Hakikat Belajar dan Pembelajaran

13 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Hamdani 2011: 21-22 yang mendefiniskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Dalam pengertian lain, Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman Rifai dan Tri Anna, 2009: 82. Hakikat belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu Rusman, 2012: 1. Selanjutnya Sardiman 2011: 20 berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Sardiman juga mengemukakan bahwa tujuan dari belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Untuk memperoleh pengertian yang mendalam tentang belajar, maka perlu diketahui pula ciri-ciri dari belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Darsono dalam Hamdani, 2011: 22 beberapa ciri belajar adalah sebagai berikut: 1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar. 2 Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individu. 3 Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. 4 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijabarkan oleh para ahli, belajar dapat didefinisikan sebagai usaha secara sadar untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik melalui pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis Rifai dan Tri Anna, 2009: 82. Intinya, belajar akan menghasilkan suatu perubahan dalam diri seorang individu yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari ketiga aspek tersebut, peneliti membatasi aspek yang dibahas, yaitu aspek kognitif belajar. Proses belajar mengajar merupakan inti aktivitas dalam pendidikan. Proses ini terjadi antara guru dengan siswa serta dipengaruhi oleh hubungan yang ada pada proses tersebut. Aqib 2013: 66 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sementara itu Winataputra 2008: 1.18 berpendapat bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Dalam pengertian lain, Rifa’i dan Tri Anni 2009: 193 berpendapat bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu, dapat dilakukan secara verbal lisan, dan dapat pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun demikian, apapun media yang digunakan dalam pembelajaran itu, essensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi. Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud skemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna- maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat pada siswa Hamdani, 2011: 23. Proses belajar mengajar yang bermakna hendaknya memperhatikan penerapan variasi model dalam pelaksanaannya. Berkaitan dengan pemilihan model pembelajaran, Rusman 2012: 1 berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa lainnya untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat disampaikan secara verbal maupun nonverbal. Pembelajaran juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa sehingga kualitas belajar siswa dapat meningkat.

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI KELAS IV SDN PURWOYOSO 01

0 23 445

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02

0 5 273

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN KARANGAYU 03 KOTA SEMARANG

0 10 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224