sefalosporinase. Hidrolisis asam sefalosporin C menghasilkan 7-ACA yang dapat dikembangkan menjadi berbagai macam antibiotik sefalosporin.
14
Berdasarkan aktivitas antibiotiknya, sefalosporin dibagi menjadi 4 generasi yaitu generasi pertama, generasi kedua, generasi ketiga, dan generasi keempat.
Sefalosporin memiliki aktivitas yang baik untuk melawan patogen orofasial, tetapi terbatas dalam melawan bakteri anaerob. Secara in vitro, sefalosporin generasi
pertama memperlihatkan spektrum antibiotik yang aktif terhadap bakteri Gram- positif. Keunggulannya dibanding penisilin adalah aktivitasnya terhadap bakteri
penghasil penisilinase. Golongan ini efektif terhadap sebagian besar Staphylococcus aureus dan Streptococcus termasuk Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridans,
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus anaerob, Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes, dan Corynebacterium diphteriae.
14
Sefadroksil, sefaleksin, dan sefazolin merupakan antibiotik sefalosporin generasi pertama, sedangkan
seftriakson termasuk generasi ketiga.
14,16
2.1.4.2 Antibiotik makrolida
Senyawa ini didapat dari jenis Streptomyces, mempunyai sifat glikosida dan mengandung cincin lakton makrosiklik, gula amino basa dan gula netral. Mekanisme
kerja yang diketahui yaitu antibiotik makrolida menghambat sintesis protein pada fase pemanjangan dengan mempengaruhi translokasi.
10
Makrolida digunakan untuk peradangan yang disebabkan oleh mikroba Gram- positif yang resisten terhadap penisilin atau tetrasiklin, dipakai juga pada pasien yang
alergi terhadap penisilin.
10
Yang termasuk dalam kelompok makrolida yaitu eritromisin, azitromisin, dan sebagainya.
Azitromisin memiliki aktivitas yang sangat baik dengan Chlamydia. Kadar azitromisin yang tercapai dalam serum setelah
pemberian oral relatif rendah, tetapi di jaringan dan sel fagosit menjadi sangat tinggi. Obat yang disimpan dalam jaringan ini kemudian dilepaskan perlahan-lahan sehingga
dapat diperoleh masa paruh eliminasi sekitar 3 hari. Dengan demikian obat cukup diberikan sekali sehari dan lama pengobatan dapat dikurangi. Absorbsinya
berlangsung cepat tetapi terganggu bila diberikan bersamaan dengan makanan.
17
2.1.4.3 Linkomisin
Yang termasuk kelompok linkomisin adalah linkomisin yang diisolasi dari Streptomyces lincolnensis dan senyawa sintesis parsial turunannya yaitu klindamisin.
Kelompok linkomisin mempunyai spektrum kerja yang mirip antara yang satu dengan yang lain, mekanisme kerjanya sama dengan antibiotik makrolida, sedangkan kerja
klindamisin 2-10 kali lebih besar dari intesitas kerja linkomisin. Yang penting adalah kemampuan difusinya yang baik dalam tulang. Linkomisin dan klindamisin
digunakan untuk peradangan karena staphylokokus jika antibiotik lain tidak dapat digunakan dan berguna pada peradangan karena bakteri anaerob.
10
Selain itu, klindamisin digunakan untuk pasien yang alergi dengan penisilin atau terjadi
kegagalan pengobatan dengan penisilin.
16
2.1.4.4 Antibiotik aminoglikosida
Yang termasuk antibiotik golongan ini adalah streptomisin, neomisin, kelompok kanamisin-gentamisin, dan spektinomisin. Senyawa ini merupakan
senyawa dengan struktur yang terdiri atas tri atau tetrasakarida, yang mengandung streptamin atau turunannya sebagai rumus umum, terutama 2-desoksistreptamin.
Semua senyawa ini memiliki spektrum kerja yang luas dan kerjanya adalah bakterisidal. Gentamisin adalah senyawa yang didapat dari filtrat kultur jenis
Mikromonospora, yang merupakan campuran dari 3 antibiotik spektrum luas gentamisin C
1
, C
1a
, dan C
2
. Secara klinis gentamisin sangat berarti terutama karena peranannya terhadap mikroba Gram-negatif penyebab peradangan tersebut.
10
2.1.4.5 Kuinolon