Aplikasi JST dalam bidang perikanan

2.1.5 Aplikasi JST dalam bidang perikanan

Dalam bidang perikanan tangkap, JST umumnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi spesies kawanan ikan pelagis. Identifikasi dan klasifikasi dilakukan dengan cara memanfaatkan perbedaan intensitas sinyal hamburan balik yang dipancarkan kawanan ikan. Perbedaan ini dimungkinkan karena setiap spesies kawanan ikan mempunyai tingkah laku yang berbeda, dan secara fisiologis memiliki struktur tubuh yang berbeda yang pada akhirnya berdampak pada tipologi akustik yang berbeda pula MacLennan Simmons, 1992. Karena itu, masing-masing spesies kawanan ikan akan memberikan informasi yang unik baik yang bersifat internal maupun external Lu Lee, 1995. Oleh Lawson et al., 2001; Bahri Freon, 2000; Reid et al., 2000., informasi yang unik ini disebut deskriptor akustik kawanan ikan. Haralabous Georgakarakos 1996 menegaskan bahwa deskriptor akustik dapat digunakan sebagai pembeda antara spesies kawanan ikan tertentu dengan spesies kawanan ikan lainnya. Oleh Reid et al. 2000 metode ekstraksi deskriptor hidroakustik kawanan ikan dikelompokkan kedalam tiga tingkatan ekstraksi yang berbeda yang didasarkan pada: 1 Tingkatan kawanan the school level, deskriptor-deskriptor didapatkan dari hasil ekstraksi data citra akustik yang dilakukan melalui pemrosesan citra akustik dari masing-masing kawanan ikan. 2 Tingkatan satuan elemen jarak contoh the element distance sampling unit, EDSU , deskriptor-deskriptor didapatkan dari sekumpulan citra akustik yang terukur dari satu satuan jarak contoh yang ditetapkan sebelum survei dilakukan. 3 Tingkatan wilayah the region level, deskriptor-deskriptor diambil dari suatu hasil survei yang dilakukan pada suatu area yang sangat luas yang dilakukan, misalnya dengan satelit. Deskriptor-dekriptor tersebut selanjutnya dikelompokkan kedalam lima kawanan deskriptor utama Reid et al., 2000, yaitu: 1 Positional Descriptors, deskriptor yang menjelaskan posisi kawanan ikan yang dinyatakan dalam lintang, bujur posisi horizontal, dan kedalaman posisi vertikal, jarak dari permukaan ke titik tengah kawanan ikan, posisi awal dan akhir pixel pada arah vertikal dan horizontal. 2 Morphometric Descriptors, deskriptor yang menjelaskan tentang morfologi dari kawanan ikan target yang mencakup tinggi, lebar, ketebalan, rataan lintang, rataan bujur, rataan kedalaman, perimeter kawanan ikan dan kekasarannya. 3 Energetic Descriptors, deskriptor yang menjelaskan tentang total energi akustik, nilai rataan dan variabilitas energi akustik dari setiap pixel, dan pusat massa kawanan ikan. 4 School Environment Descriptors, deskriptor yang menjelaskan tentang jarak terpendek dan terjauh antara perimeter kawanan ikan dengan dasar perairan. 5 Biological Descriptors, deskriptor yang menjelaskan sifat-sifat unik dari spesies kawanan ikan yang akan diidentifikasi. Gambar 9 Contoh deskriptor citra akustik kawanan ikan dengan intensitas hamburan balik yang berbeda pada setiap titik pikselnya. Pada Gambar 9 tampak beberapa deskriptor akustik batimetrik dan morfometrik dari kawanan ikan seperti deskriptor rataan kedalaman kawanan Dr, kedalaman minimum kawanan Dmin, ketinggian minimum kawanan dari dasar perairan Tmin, tinggi kawanan H, dan panjang kawanan L. Berikut ini adalah beberapa contoh deskriptor yang digunakan untuk mengidentifikasi spesies kawanan sardine, anchovy, dan horse mackerel. Tabel 1 Contoh deskriptor yang digunakan untuk identifikasi sardine, anchovy , dan horse mackarel Haralabous Georgakarakos, 1996 Deskriptor Simbol Persamaan Satuan General Species Id SPE Morphological Height H m Length L m Perimeter P m Area A m 2 Elongation LH Circularity P 2 4 πA Rectangularity LHA Radius of perimeter Rmean, Rmin, Rmax, Rcv m Fractal dimension 2[lnP4]lnA Bathymetric School depth Dmean, Dmin, Dmax m Bottom depth Bmean, Bmin, Bmax m Altitude Amean, Amin, Amax M Energetic Total school energy E V 2 School energy Emean, Emax, Ecv V 2 Index of dispersion EvarEmean V 2 Dari penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap kawanan ikan pelagis seperti yang dilakukan oleh Gerlotto Fr ĕon 1988, Diner et al. 1989, Georgakarakos Paterakis 1993, Lu Lee 1995 diketahui bahwa deskriptor yang paling menentukan hasil dari proses identifikasi kawanan ikan dapat dikelompokkan kedalam kelompok deskriptor bathymetric, morphometric, dan energetic .

2.2 Ikan Pelagis