Transpose Suatu Matriks Penjumlahan Matriks Perkalian Matriks Invers Suatu Matriks Determinan Matriks

[ ] Atau disingkat dengan : Disebut matriks tingkat , karena terdiri dari baris dan kolom. Setiap disebut unsur dari matriks.

2.1.2.2 Transpose Suatu Matriks

Jika baris-baris dan kolom-kolom dari suatu matriks dipertukarkan baris pertama menjadi kolom pertama dan seterusnya, maka diperoleh suatu matriks yang disebut tanspos matriks. Transpos suatu matriks , dilambangkan dengan , ialah matriks yang diperoleh dengan mempertukarkan baris dengan lajurnya. Jadi bila, [ ] Maka : [ ] Universitas Sumatera Utara

2.1.2.3 Penjumlahan Matriks

Dua matriks yang berukuran sama dapat dijumlahkan maupun dikurangkan dengan menambahkan ataupun mengurangkan unsur yang sesuai.

2.1.2.4 Perkalian Matriks

Perkalian dua matriks hanya dapat dikerjakan bila keduanya memenuhi sifat tertentu dan perkalian ini dikerjakan dengan cara yang tertentu pula. Dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama selalu dapat diperkalikan. Sedangkan perkalian hanya memenuhi arti bila banyaknya jalur sama dengan banyaknya baris . Jadi bila dinyatakan dengan dengan dan unsur dinyatakan dengan maka unsur adalah : ∑ Perhatikan bahwa pada umumnya Bila : [ ] dan [ ] Maka : [ ] Dalam perkalian ini, tidak dapat dilakukan tidak terdefenisi. Akan tetapi bila dan setangkup dan perkalian terdefinisi maka . Universitas Sumatera Utara Perkalian suatu matriks dengan matriks satuan akan menghasilkan matriks itu sendiri.

2.1.2.5 Invers Suatu Matriks

Misalkan suatu matriks bujur sangkar . Suatu matriks ukuran disebut invers balikan dari bila dipenuhi . Lambang yang biasa digunakan untuk invers adalah , jadi . Tidak mudah menghitung invers suatu matriks kecuali bila ukurannya kecil seperti , atau bila bentuknya amat sederhana. Untuk matriks dengan ukuran yang lebih besar dan bentuknya tidak sederhana biasanya perhitungan inversnya dikerjakan dengan komputer.

2.1.2.6 Determinan Matriks

Determinan adalah suatu skalar angka yang diperoleh dari suatu matriks bujur sangkar melalui operasi khusus. Disebut perasi khusus karena dalam proses penurunan determinan dilakukan perkalian-perkalian. Determinan dinotasikan dengan tanda | |. Salah satu cara dalam perhitungan determinan adalah dengan menggunakan metode Pivot. Perhatikan determinan : Universitas Sumatera Utara || || Elemen kolom ke-2, ke-3, ke-4, dan seterusnya dikalikan dengan dan sebagai imbalannya dikalikan dengan , diperoleh : || || Sekarang gandakan elemen-elemen kolom 1 dari persamaan 1 dengan dan seterusnya, dan kurangkan pada kolom ke-2, ke-3, ke-4 dan seterusnya dari persamaan 1, maka diperoleh : | | | | Ekspansi menurut baris pertama : | | | | | | Universitas Sumatera Utara | | | | | | Sehingga diperoleh rumus dasar metode pivot seperti dibawah ini : | | Contoh penyelesaian mencari determinan matriks berordo 6 x 6 dengan menggunakan metode pivot, | | | | || || | | | | | | Universitas Sumatera Utara

2.1.2.7 Minor dan Kofaktor suatu Determinan