sebagaimana halnya yang dilakukan pada metode konvensional Haralabous Georgakarakos, 1996. Dengan demikian, identifikasi dan klasifikasi dengan
jaringan sel saraf tiruan selain dapat dilakukan dengan cepat, dapat memperkecil peluang terjadinya kesalahan identifikasi akibat kesalahan manusia, dapat
menekan biaya operasi, dan dapat juga digunakan secara bebas pada situasi dan kondisi apapun karena tidak memerlukan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
distribusi ikan.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini akan membahas tentang penggunaan Metode Jaringan Saraf Tiruan Perambatan Balik feed-forward back propagation neural networks
selanjutnya disingkat JSTPB dan Metode Analisis Statistik untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasi spesies kawanan ikan pelagis dengan menjadikan spesies kawanan ikan lemuru Sardinella lemuru sebagai spesies
kawanan ikan target dan ikan uji. JSTPB yang akan digunakan adalah JSTPB dengan struktur lapisan
tunggal dan banyak lapisan. JSTPB dengan lapisan tunggal single-layer tersusun dari satu lapisan masukan input layer, satu lapisan tersembunyi hidden layer,
dan satu lapisan keluaran output layer, sedangkan struktur JSTPB dengan banyak lapisan multi layers terdiri dari satu lapisan masukan input layer,
beberapa lapisan tersembunyi hidden layer, dan satu lapisan keluaran output layer
. Parameter pembanding yang akan digunakan dan selanjutnya disebut
deskriptor adalah parameter yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Coetzee
2000, Bahri Fr ĕon 2000, Lawson et al. 2001; Fauziyah 2005.
Penelitian ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang telah dikemukakan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan:
1 Pemilihan deskriptor yang dapat secara efisien digunakan untuk
mengidentifikasi kawanan ikan target Lu Lee, 1995. 2
Perancangan arsitektur JST yang baik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies kawanan ikan Haralabous Georgakarakos,
1996.
3 Ketelitian hasil identifikasi JST sangat bergantung pada jumlah data yang
digunakan dalam proses pelatihannya. Pertanyaannya adalah berapa banyak data yang diperlukan untuk mendapatkan hasil identifikasi dengan
ketelitian yang maksimal Haralabous Georgakarakos, 1996.
1.3 Tujuan
Mengembangkan penggunaan Metode JST untuk identifikasi kawanan pelagis guna meningkatkan kecepatan dan ketelitian metode tersebut. Hal ini
dilakukan dengan cara menentukan struktur JST, deskriptor, dan jumlah data pelatihan yang minimal yang dapat memberikan hasil identifikasi dengan
ketelitian yang maksimal.
1.4 Manfaat Penelitian