Pencoklatan Browning Penyebab Kematian pada Tanaman Kultur

Tabel 3 Persen rata-rata peluang hidup eksplan pucuk kemaitan dalam medium perlakuan selama 12 MST BAP mgl 0,5 1 1,5 2 50 50 50 50 50 Keterangan : Persen dihitung berdasarkan data reaksi jaringan yang hidup. Data dari Tabel 3 menunjukkan bahwa persentase peluang hidup dari total eksplan sebanyak 50 pucuk untuk masing-masing taraf perlakuan adalah sama yaitu 50 .

4.2 Penyebab Kematian pada Tanaman Kultur

Selama kegiatan penelitian berlangsung, kematian pada eksplan disebabkan oleh 2 dua faktor yaitu kontaminasi cendawan dan peristiwa pencoklatan browning. Pada Tabel 2 terlihat bahwa kematian pada eksplan didominasi oleh faktor kontaminasi cendawan yaitu sebanyak 18 eksplan sedangkan kematian yang disebabkan kondisi browning adalah sebanyak 7 eksplan.

4.2.1 Pencoklatan Browning

Browning atau pencoklatan adalah salah satu masalah yang sering terjadi dalam kegiatan kultur jaringan. Terutama apabila eksplan yang digunakan berasal dari jaringan tanaman berkayu dan tanaman yang mengandung banyak zat ekstraktif berupa alkaloid. Peristiwa browning ini mulai terlihat dalam 1 satu hari setelah waktu penanaman yang ditandai dengan perubahan warna media menjadi coklat di sekitar tepi jaringan eksplan yang mengalami pelukaan saat proses penanaman inokulasi. Warna coklat ini disebabkan oleh senyawa fenoliktanin yang berasal dari bagian tanaman yang mengalami luka dan apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus, maka akan terakumulasi tertimbun dalam media sehingga menyebabkan terhambatnya penyerapan unsur-unsur hara oleh eksplan. Akibat dari pertumbuhan eksplan yang terhambat, lambat laun hal ini dapat menyebabkan kematian pada eksplan. Menurut Collins dan Edwards 1998, browning merupakan terjadinya warna coklat pada jaringan yang baru disayat atau dipotong. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi antara senyawa fenolik yang diproduksi jaringan dengan oksigen dalam botol kultur. Mereka pun menambahkan bahwa senyawa fenolik diproduksi sebagai respon atas kondisi stress yang dialami oleh tanaman. Pernyataan ini sesuai dengan hasil pengamatan bahwa setelah 1 MST, beberapa eksplan yang mengalami peristiwa browning pada akhirnya mati karena keracunan, akibat dari terserapnya senyawa fenolik yang terakumulasi pada media oleh tanaman kultur Gambar 2. Gambar 2 Kondisi browning pada beberapa eksplan kemaitan. Upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi resiko browning tersebut, telah dilakukan pembilasan eksplan pada tahap sterilisasi sebelum eksplan tersebut ditanam dengan air yang mengalir selama 15 menit. Hal ini dilakukan dengan harapan agar senyawa fenolik yang terkandung dalam jaringan eksplan dapat tereduksi sehingga mampu mengurangi resiko terjadinya masalah browning pada saat pertumbuhan eksplan selama dalam botol kultur. Namun demikian cara ini belum dapat dipastikan optimal dan kebenarannya karena diperlukan percobaan sterilisasi yang berulang untuk dapat memastikan proses sterilisasi yang paling efektif dan optimal bagi tanaman kemaitan.

4.2.2 Kontaminasi Cendawan