Faktor Resiko Kanker Payudara Gejala Klinis Kanker Payudara

2.1.4 Faktor Resiko Kanker Payudara

Beberapa faktor resiko untuk kanker payudara telah didokumentasikan. Namun demikian, untuk mayoriti wanita yang menderita kanker payudara, faktor resiko yang spesifik tidak dapat ditentukan IARC, 2008; Lacey, et al., 2009. Yang paling beresiko terserang kanker payudara ialah wanita yang berumur diatas 30 tahun sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara. Kejadian puncak kanker payudara terjadi pada usai 40-45 tahun Azamris, 2006. Di samping itu, riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ini juga tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena juga menjadi faktor resiko. Mereka yang punya riwayat tumor juga mempunyai resiko tinggi menderita kanker payudara. Faktor resiko lain adalah seperti haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun, tidak menikah atau tidak menyusui dan melahirkan anak pertama diatas usia 35 tahun. Mereka yang sering terkena radiasi bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat x-ray juga mempunyai kemungkinan menderita kanker payudara. Selain itu, pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan, kegemukan dan konsumsi alkohol berlebihan juga merupakan faktor resiko. Mereka yang sudah mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang harus lebih berwaspada karena mereka mempunyai resiko mendapat kanker payudara. Stres dan faktor genetik BRCA1BRCA2 juga dikatakan tergolong dalam faktor resiko kanker payudara. Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat meningkatkan resiko kanker payudara sampai 85.

2.1.5 Klasifikasi Kanker Payudara

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasi dalam tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 : Klasifikasi Histologi Kanker Payudara Klasifikasi WHO 1. Non-invasif a. Intraduktal b. Lobular karsinoma in situ

2. Invasif

a. Karsinoma invasif duktal b. Karsinoma invasif duktal dengan komponen intraduktal yang predominant c. Karsinoma invasif lobular d. Karsinoma mucinous e. Karsinoma medullary f. Karsinoma papillary g. Karsinoma tubular h. Karsinoma adenoid cystic i. Karsinoma sekretori juvenile j. Karsinoma apocrine k. Karsinoma dengan metaplasia i. Tipe squamous ii. Tipe spindle-cell iii. Tipe cartilaginous dan osseous iv. Mixed type l. Lain-Lain

3. Paget’s disease of

the nipple Universitas Sumatera Utara Stadium Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dan lain-lain. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak digunakan saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC International Union Against Cancer dari World Helath Organization AJCC American Joint Committee On Cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons. Sistem TNM TNM merupakan singkatan dari “T” yaitu tumor size atau ukuran tumor, “N” yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi PA. Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a Ukuran Tumor T : Tabel 2.2 : Klasifikasi Ukuran Tumor Berdasarkan Sistem TNM Ukuran Tumor T Interpretasi T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor Tis Lobular carninoma in situ LCIS, ductus carninoma in situ DCIS, atau Paget’s disease T1 T1a T1b Diameter tumor ≤ 2cm Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis T2 T2a T2b Diameter tumor 2-5 cm Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis T3 T3a T3b Diameter tumor ≤ 5 cm Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis T4 T4a T4b Bebepa pun diameternya, tumor telah melekat pada dinding dada dan mengenai pectoral lymph node Dengan fiksasi ke dinding toraks Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit Sumber : Djamaloeddin, 2005 Universitas Sumatera Utara b Palpable Lymph Node N: Tabel 2.3 : Klasifikasi Palpable Lymph Node Berdasarkan Sistem TNM Palpable Lymph Node N Interpretasi N0 Kanker belum menyebar ke lymph node N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan dapat digerakkan N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan melekat antara satu sama lain konglumerasi atau melekat pada struktru lengan N3 Kanker telah menyebar ke mammary lymph node atau supraclavicular lymph node ipsilateral Sumber : Djamaloeddin, 2005 c Metastase M : Tabel 2.4 : Klasifikasi Metastase Berdasarkan Sistem TNM Metastase Interpretasi M0 Tidak ada metastase ke organ yang jauh M1 Metastase ke organ jauh Sumber : Djamaloeddin, 2005 Universitas Sumatera Utara Setelah masing-masing faktor T, N, M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabungkan dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut: Tabel 2.5 Stadium Numerik Kanker Payudara Stadium Ukuran Tumor Palpable Lymph Node Metastase Tis N0 M0 1 T1 N0 M0 IIA T1 T2 N1 N0 M0 M0 IIB T2 T3 N1 N0 M0 M0 IIIA T1, T2 T3 N2 N1 M0 M0 IIIB T4 N3 M0 IV T N M1 Sumber : Kosmmojaya Pandu Nusa, 2009 Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian kanker tersebut. Padahal, pada stadium dini kematian akibat kanker masih dapat di cegah. Tjindarbumi 1982 mengatakan, bila penyakit kanker payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya life expectancy tinggi, berkisar antara 85-95. Namun, dikatakannya pula bahwa 70-90 penderita datang ke rumah sakit setelah penyakit parah, yaitu setelah masuk dalam stadium lanjut. Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Gejala Klinis Kanker Payudara

Wanita dengan kanker payudara, bisa jadi mengalami gejala-gejala berikut. Kadang meskipun di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan gejala apapun. Atau boleh juga ditubuhnya menujukkan gejala tersebut tetapi bukan karena kanker payudara, tetapi akibat kondisi medis lain. Adapun tanda-tanda atau gejalanya antara lain : • Ada bejolan yang keras di payudara o Bentuk umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. o Puting berubah bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus, mengeluarkan cairan atau darah o Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam retraksi, bewarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin membesar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain pendarahan pada puting susu, rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang, kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak edema pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh Handoyo, 1990. • Ada perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk. • Adanya benjolan-benjolan kecil • Ada luka di payudara yang sulit sembuh • Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak Universitas Sumatera Utara • Terasa sakit atau nyeri bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tetapi tetap harus diwaspadai • Terasa sangat gatal di daerah sekitar puting • Benjolan yang keras itu tidak bergerak terfiksasi dan biasanya pada awal tidak terasa sakit • Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu payudara. Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali degan mengetahui kriteria operabilitas Heagensen sebagai berikut : Terdapat edema luas pada kulit payudara lebih 13 luas kulit payudara; Adanya nodul satelit pada kulit payudara; Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa; Terdapat model parasternal dan nodel supraklavikula; Adanya edema lengan dan metastase jauh; Serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

2.1.7 Patafisiologi Kanker Payudara