judul Penelitian Variabele Penelitian Hasil Penelitian 1. Anita Carolina M. 2009 Pengaruh Good Corporate Governace terhadap Kinerja Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel Independen: Good Corporate Governance Variabel Dependen : Return on Equity, Return on Assets dan Net Profit Margin. Menunjukkan bahwa variabel corporate governance berpengaruh dan signifikan terhadap ROE, ROA, NPM 2. Dita Paradita 2009 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perpection Index CGPI Variabel Independen: Good Corporate Governance Variabel Dependen: ROI, ROE, NPM Menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. 3. Gita Gumilang 2010 Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Variabel Independen: Peranan Audit Internal Variabel Dependen: Penerapan GCG Peranan Audit Internal berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap penerapan GCG. 4. Ibnu Austrindanney Sina Azhar 20100 Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Variabel Independen: Good Corporate Governance Variabel Dependen: ROA Menunjukkkan bahwa GCG memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan. Universitas Sumatera Utara

C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesis dari tinjauan penelitian terdahulu.

Berdasarkan Latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut: KINERJA PERUSAHAAN Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Dapat disimpulkan bahwa apabila Perbankan melaksanakan good corporate governance dengan baik yang ditunjukkan dengan nilai komposit semakin rendahkurang dari 1,5 maka kinerja perusahaan yang diukur dengan economic value added EVA akan menunjukkan angka yang semakin tinggi. Dengan kata lain, Good corporate governance berpengaruh negatif dengan Economic value added EVA. Keterangan : Variabel X : Good Corporate Governance Variabel Y : Kinerja Keuangan Good Corporate Governance X EVA Ekonomic Value Added Y Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 59 84

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Indonesian Institute for Corporate Governance

0 57 116

PERAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX SERTA UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2010-2012.

0 3 24

The Indonesian Institute for Corporate Governance

0 0 3

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 0 8

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

1 0 10

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2011-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2011-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15