34
4. Lingkungan Sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim
yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.
2.1.4. Tingkatan Kebiasaan Belajar
1. Kebiasaan belajar yang baik
Menurut Dr. Rudolf Pintner dalam Purwanto 2009: 112-115, cara belajar yang baik yaitu:
a. Membaca dengan metode keseluruhan kepada bagian.
b. Membaca dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian
c. Membaca dengan metode campuran aniara keseluruhan dan bagian.
d. Membaca dengan metode resitasi.
e. Jangka waktu belajar.
f. Pembagian waktu belajar.
g. Membatasi kelupaan.
h. Menghafal.
i. Kecepaatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
Setiap usaha belajar akan memberikan hasil yang memuaskan dengan memiliki kebiasaan belajar yang baik maka. Ilmu yang sedang dituntut dapat
dimengerti dan dikuasai dengan sempurna serta ujian-ujian dapat dilalui dengan berhasil sehingga akhirnya dapat meraih prestasi yang optimal. Kebiasaan belajar
yang baik itu haruslah dipupuk dan dikembangkan oleh siswa sejak dini, agar tercapai sebuah keberhasilan yang memuaskan.
35
2. Kebiasaan belajar yang buruk
Kebiasaan belajar yang tidak sesuai dapat mempersulit siswa dalam memahami dan memperoleh pengetahuan sehingga memghambat kemajuan
belajar siswa dan pada akhirnya akan mengalami kegagalan dalam berprestasi. Kebiasaan belajar yang kurang baik ditemukan dalam kegiatan sehari-hari.
Menurut Dimyati 2006: 246, kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa:
a. Belajar pada akhir semester.
b. Belajar tidak teratur.
c. Menyia-nyiakan kesempatan belajar.
d. Bersekolah hanya untuk bergengsi.
e. Datang terlambat.
f. Bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain.
2.2. Kualitas Komunikasi Anak dengan Orang Tua
2.2.1. Pengertian Komunikasi antara Anak dengan Orang tua
Komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication
yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama Wiryanto, 2004:5. Bila komunikasi
berlangsung terus menerus akan terjadi interaksi, yaitu proses saling mempengaruhi antara individu satu dengan yang lain.