Peran SPN sebagai Tripartit dalam memenuhi hak Kebutuhan Hidup

permasalahan pekerja yang ada kepada Pemerintah Kota Semarang. Didalam pelaksanaannya dari Pemerintah daam hal ini Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kota Semarang kurang tenaga dalam mengawasi sistem kerja outsourcing dilapangan.

4.4.2 Peran SPN sebagai Tripartit dalam memenuhi hak Kebutuhan Hidup

Layak KHL terhadap Tenaga Kerja Outsourcing Dalam wawancara peneliti dengan Wahab Adi, Kepala sekretariat Apindo Kota Semarang menyatakan bahwa : Dalam memenuhi Kebutuhan Hidup Layak dalam hal ini upah APINDO menempatkan 6 anggota untuk duduk didalam Dewan Pengupahan Kota Semarang guna ikut membahas UMK Semarang bersama Disnakertrans, Serikat Pekerja dan unsur-unsur lain. Serikat Pekerja dan Apindo merupakan 2 dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam penetapan Upah Minimum Kota Semarang. Mengingat keduanya mempunyai peran yang sangat vital dalam tercapainya nilai Upah Minimum Kota Semarang, dikarenakan posisi keduanya adalah anggota dari Dewan Pengupahan Kota Semarang yang secara otomatis keberadaanya dibutuhkan dalam setiap tahapan pencapaian Upah Minimum Kota Semarang. . Wawancara dengan Wahab Adi, Kepala Sekretariat Apindo Kota Semarang pada tanggal 3 Oktober 2012, Pukul 14.00 WIB. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penetapan Upah Minimum Kota Semarang tidak bisa dipisahkan dari Serikat Pekerja dan Apindo dimana keduanya merupakan anggota dari Dewan Pengupahan Kota Semarang dan mempunyai peran penting dalam tercapainya nilai Upah Minimum Kota Semarang. Dikemukakan oleh Heru Budi Utoyo, Ketua Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang dalam wawancara sebagai berikut : Disamping itu penyaluran aspirasi pekerja juga dilakukan dengan duduk dikelembagaan yang ada di Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kota Semarang yaitu Dewan Pengupahan, dimana Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang mendudukkan 2 orang wakilnya di Dewan Pengupahan Kota Semarang. Dengan duduknya wakil Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang dilembaga pemerintah diharapkan mampu menyampaikan permasalahan-permasalahan yang ada dipekerja khususnya soal Pengupahan karena hal tersebut berkatan dengan kesejahteraan pekerja. Dengan mengadvokasi pengupahan maka akan terumuskan peningkatan kesejahteraan pekerja tentunya termasuk tenaga kerja Outsourcing. Wawancara dengan Heru Budi Utoyo, Ketua Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang pada tanggal 26 September 2012, Pukul 14.30 WIB Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Serikat Pekerja dan Apindo wajib hadir dalam setiap agenda sidang yang dilaksanakan oleh Dewan Pengupahan Kota dimana penetapan Upah Minimum Kota Semarang merupakan kepentingan dari Serikat Pekerja untuk memperjuangkan hak dari para tenaga kerja untuk mendapatkan upah sesuai keadaan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Serikat Pekerja juga merupakan anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang dan mempunyai peran penting terhadap keputusan nilai Kebutuhan Hidup Layak KHL, nilai produktivitas, nilai pertumbuhan ekonomi, nilai usaha marginal dan pada akhirnya kesepakatan mengenai nilai Upah Minimum Kota Semarang direkomendasikan kepada Gubernur Jawa Tengah. Apabila Serikat Pekerja tidak setuju atas nilai Kebutuhan Hidup Layak KHL yang ditawarkan oleh Apindo maka tidak akan menjadi ketetapan nilai bersama, oleh karena itu peran pemerintah Disnakertrans sangat penting dalam mediasi antara kepentingan Serikat Pekerja dan kepentingan Apindo. Serikat Pekerja membahas dan mencari titik kesepakatan setelah mendapat data rincian rekapitulasi Kebutuhan Hidup Layak KHL yang telah disusun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal tersebut selaras dengan hasil wawancara wawancara peneliti dengan Umi Kholifah,S.H., Kepala Seksi Syarat-syarat Kerja Disnakertrans Kota Semarang menyatakan : Dalam Dewan Pengupahan Kota Semarang terdapat anggota yang terdiri dari unsur Pemerintah, Organisasi Pengusaha, Serikat Pekerja, Perguruan Tinggi, dan Pakar. Keanggotaan dalam Dewan Pengupahan dari unsur Pemerintah, Organisasi Pengusaha, Serikat PekerjaBuruh dengan komposisi perbandingan 2 : 1 : 1. Sedangkan keanggotaan dari unsur Perguruan Tinggi dan pakar jumlahnya disesuaikan menurut kebutuhan. Jadi pasti akan terjadi jumlah gasal dalam keanggotaan Dewan Pengupahan. Wawancara dengan Umi Kholifah, Kepala seksi syarat-syarat kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kota Semarang pada tanggal 12 September 2012, Pukul 08.30 WIB. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang terdiri dari unsur Pemerintah, Organisasi Pengusaha, Serikat Pekerja dimana komposisi perbandingannya 2 : 1 : 1. Sedangkan untuk keanggotaan dari unsur Perguruan Tinggi dan Pakar Jumlahnya disesuaikan sesuai kebutuhan dan pasti akan terjadi jumlah gasal dalam keanggotaan Dewan Pengupahan Kota Semarang. Di dalam Dewan Pengupahan Kota, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang sebagai unsur pemerintah yang dijadikan sebagai mediator, penengah antara 2 dua pihak, yakni pihak pengusaha dengan pihak pekerja.

4.4.3 Peran SPN DPC Kota Semarang dalam Mengawal Pembentukan