Menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan AnakAnak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang
masih dalam kandungan.
4. Pengertian anak menurut Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia Ruang lingkup pengertian anak dalam Hukum Tata Negara memiliki
makna yang tidak jauh berbeda dengan makna yang ditetapkan oleh undang- undang dasar 1945 dan yang ditentukan anak dalam pengertian politik dan atau
dari pengertian hukum perdata. Dalam makna tata negara anak berhak untuk mendapatkan status atas perlindungan dari kewajiban-kewajiban hukum baik baik
untuk dipelihara atau direhabilitasi dari perbuatan pidana atau perbuatan melanggar hukum lainnya. Pengertian anak menurut ketentuan HTN dapat
meliputi hak-hak orangtua yang menajdi PNS dan atau ABRI seperti berikut; a. hak untuk memperoleh tunjangan
b. hak untuk memperoleh askes, tunjangan kepegawaian, dll.
2. Pengertian Pengangkatan Anak
Pengertian adopsi dapat dibedakan dari dua sudut pandangan yaitu secara etimologi; adopsi bersalah dari kata ”adoptie” bahasa Belanda, atau ”adopt”
adoption bahasa Inggris yang berarti pengangkatan anak. Dalam bahasa arab disebut ’tabbani’ yang menurut Mahmud yunus diartikan sebagai ”mengambil
Universitas Sumatera Utara
anak angkat” sedangkan dalam kamus Munjid diartikan ”ittihadzahu Ibnan’ yaitu menjadikannya sebagai anak.
8
Menurut Hilman Hadi Kusuma, dalam bukunya hukum perkawinan adat: anak angkat adalah anak orang lain yang dianggap anak sendiri oleh orangtua angkat
dengan resmi menurut hukum adat setempat, dikarenakan tujuan untuk kelangsungan keturunan dan atau pemeliharaan atas harta kekayaan rumah
tangga Pengertian dalam bahasa Belanda menurut kamus hukum, berarti
”pengangkatan seorang anak untuk sebagai anak kandungnya sendiri” jadi disini penekanannya pada persamaan status anak angkat dari hasil pengangkatan anak
sebagai anak kandung. Ini adalah pengertian secara literlijk yaitu adopsi diover kedalam bahasa indonesia menjadi anak angkat atau pengangkatan anak.
Secara terminologi, para ahli mengemukakan beberapa rumusan tentang adopsi, antara lain;
9
Adopsi mengangkat anak adalah suatu perbuatan pengambilan anak orang lain kedalam keluarga sendiri sedemikian rupa, sehingga antara orang yang
mememungut anak dan anak yang dipungut itu timbul suatu hukum kekeluargaan yang sama, seperti yang ada antara orang tua dengan anak kandungnya sendiri
. Menurut Surojo Wignjodipuro, dalam bukunya “pengantar dan asas-asas
hukum adat memberikan batasan sebagai berikut;
10
8
Muderis Zaini, Adopsi: Suatu Tinjauan Dari Tiga Sistem Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1999, hal. 4
9
Ibid., hal. 5
10
Surojo Wignojodipuro, Pengangtar dan Asas-asas Hukum Adat, PT. Toko Gunung Agung, Jakarta Hal.4
.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian Mahmud Syaltut, seperti yang dikutip secara ringkas oleh Factur Rachman dalam bukunya ahli waris, beliau membedakan dua macam arti anak
angkat yaitu
11
; Pertama; penyatuan seseorang terhadap anak yang diketahuinya. bahwa ia
sebagai anak orang lain kedalam keluarganya. Ia diperlakukan sebagai anak dalam segi kecintaan, pemberiaan nafkah, pendidikan, dan
pelayanan dalam segi kebutuhannya, bukan diperlakukan sebagai anak nasabnya sendiri.
Kedua; yakni yang dipahamkan dari perkataan “tabanni” mengangkat anak secara mutlak menurut syariat adat dan kkebiasaan yang berlaku pada
manusia tabanni ialah memasukkan anak yang diketahuinya sebagai oranglain kedalam keluarganya, yang tidak ada pertalian nasab kepada
dirinya, sebagaimana anak yang sah, tetapi mempunyai hak dan ketentuan hukum sebagai anak.
Dalam pasal 1 angka 9 Undang-Undang Perlindungan Anak , UU No 23 Tahun 2002 memberi pengertian pengangkatan anak ;
Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan kekuasaan-kekuasaan keluarga orangtua yang sahwalinya
yang sahorang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan kekuasaan kekeluargaan
orangtua angkat berdasarkan putusanpenetapan pengadilan negeri Pengertian lain adopsi adalah suatu perbuatan hukum yang memberikan
kedudukan kepada seseorang anak orang lain yang sama seperti anak sah.
11
Muderis Zaini, loc.cit., hal. 5
Universitas Sumatera Utara
3. Pengertian pengangkatan anak secara ilegal