A. Hak dan kewajiban anak
Berdasarkan Undang-Undang perlindungan anak yaitu Undang-undang No. 23 Tahun 2002, maka setiap anak berhak untuk:
1. Hidup , tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuia dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindunagn dari kekerasaan dan diskriminasi Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 4
Hak ini sesuai dengan ketentuan Pasal 28 ayat 2 UUD 1945 dan prinsip- prinsip pokok yang etrcantum dalam konvensi hak anak
2. Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan 3.
Hak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, berekspresi, sesuai dengan tingkat kecerdasaan dan usianya, dalam bimbingan orangtua pasal 5
ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada anak dalam rangka mengembangkan kreativitasnya daya nalarnya sesuai dengan tingkat
usia naka. Ketentuan pasal ini juga menegaskan bahwa pengembangan tersebut masih tetap berada dalam bimbingan orangtua
4. Hak untuk mengetahui orang tuanya
setiap anak berhak untuk mengetahui orangtuanya dibesarkan diasuh oleh orangtuanya sendiri hak anak untuk mengetahui orangtuanya dalam arti asal-
usulnya termasuk ibu susunya, dimaksudkan untuk menghindari terputusnya silsilah dan hubunagn darah antara anak dengan orangtua kandungnya,
sedangkan hak untuk dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya dimaksudkan agar anak dapat patuh dan menghormati orang tuanya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan telantar , maka anak tersebut berhak
diasuh dan di angkat sebagai anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Hak untuk memperoleh kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan
kebutuhan fisik, mental, spiritual, sosial. 6.
Hak mendapat pendidikan dan pengajaran pasal 9 setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecrdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya pasal 9 ayat 1 . Khusus bagi anak yang menyandang cacat juga
berhak memperoleh pendidikan luar biasa sedangkan bagi anak-anakyang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khususu pasal 9
Ayat 2 7.
Hak menyatakan dan didengar pendapatnya pasal 10 setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,
mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasaan dan usianya demi pengenbangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan
kepatutan 8.
Hak istirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berekreasi sesuai dengan minat, bakt dan
tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri 9.
Hak anak penyandang cacat Pasal 12
Universitas Sumatera Utara
setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial. Dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial. Hal ini untuk menjamin
kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan kepercayaan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 10.
berhak mendapatkan perlindungan Pasal 13 setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain
manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. Diskriminasi
Misalnya perlakuan yang membeda-bedakan suku, agaam, ras, golongan, jenis kelamin, etnik budaya, dan bahasa, status hukum anak, urutan
kelahiran anak, dan kondisi fisik atau mental. b.
Eksploitasi Misalnya tindakan atau perbuatan memperalat, memanfaatkan, atau
memeras, anak untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok atau golongan.
c. Penelantaran
Misalnya tindakan atau perbuatan yang emngabaikan dengan sengaja kewajiban untuk memelihara, merawat atau mengurus anak sebagaimana
mestinya.
Universitas Sumatera Utara
d. Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan
Misalnya tindakan atau perbuatan secara zalim, keji, bengis, atau tidak menaruh belas kasihan kepada anak perlakuan kekerasab dan
penganiayaan. Misalnya perbuatan melukain danatau mencederai anak, dan tidak semata fisik, tetapi juga mental dan sosial.
e. Ketidakadilan
Misalnya tindakan keberpihakan antara anak yang satu dan anak yang lainnya, atau kesewenang-wenangan terhadap anak.
f. Perlakuan salah lainnya
Misalnya tindakan pelecehan atau perbuatan yang tidak senonoh kepada anak. Dalam hal orang tua, wali, atau pengasuh anak melakukan segala
bentuk perlakuan diatas maka perlu dikenakan pemberatan hukuman. 11.
Hak diasuh orang tuanya Pasal 14 setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri kecuali jika ada
alasan dan atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan
terakhir. Pemisahan dimaksud tidak menghilangkan hubungan anak dengan orang tuanya.
12. Hak memperoleh perlindungan Pasal 15
Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari: a.
penyalahgunaan dari kegiatan politik b.
pelibatan dalam sengketa bersenjata c.
pelibatan dalam kerusuhan sosial
Universitas Sumatera Utara
d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan
e. pelibatan dalam peperangan
13. Hak memperoleh perlindungan dari penganiayaan, penyiksaan atau
penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi Pasal 16 ayat 1 Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiyaan,
penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi 14.
Hak untuk memperoleh kebebasan Pasal 16 ayat 2 setiap anak berhak memperoleh kebebebasan sesuai dengan hukum
15. Penangkapan, penahanan, tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila
sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
16. Hak anak yang dirampas kebebasannya pasal 17 1
setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk: a.
Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa
b. Memperoleh bantuan hukum lainnya secara efektif dalam setiap tahapan
upaya hukum yang berlaku dan c.
membela diri dan memperoleh keadilan didepan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 19 Undang-undang No 23 tahun 2003 mengatur tentang Kewajiban anak:
1. Wajib menghormati orang tua, wali dan Guru
2. Wajib mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman
3. Mencintai tanah air, bangsa dan Negara
4. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
5. Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia
Menurut Darwin Prinst, dalam bukunya yang berjudul Hukum anak Indonesia, menyatakan, ketentuan kewajiban anak ini justru menyulitkan anak dan
potensial menjadi anak sebagai objek yang bersalah misalnya; ada seorang anak yang diangkat anak oleh saudara dekatnya yang tidak
mempunyai anak walaupun orangtua kandung anak mempunyai kemampuan memelihara anak tersebut bukan karena the best interest of the child, melainkan
the best interest of the familiy demi keluarga. Setelah lulus SMU anak ersebut tidak sejalan lagi dengan orangtua angkatnya bahkan agamanya pun berbeda
dengan orangtua angkatnya. Dengan demikian, orang tua angkat dapat mengajukan gugatan terhadap anak angkatnya tersebut. Sebagai telah melakukan
perbuatan melawan hukum yaitu melanggar Pasal 18 UU No. 13 tahun 2003 dan karenanya dapat dijatuhi hukuman. Hal ini jadi bumerang bagi sianak dan kondisi
yang demikian tidak disadari oleh pembuat undang-undang.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengasuhan Dan Pengangkatan Anak