Pada musim gugur fall dan musim dingin winter kawanan anchovy membentuk kawanan ikan yang lebih kecil dibandingkan dengan kawanan ikan
anchovy pada musim semi spring dan musim panas summer Fr ĕon Misund,
1999. Pada musim gugur dan musim dingin anchovy utara dapat membentuk kawanan ikan dengan ukuran 25-35 m pada arah horisontal dan 12-40 m pada arah
vertikal sedangkan ukuran kawanan hering saat makan lebih kecil dibandingkan dengan saat memijah tetapi, ukuran kawanan ikan hering dan capelin yang terbesar
dapat ditemukan pada saat ikan tersebut memijah He, 1989.
2.2.4 Bentuk kawanan ikan pelagis
Bentuk kawanan ikan bervariasi. Jika dilihat dari atas maka rataan perbandingan antara panjang, lebar, dan kedalaman kawanan ikan adalah sebesar 3: 2:
1 He, 1989. Variasi bentuk kawanan ikan ini bergantung pada aktivitas kawanan tersebut saat terdeteksi. Bentuk kawanan ikan yang sedang menghadapi pemangsanya
berbeda dengan bentuk kawanan ikan yang sedang makan. Kawanan ikan yang sedang menghadapi pemangsanya umumnya membelah
menjadi bagian yang kecil atau berubah bentuk menjadi bentuk bola yang berputar dengan tujuan untuk membingungkan pemangsanya. Pecahan-pecahan kecil dari
ikan-ikan tersebut akan membentuk kawanan seperti semula jika ancaman dari pemangsa telah dapat dihindari Fr
ĕon Misund, 1999. Kawanan ikan yang sedang beruaya cepat memiliki ukuran panjang kawanan
yang lebih besar dibandingkan dengan lebarnya He, 1989. Gambar 12 dan Gambar 13 menggambarkan beberapa ilustrasi tentang bentuk dan pola kawanan ikan di
dalam kolom air.
Gambar 12 Bentuk-bentuk kawanan ikan yang terdeteksi dengan peralatan Sonar He, 1989.
Gambar 13 Pola sebaran ikan di dalam kolom air Reid et al., 2000.
Gambar 13 menunjukkan pola-pola sebaran ikan yang terdapat di permukaan, kolom, dan dasar perairan.
1 Tipe 1, Scattered Fish menggambarkan citra akustik sejumlah besar gema dari
ikan-ikan tunggal yang menyebar secara acak pada kolom air, tanpa adanya struktur yang jelas.
2 Tipe 2, Fish in school menggambarkan citra akustik sebaran beberapa kawanan
ikan yang terstruktur yang terdapat pada kolom air. 3
Tipe 3, Fish in aggregations menggambarkan sejumlah besar gema dari ikan-
ikan tunggal yang menggerombol yang menyebar secara acak pada kolom air, tanpa adanya struktur yang jelas.
4
Tipe 4 dan 5, Fish in a pelagic demersal layers menggambarkan citra akustik
dari kawanan besar ikan pelagis a dan ikan demersal b yang terdapat di kolom dan dekat dasar perairan.
Dalam disertasi ini deskriptor akustik kawanan ikan pelagis dengan tipe 2, 4 dan 5 yang akan diukur sebagai data penelitian. Hal ini didasarkan pada studi literatur yang
dilakukan sebelumnya dimana hampir semua kawanan ikan pelagis ekonomis beruaya dengan tipe sebagaimana yang disebutkan Lawson et al., 2001; Lu Lee, 1995;
Coetzee, 2000; Bahri Freon, 2000.
3 METODOLOGI
Secara garis besar metode penelitian dalam disertasi ini berkaitan dengan permasalahan identifikasi kawanan ikan secara hidroakustik yang berkaitan
dengan pengukuran dan pemrosesan data hidroakustik, ekstraksi deskriptor hidroakustik, dan identifikasi kawanan ikan berdasarkan deskriptor hidroakustik.
Pengukuran data hidroakustik sebagian besar dilakukan secara vertikal dan dilakukan dengan alat scientific echosounder. Data hasil pengukuran selanjutnya
diproses dengan cara tertentu dan ditampilkan dalam bentuk citra akustik dua- dimensi 2-D. Walaupun digambarkan secara 2-D, informasi yang terdapat pada
sebuah data citra akustik bersifat tiga-dimensi 3-D. Karena itu, dari citra akustik yang dihasilkan dapat diperoleh informasi tentang bentuk dan posisi kawanan ikan
dalam kolom air serta intensitas hamburan balik dari kawanan tersebut. Metode identifikasi yang digunakan hingga saat ini tidak dapat secara
langsung bekerja pada citra akustik maka identifikasi tidak dilakukan secara langsung pada citra tersebut tetapi pada deskriptor hidroakustik yang terkandung
dalam data citra akustik. Karena itu, ekstraksi deskriptor akustik yang terdapat pada sebuah data hidroakustik merupakan permasalahan tersendiri dalam disertasi
ini. Saat ini telah tersedia banyak program ekstraksi yang dapat digunakan untuk keperluan itu tetapi dalam disertasi ini digunakan Program ADA-2004.
Dalam disertasi ini, identifikasi kawanan ikan dilakukan dengan Metode Statistik dan JST. Hasil identifikasi metode statistik selain digunakan sebagai
masukan JST juga digunakan sebagai pembanding hasil identifikasi JST. Secara menyeluruh metode penelitian dalam disertasi ini dapat dirangkum dalam bentuk
diagram alir seperti tampak pada Gambar 14.
Gambar 14 Diagram alir metode penelitian.
15 Desk. teridentifikasi
8 Desk. utama
METODE STATISTIK
JSTPB1 JSTPB2
8 Desk. utama
JSTPB3
Validasi Silang Identifikasi
JSTPB3 Identifikasi
JSTPB2 Validasi Silang
SELESAI Identifikasi
STATISTIK Rancangan awal
JSTPB MULAI
Masukan Data
Pemrosesan data citra akustik
Citra akustik Ikan Uji
Citra Akustik Ikan Target
Matriks Data Akustik
Hitungan Deskriptor
Data Hasil Tangkapan
Identifikasi JSTPB1
17 Desk hidroakustik
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dalam disertasi ini, identifikasi spesies kawanan lemuru dilakukan dengan Metode Statistik dan Metode JST.
Hasil dari kedua metode ini selanjutnya dibandingkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan nyata antara hasil keduanya. Dalam melakukan identifikasi,
kedua metode ini pada dasarnya melakukan hal yang sama yaitu melihat kesamaan antara variabel-varibel deskriptor dari ikan target dengan variabel-
variabel deskriptor dari ikan uji. Gambar 14 menunjukkan seluruh proses yang akan dilakukan dalam
mengolah data akustik baik data akustik kawanan ikan target data akustik dari
kawanan ikan yang sudah diidentifikasi dan klasifikasi, maupun data akustik
kawanan ikan uji data akustik dari kawanan ikan yang akan di identifikasi dan
klasifikasi. Dengan demikian data kawanan lemuru akan terdiri dari dua kelompok data yaitu kelompok data kawanan ikan target dan kelompok data
kawanan ikan uji.
3.1 Data Akustik