jangkauan BPR dalam menyediakan layanan keuangan kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah.
2.4.2. Pengertian BPRS
Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-
prinsip syariah atau muamalah Islam. BPRS berdiri berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan
Perturan Pemerintah PP No. 72 Tahun 1992 tentang Bank berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Pada pasal 1 butir empat UU No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Rodoni dan Hamid,
2008: 38.
2.4.2.1 Pendirian BPR Syariah
Dalam mendirikan BPRS ada beberapa hal yang harus dipenuhi antara lain:
a. Persyaratan umum. b. Permohonan izin prinsip.
c. Permohonan izin usaha. d. Persiapan pra operasional.
e. Laporan pembukuan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.2. Tujuan Pendirian
Menurut Rodoni dan Hamid 2008;44 adapun yang menjadi tujuan pendirian BPR Syariah antara lain :
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama masyarakat golongan ekonomi lemah.
b. Mengurangi urbanisasi. c. Menambah lapangan kerja, terutama di kecamatan-kecamatan.
d. Meningkatkan pendapatan perkapita. e. Membina semangat ukhuwah islamiah melalui kegiatan ekonomi.
f. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi masyarakat pedesaan.
g. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan. h. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang
mudah dan sederhana. i. Menampung dan menghimpun tabungan masyarakat. Dengan
demikian BPR syariah dapat turut memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut mendidik rakyat dalam berhemat
dan menabung.
2.4.2.3. Kegiatan Usaha BPR Syariah
Kegiatan usaha BPR Syariah berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 meliputi hal-hal berikut ini Rodoni dan Hamid,2008: 44 :
Universitas Sumatera Utara
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk berupa simpanan deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
PP. d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI,
deposito berjangka, sertifikat deposit dan atau tabungan pada bank lain.
2.4.2.4. Kegiatan yang Dilarang
Berdasarkan pasal 14 UU Nomor 7 Tahun 1992, kegiatan usaha yang tidak diperkenankan oleh BPR, termasuk juga BPR Syariah sebagai
berikut: a. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran. b. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan usaha perasuransian.
e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagimana dimaksud dalam Pasal 13 UU No. 7 Tahun 1992.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.5. Produk-Produk BPR Syariah