TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Tinjauan Pustaka
a Definisi Fraktur
Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur
adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitar tulang
akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap Helmi, 2012.
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau perimpilan korteks;
biasanya patahan itu lengkap dan fragmen tulang bergeser Apley Solomon,
2012.
Fraktur cruris adalah terputusnya hubungan tibia dan fibula. Secara klinis bisa berupa fraktur terbuka bila disertai kerusakan pada jaringan lunak otot, kulit,
pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antara fragmen tulang yang patah dengan udara luar dan fraktur tertutup Helmi, 2013.
2.2. Etiologi
Universitas Sumatera Utara
Penyebab fraktur dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1 Cedera traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh:
a Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang
patah secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit di atasnya. b Cedera tidak langsung berarti pukulan
langsung berada jauh dari lokasi benturan. c Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2 Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai
keadaan berikut: a Tumor tulang jinak atau ganas: pertumbuhan jaringan baru yang tidak
terkendali dan progresif. b Infeksi seperti osteomielitis: dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif,
lambat dan sakit nyeri. cRakhitis: suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defesiensi vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya
disebabkan oleh defesiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan kegagalan absorbsi vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
d Secara spontan: disebabkan oleh stress tulang yang terus-menerus Suriadi, 2012.
2.3. Manifestasi Klinis