Metode Analisis Peluang Hidup Tanaman Kultur

6. Barulah, sterilisasi lanjutan dilakukan dalam larutan cairan pemutih pakaian yaitu masing-masing dengan konsentrasi 9 selama 5 menit, kemudian larutan 6 selama 5 menit, lalu larutan 3 selama 5 menit. Setiap kali sesudah sterilisasi dalam larutan pemutih pakaian, bahan eksplan tersebut dibilas dengan air steril 3 kali. Setelah itu barulah ke tahap selanjutnya yaitu penanaman eksplan.

3.3.3 Penanaman

Penanaman dilakukan dalam kotak tanam Laminar Air Flow Cabinet. Eksplan pucuk yang sudah melewati tahap sterilisasi, dipindahkan ke dalam cawan petri yang telah berisi air steril setinggi ±16 tinggi cawan petri dan 3 tetes cairan antiseptik. Berbeda dengan teknik kultur meristem, dalam kultur pucuk, daun primordia tidak perlu dihilangkan. Kemudian pucuk diiris dengan keseragaman panjang 1cm. Setelah itu potongan-potongan tersebut ditanam pada botol kultur dengan media kultur yang telah disiapkan sesuai perlakuan. Satu botol kultur digunakan untuk satu eksplan.

3.4 Pengamatan peubah yang diukur

Pengamatan dilakukan terhadap seluruh eksplan yang ditanam pada setiap satuan perlakuan, meliputi a. Persentase hidup kemaitan dalam kultur jaringan kuantitatif b. Persentase kontaminan cendawan kuantitatif c. Persentase browning kuantitatif d. Morfologi daun meliputi warna dan bentuk secara visual kualitatif e. Tinggi tanaman kultur kuantitatif

3.5 Metode Analisis

Rancangan yang digunakan dalam menganalisis hasil penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan jumlah perlakuan 5 dan jumlah ulangan 10. Sehingga total kultur yang diamati adalah 5 x 10 = 50 satuan percobaan botol. Faktor atau perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi BAP yang diberikan pada media tanam. Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut Mattjik dan Sumertajaya 2000: Y ij = µ + τ i + ε ij Dimana: i = 1,2,3,4,5 j = 1,2,3,4,.....,10 Keterangan: Y ij = Hasil pengamatan terhadap eksplan L. amara pada konsentrasi BAP ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah rata-rata umum penelitian populasi τ i = Pengaruh perlakuan konsentrasi BAP ke-i ε ij = Pengaruh galat atau sisa percobaan pada eksplan kemaitan ke-j yang memperoleh perlakuan konsentrasi BAP ke-i. Faktor perlakuan konsentrasi BAP ke-i: A Kontrol : Konsentrasi BAP 0 mgl B : Konsentrasi BAP 0,5 mgl C : Konsentrasi BAP 1 mgl D : Konsentrasi BAP 1,5 mgl E : Konsentrasi BAP 2 mgl Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan pada penelitian ini maka dilakukan uji F dan dilakukan uji lanjutan Tukey untuk mengetahui perbedaan pengaruh tersebut antar taraf perlakuan. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H = Penambahan ZPT BAP tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan eksplan. Sig. 0,05 H a = Penambahan ZPT BAP memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan eksplan. Sig. 0,05 Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution SPSS Release 13.0 for Windows. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peluang Hidup Tanaman Kultur

Penelitian kultur jaringan kemaitan Lunasia amara Blanco. ini menggunakan 50 eksplan pucuk dengan 5 jenis perlakuan medium berupa zat pengatur tumbuh sitokinin BAP Benzylaminopurin dengan taraf konsentrasi yang berbeda yaitu; 0 mgl kontrol; 0,5 mgl; 1 mgl; 1,5 mgl dan 2 mgl. Setiap jenis perlakuan dilakukan 10 ulangan. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui adanya respon eksplan terhadap medium perlakuan yang ditunjukkan dengan tetap hidupnya eksplan selama 12 minggu setelah tanam MST yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data eksplan pucuk kemaitan yang hidup hingga 12 MST BAP mgl Ulangan 0,5 1 1,5 2 1 A C A C A 2 C A A C A 3 B A C C A 4 A A C A C 5 A B C A A 6 A B A A A 7 B C A A B 8 C A B C C 9 A A A C C 10 C B C A C Total 5 5 5 5 5 Keterangan : A = Hidup 25 eksplan B = Mati karena kondisi browning pencoklatan 7 eksplan C = Mati karena kontaminasi cendawan 18 eksplan Dengan demikian dari data pada Tabel 2 dapat diketahui persen rata-rata peluang hidup eksplan pucuk kemaitan pada masing-masing jenis media perlakuan selama 12 MST seperti tertera pada Tabel 3. Tabel 3 Persen rata-rata peluang hidup eksplan pucuk kemaitan dalam medium perlakuan selama 12 MST BAP mgl 0,5 1 1,5 2 50 50 50 50 50 Keterangan : Persen dihitung berdasarkan data reaksi jaringan yang hidup. Data dari Tabel 3 menunjukkan bahwa persentase peluang hidup dari total eksplan sebanyak 50 pucuk untuk masing-masing taraf perlakuan adalah sama yaitu 50 .

4.2 Penyebab Kematian pada Tanaman Kultur