3. Belajar merupakan bentuk pengalaman. pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
Setelah memahami pengertian belajar secara menyeluruh maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu perubahan tingkah
laku, serta merupakan bentuk dari suatu pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang didapatkan setelah mengikuti
aktivitas belajar.
2.1.6 Tujuan Belajar
a. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan
instruksi instructional effects, yang bisa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan.
b. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional
nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainnya
Suprijono, 2009: 5.
2.2 Aktivitas Belajar
2.2.1 Pengertian Aktivitas Belajar
Menurut Sanjaya 2010: 176 aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Aktifitas dapat berupa kegiatan atau kesibukan. Aktivitas diperlukan dalam pembelajaran karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk
mengubah tingkah laku. Tanpa suatu aktivitas, kegiatan belajar tidak akan terjadi, itulah sebabnya aktvitas merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari interaksi belajar mengajar. Menurut Raka Joni dalam Sanjaya, 2010:136 pandangan psikologi
modern, belajar bukan hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau
informasi, akan tetapi peristiwa mental dan proses pengalaman. Oleh sebab itu, setiap peristwa pembelajaran menuntut keterlibatan intelektual-
emosional siswa melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung dalam
rangka membentuk keterampilan motorik, kognitif, dan sosial, penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.
Ibrahim 2003: 27 menyatakan bahwa agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, terlebih dahulu seorang guru merencanakan
pengajaran yang menuntut siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar. Aktivitas merupakan salah satu faktor yang penting dalam
pembelajaran. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar, subjek didik
atau siswa harus aktif. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin
berlangsung dengan baik.
2.2.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan
klasifikasi, antara lain Paul D Dierich dalam Hamalik, 2009: 90 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:
a. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat, gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan oral: mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, mengubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan,
memerika karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik,
diagram, peta pola. f.
Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan,
permainan simulasi, menari, berkebun. g.
Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-
hubungan, membuat keputusan. h.
Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan berani, tenang dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat
pada semua kegiatan tersebut di atas, dan bersifat tumpang tindih.
2.2.3 Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran