Konflik Bersenjata Internasional Zaman Kuno

pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua. G. JENIS-JENIS KONFLIK BERSENJATA DALAM RUANG LINGKUP HUKUM HUMANITER.

1. Konflik Bersenjata Internasional

Protokol tambahan I Konvensi-Konvensi Jenewa yang judul aslinya adalah “Additional Protocol to the Geneva Convention of 12 August 1949, and Relating to the protection of victims of International Armed Conflict”, mengatur mengenai konflik bersenjata internasional. Pasal 1 ayat 3 Protokol I menyatakan bahwa: “this protocol, which supplements to the geneva conventions of 12 August 1949 for the protection of war victims, shall apply in the situation reffered to in Article 2 common to this convention” 29 a. Perang yang diumumkan; Hal ini berarti protocol ini berlaku dalam situasi yang dimaksud dalam pasal 2 ketentuan bersama konvensi jenewa 1949. Pasal 2 ketentuan yang bersamaan dari Konvensi Jenewa 1949 menetapkan bahwa Konvensi ini berlaku dalam hal: b. Pertikaian bersenjata sekalipun keadaan perang tidak diakui; c. Pendudukan sekalipun pendudukan tersebut tidak menemui perlawanan. 29 United nations, Human Rights a Compilation of International Instruments Volume I Second Part Universal Instruments, United Nations Publication, New York 1993, halaman 863. Universitas Sumatera Utara Dalam Commentary Protocols dijelaskan bahwa perang atau pertikaian bersenjata yang dimaksud adalah perang yang terjadi antara dua atau lebih pihak Peserta Agung atau Pihak Peserta Agung dengan Pihak bukan Peserta Agung asalkan yang terkahir ini juga berbentuk Negara. Dengan demikian jelas bahwa konflik bersenjata yang dimaksud dalam pasal 2 Konvensi Jenewa adalah Konflik bersenjata yang bersifat internasional adalah perang yang terjadi antar Negara trans border. 30 Dalam Pasal 1 ayat 4, dinyatakan bahwa protocol I juga berlaku dalam keadaan konflik bersenjata antara suatu bangsa melawan colonial domination, alien occupation, racist regimes, dalam upaya untuk melakukan hak menentukan nasib sendiri 31 a. Konflik bersenjata antar Negara; , sebagaimana ditujukan dalam Piagam PBB dan dalam Deklarasi tentang Prinsip-Prinsip Hukum Internasional mengenai hubungan Bersahabat dan Kerjasama antar Negara sebagaimana yang diatur dalam Piagam PBB. Dimasukkannya situasi- situasi baru tersebut kemudian dikenal dengan CAR Conflicts. Dengan melihat kepada rumusan pada pasal 1 ayat 3 dan pasal 1 ayat 4 Protokol I, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud konflik yang bersifat internasional dapat dikelompokkan dalam 2 hal yaitu: 30 International Committee of the Red Cross, Op. Cit, halaman 133 31 Suatu bangsa yang melakukan perlawanan terhadap colonial domination adalah dimaksudkan kepada bangsa Angola dan Mozambique, yang sedang dalam jajahan Portugal, alien occupation ditujukan kepada Palestina yang diduduki Israel, sedangkan racist regimes dimaksudkan kepada rezim rasialis di Afrika Selatan pada waktu itu. Universitas Sumatera Utara b. Konflik bersenjata antara suatu bangsa people 32 Dengan demikian Konflik bersenjata internasional telah mengalami perluasan ruang lingku dan pengertian sehingga sekarang ini konflik bersenjata internasional tidak hanya sebatas perang antar Negara. melawan colonial domination, alien occupation, racist regimes CAR Conflicts.

2. Konflik Bersenjata Non- Internasional