Pengasuhan Dan Pengangkatan Anak

B. Pengasuhan Dan Pengangkatan Anak

1. Pengasuhan Anak Pada prinsipnya anak berhak diasuh oleh orang tuanya karena orang tua lah yang paling bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua pula yang memiliki ikan bathin yang khas dan tidak tergantikan oleh apapun danatau siapapun. Ikatan yang khas inilah yang kemudian akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak hingga anak menjadi dewasa. Mengingat pentingnya perlindungan anak dalam rangka menjamin kondisi yang terbaik yang dapat diterima oleh setiap anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya maka pemerintah Indonesia Pada tanggal 22 Oktober 2002 telah mengesahkan UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Undang- undang ini dimaksudkan menghindarkan hal-hal yang negatif terhadap pengaruh perkembangan anak. Oleh karena itu, jika orang tua tidak mampu untuk memberi perlindungan kepada anak, maka Undang-Undang memberikan perlindungan kepada anak, maka undang-undang memberikan kemungkinan lain dalam menjamin perlindungan terhadap anak dan menyediakan lembaga pengasuhan anak. Undang-undang tidak bermaksud untuk dengan sengaja memisahkan anak dari orangtuanya. Hal pengasuhan anak tersebut diatur dalam Bab VIII Bagian Kesatu Pasal 37 UU No 23 Tahun 2002 yaitu sebagai berikut: a. Pengasuhan anak yang ditujukan kepada anak yang orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental, spritual maupun sosialnya Pasal 37 ayat 1 Universitas Sumatera Utara b. Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan oleh lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu Penjelasan ayat ini menyatakan bahwa: “ yang dimaksud dengan lembaga yang mempunyai kewenangan adalah lembaga yang sah bergerak dalam pengasuhan anak c. Dalam lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 berlandaskan agama, anak yang diasuh harus yang seagama dengan agama yang menajadi landasan lembaga yang bersangkutan d. Dalam hal pengasuhan anak dilakukan oleh lembaga yang tidak berlandaskan agama, maka pelaksanaan pengasuhan anak harus memperhatikan agama yang dianut anak yang bersangkutan e. Pengasuhan anak oleh lembaga dapat dilakukan didalam atau diluar panti sosial f. Perseorangan yang ingin berpartisipasi dapat melalui lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 Untuk menjamin bahwa lembaga pengasuhan anak melaksanakan perlindungan terhadap tumbuh kembang anak maka Pasal 38 UU No 23 Tahun 2002 ini mengatur sebagai berikut: a. Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, dilaksanakan tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya, bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan atau mental. Universitas Sumatera Utara b. Pengasuhan anak sebagaimana dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui kegiatan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, dan pendidikan secara berkesinambungan, serta dengan memberikan bantuan biaya danatau fasilitas lain, untuk menjamin tumbuh kembang anak secara optimal, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial, tanpa mempengaruhi agama yang dianut anak. 2. Pengangkatan anak Dalam hal pengangkatan anak diatur dalam Bab VII Bagian Kedua Pasal 39 Pasal UU No 23 Tahun 2002 mengatur ketentuan sebagai berikut: 1. Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untu kepentingan yang terbaik bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. Pengangkatan naka sebagaimana dimaksud dengan ayat 1 tidak memutuskan hubunagna darah anatara anak yang diangkat dan orangtua kandungnya 3. Calon orangtua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak angkat 4. Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir 5. Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak tersebut disesuaikan dengan agama mayoritas penduduk setempat penjelasan ayat ini menerangkan bahwa: Universitas Sumatera Utara “ketentuan ini berlaku untuk nak yang belum berakal dan bertanggung jawab, dan penyesuaian agamanya dilakukan oleh mayoritas penduduk setempat setingkat desa atau kelurahan secara musyawarah dan telah diadakan penelitian yang sungguh” Untuk menjamin bahwa anak untuk mengentahu indentitasnya dilakukan oleh orangtua angkat, maka Pasal 40 UU No 23 Tahun 2002 ini mewajibkan kepada orang tua angkat untuk: 1 Orang tua angkat wajib memberitahukan kepada anaknya mengenai asal- usulnya dan orangtua kandungnya 2 Pemberitahuan asal-usul orangtua kandungnya sebagaimana dalam ayat 1 dilakukan dengan memperhatikan kesiapan anakyang bersangkutan.

C. Kewajiban warga Negara dan pemerintah