3.3 Pendekatan Penelitian
Penelitian studi kasus ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Burhan Ashshofa 2007:16 penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, yang sumbernya seperti catatan lapangan, transkripsi, wawancara, gambar, foto rekaman, video yang dapat
diobservasi dari manusia. Metode penelitian kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip
umum yang mendasari perwujudan gejala-gejala yang ada dalam kehidupan manusia sehingga mampu memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang
berlaku Ashshofa, 2007:21. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis
empiris adalah pendekatan permasalahan mengenai hal-hal yang bersifat yuridis dan kenyataan yang ada mengenai pelaksanaan Conservatoir Beslag terhadap
objek sengketa waris di Pengadilan Agama Semarang.
3.4 Data dan Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
Moleong, 2005. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, yakni dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan narasumber yang
berkaitan dengan
putusan Pengadilan
Agama Semarang
Nomor 1365Pdt.G2010PA.Smg.
2. Data sekunder
Data sekunder dilakukan dengan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan landasan teoritas berupa pendapat-pendapat atau tulisan-tulisan para ahli atau
pihak-pihak lain yang berwenang dan juga untuk memperoleh informasi baik dalam ketentuan formal maupun data melalui naskah resmi yang ada.
Sumber data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.
Bahan Hukum Primer Penelitian ini menggunakan bahan hukum primer meliputi: Salinan Putusan
Pengadilan Agama Semarang Nomor 1365Pdt.G2010PA.Smg, SEMA Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 1975 tentang Conservatoir
Beslag, serta Pasal 196, 197, 198, 199, 227 HIR. b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti
buku-buku, jurnal, hasil-hasil penelitian, dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penulisan.
c. Bahan Hukum Tersier atau Bahan Hukum Penunjang
Bahan hukum yang memberikan informasi dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, dll Ashshofa, 2007:103-
104.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik:
a. Dokumentasi atau studi dokumen, yaitu langkah awal dari setiap penelitian
hukum, karena penelitian hukum selalu bertolak dari premis normatif. Adapun studi dokumen bagi penelitian hukum meliputi studi bahan-bahan
hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier Amiruddin dan Asikin, 2006:68. Selanjutnya dalam
penelitian ini cara memperoleh data dengan cara menelusuri dan mempelajari bahan-bahan hukum seperti literatur-literatur yang terkait dengan penulisan
serta dokumen berkas perkara berupa salinan putusan Pengadilan Agama Semarang dengan nomor 1365Pdt.G2010PA.Smg.
b. Wawancara, yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara
lisan guna mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini cara memperoleh data atau keterangan melalui wawancara secara langsung dengan pejabat
Pengadilan Agama Semarang yaitu Drs. H. Agus Yunih, S.H., M.HI sebagai Hakim, Sri Hidayati, S.H sebagai Jurusita dan H. Zainal Abidin, S.Ag sebagai
Wakil Panitera Pengadilan Agama Semarang serta Rukini selaku saksi dari pihak Tergugat dan Ratmin selaku pegawai Kelurahan Sumurboto, Semarang,
serta Dr. Ahmad Rajafi Sahran, M.HI selaku Dosen tetap di IAIN Manado Sulawesi Utara.
3.6 Keabsahan Data