perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara nilai tukar rill dan neraca perdagangan berbeda – beda tergantung kondisi perekonomian suatu negara.
Tidak stabilnya nilai tukar rill akan berpengaruh pada tingkat ekspor dan impor, mengingat nilai tukar rill merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi neraca
perdagangan. Sejauh mana perubahan nilai tukar rill mempengaruhi pertumbuhan neraca perdagangan akan dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian tersebut di
atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Studi Kasus negara ASEAN”.
2.10 Kerangka Berpikir
Neraca perdagangan trade balance merupakan selisih nilai ekspor dan nilai impor Hendra Halwani, 2005:115. Neraca perdagangan apabila mengalami surplus,
berarti nilai ekspor barang – barang melebihi nilai impornya. Perubahan pada neraca perdagangan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendapatan nasional dalam
negeri, pendapatan nasional luar negeri, dan nilai tukar rill. Jika suatu nilai mata uang terdepresiasi, maka ekspor akan meningkat dan pada
akhirnya akan meningkatkan neraca perdagangan. Sebaliknya, jika nilai mata uang terapresiasi maka impor akan meningkat sehingga nilai neraca perdagangan akan
menurun Hertanty, 2007:40. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, terdapat hasil yang berbeda mengenai hubungan nilai tukar rill terhadap neraca perdagangan. Untuk
itu dalam hal ini akan dianalisis lebih lanjut mengenai pengaruh nilai tukar rill terhadap neraca perdagangan di negara ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perubahan nilai tukar riil terhadap neraca perdagangan di negara – negara ASEAN.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis Penelitian
Sugiyono 2011:64 mengatakan “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan pemaparan di atas, hipotesis yang akan diuji antara lain:
1. Nilai tukar riil berpengaruh positif terhadap volume ekspor
2. Nilai tukar riil berpengaruh negatif terhadap volume impor
3. Kondisi Marshall–Lerner terpenuhi sehingga terjadi fenomena J–Curve
pada kasus perdagangan di negara ASEAN.
Nilai Tukar Rill REER
Impor Negara ASEAN
Trade Balance TB
Ekspor Negara ASEAN
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk data yang siap diolah. Data sekunder bisa
merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Data sekunder yang digunakan
merupakan data time series runtun waktu. Sebuah data time series adalah sebuah kumpulan observasi terhadap nilai – nilai sebuah variabel dari beberapa periode
waktu yang berbeda. Data seperti ini bisa dikumpulkan pada sebuah interval periode yang regular, seperti harian, mingguan, bulanan, kuartalan, tahunan, lima tahunan
bahkan sepuluh tahunan Gujarati 2010:28. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah kombinasi dari data time series
dan cross – section periode kuartalan dengan periode 2000 Q
1
- 2012 Q
4
, dengan sampel waktu dari bulan Januari 2000 – Desember 2012. Sumber data diperoleh dari
laporan bulanan dan laporan tahunan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan IFS International Financial Statistics.