Jika t
hitung
α 0,05; maka H
1
diterima Jika t
hitung
α 0,05; maka H
1
ditolak
G. Jadwal Penelitian Tabel 3.2
Tahapan Penalitian Jan
Feb Mar
Apr Mei
Pengajuan Judul V
Pengumpulan Data V
V Penyelesaian Proposal
V V
Seminar Proposal V
Pengelolaan Analisis data V
Penyelesaian Skripsi V
V
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Data penelitian ini adalah 20 perusahaan yang terdaftar di Indonesian Insttitude of Good Corporate Governance IICG dan populasi yang diambil
adalah 80 perusahaan. Data yang digunakan adalah skor good corporate governance dan economic value added EVA.
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata standar devisi data yang digunakan dalam penelitian ini
:
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Good Corporate Governance
81.0080 4.92542
20 Economic Value Added 6.4337E1
1.98248E11 20
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Berdasarkan data dari table 4.1 dapat dijelaskan bahwa :
1. Variabel Good Corporate Governance memiliki jumlah sampel N
sebanyak 20, dengan mean rata-rata 81.0080 dan Standar deviasi 4.92542,
2. Variabel Economic Value Added memiliki jumlah sampel N sebanyak
20, dengan mean rata-rata 6.4337E10 dan Standar deviasi 1.98248E11.
Universitas Sumatera Utara
B. Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS adalah terpenuhinya semua asumsi klasik,
agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program normalitas data, autokolerasi,
heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien. Menurut Gazali 2005:123 asumsi klasik yang harus
dipenuhi adalah berdestribusi normal, non-multikolineritas, non-autokorelasi dan non-heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik non-paramektik Kolmogrov-Smirnov K-S, dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residua l berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal
Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Rest
Unstandardiz ed Residual
N 20
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 4.92443980
Most Extreme Differences
Absolute .210
Positive .097
Negative -.210
Kolmogorov-Smirnov Z .939
Asymp. Sig. 2-tailed .341
a. Test distribution is Normal.
Dari table 4.2, dapat diambil kesimpulan bahwa data dalam model regresi setelah dilakukan transformasi data dalam logaritma natural, destribusi secara
normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai unstandardized residual lebih besar dari 0,05 yakni 0,3410,05. Dengan demikian dapat dilanjutkan dengan uji asumsi
klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dengan cara membandingkan antara data observasi dan distribusi yang
mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data
mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan.
Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010
Pada Grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar gambar diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga
dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2005:91 “Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas
independen”. Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang memiliki hubungan yang kuat dengan variabel independen
Universitas Sumatera Utara
lain dalam model regresi, agar pengambilan keputusan pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen tidak bias. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, apabila nilai VIF10 dan nilai tolerance 0,1 maka terjadi
multikolinearitas Ghozali, 2005:92.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
81.040 1.192
67.965 .000
Economic Value Added
-4.962E-13 .000
-.020 -.085
.933 a. Dependent Variable: Good Corporate Governance
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari
adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas dalam penelitian memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,01. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam variabel bebasnya.
c. Uji Autokolerasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-Watson DW dengan hipotesis
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H0 : tidak ada autokorelasi r=0 Ha : ada autokorelasi r
≠0 Pengambilan keputusan ini melihat autokorelasi adalah sebagai berikut:
0 d Dl : tolak H0
dl ≤d≤du
: tidak ada keputusan 4-dL
≤4 : tolak H0
d4-dL : tolak H0
4-du d ≤4-dl
: tidak ada keputusan dl d 4-du
: tidak tolak H0 Berikut adalah hasil uji Durbin-Watson
Tabel 4.4 Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.020
a
.000 -.055
5.05938 a. Predictors: Constant, Economic Value Added
b. Dependent Variable: Good Corporate Governance Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010
Dari table 4.4 dapat dilihat bahwa untuk jumlah sampel sebanyak N = 20, dan variabel bebas 1 maka dapat ditentukan berdasarkan tabel Durbin-Watson
yaitu: dl = 1,441
du = 1,647 Maka, nilai D-W diantara dlDW4-du yaitu 1,4411,9392,353 maka H0
diterima sehingga tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
d. Uji Heterokedasitas
Gozali 2005:105 “Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam madel regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
Universitas Sumatera Utara
pengamatan ke pengamatan lain.” Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.Dengan
kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran
titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini.
Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010
C. Pengujian Hipotesis
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengelolaan data dengan menggunakan program statistic, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .020
a
.000 -.055
5.05938 a. Predictors: Constant, Economic Value Added
b. Dependent Variable: Good Corporate Governance Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Pada model Summary diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,02 menunjukkan bahwa korelasi atau
hubungan antara Good Corporate Governace dengan Ecomic Value Added mempunyai hubungan 2.
Nilai Adjusted R Square sebesar – 0,055 mengindikasikan bahwa variasi dari variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar -0,055 dan
sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Pengujian hipotesis statistic dilakukan dengan menggunakan :
1. Uji T t-test
Uji t dilkukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ringkasan hasil uji t untuk penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
81.040 1.192
67.965 .000
Economic Value Added
-4.962E-13 .000
-.020 -.085
.933 a. Dependent Variable: Good Corporate Governance
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Economic value added adalah -0,85 dengan nilai signifikansi 0,933. Sedangkan t table
adalah 2,086 sehingga t hitung t table -0,850,933 maka dapat disimpulkan variabel good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap
economic value added.
D. Pembahasan Hasil Penelitian