Peran SPN DPC Kota Semarang dalam Mengawal Pembentukan

sebagai mediator, penengah antara 2 dua pihak, yakni pihak pengusaha dengan pihak pekerja.

4.4.3 Peran SPN DPC Kota Semarang dalam Mengawal Pembentukan

PERDA Ketenagakerjaan diKota Semarang Pasca Keluarnya Putusan MK No. 27PUU-IX2011 Wawancara peneliti dengan Heru Budi Utoyo, Ketua Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang menyatakan bahwa : SPN selalu mengawal pembahasan Reperda Kota Semarang tentang Ketenagakerjaan sejak mulai awal masuk dalam Prolegda DPRD Kota Semarang yaitu tahun 2011 yang sampai sekarang belum ada putusannya. Putusan MK No. 27PUU-IX2011 yang mempertegas pembatasan outsourcing juga sedikit memberi pencerahan kepada tenaga kerja. Wawancara dengan Heru Budi Utoyo, Ketua Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang pada tanggal 26 September 2012, Pukul 14.30 WIB Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang bersama aliansi Buruh di Kota Semarang juga terlibat secara aktif dalam merumuskan Raperda Ketenagakerjaan yang merupakan Raperda inisiatif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Semarang yang Draft Naskah Akademiknya dibuat oleh Universitas Negeri Semarang UNNES. Pengawalan Serikat Pekerja Nasional SPN DPC Kota Semarang dilakukan dengan melakukan audiensi terhadap beberapa permasalahan dari regulasi yang ada. Audiensi ini dilakukan dengan beberapa instansi terkait meliputi Disnakertrans Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Semarang, APINDO Kota Semarang hingga ke Walikota Semarang. Selain itu SPN juga selalu hadir dalam hearing yang dilakukan di DPRD Kota Semarang. Rancangan Peraturan Daerah Raperda tentang Ketenagakerjaan yang masih dibahas Pemerintah Kota Semarang dengan DPRD setempat akan mengatur pekerjaan yang disubkontrak atau outsourcing. ...seluruh persoalan yang menyangkut pengusaha dengan pekerja dan pengusaha dengan pemerintah termasuk masalah `outsourcing` akan diatur dalam Raperda tentang Ketenagakerjaan, kata Ketua Panitia Khusus Pansus Raperda tentang Ketenagakerjaan, Rukiyanto, 2011. Hal itu dikatakannya seusai acara talkshow yang diselenggarakan Radio Trijaya dengan tema Membangun Harmonisasi Hubungan Pekerja, Pengusaha, dan Pemerintah, di Semarang. Dalam pembahasan Raperda tentang Ketenagakerjaan tersebut, akan melibatkan semua pihak termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo, lembaga swadaya masyarakat LSM, dan serikat pekerja, serta Jamsostek. Raperda ini adalah inisiatif dari Komisi D DPRD Kota Semarang dengan harapan, dunia usaha di Kota Semarang lebih baik lagi. Kepentingan pekerja tidak diabaikan begitu juga sebaliknya kepentingan para pengusaha dapat berjalan lancar. Namun sampai saat ini Raperda yang ditargetkan selesai pada bulan Agustus 2011 belum diputuskan, hal ini dikarenakan Naskah Akademik dari Raperda ketenagakerjaan Kota Semarang dinilai beberapa pihak hanya copy paste dari undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jadi belum sepenuhnya sesuai dengan keadaan diKota Semarang dan dalam pembahasan yang dihadiri berbagai pihak belum mendapatkan titik temu karena pihak-pihak yang hadir selalu bersilang pendapat. Padahal kejasama Triparthit harus berjalan selaras demi terwujudnya keadilan hukum yang nyata, baik dari pemerintah, pengusaha maupun serikat pekerja.

4.4.4 Aksi SPN DPC Kota Semarang dalam Penolakan sistem Kerja