2.6 Jalur pentosa fosfat
Jalur pentosa fosfat mengoksidasi glukosa 6-fosfat menjadi zat antara jalur gilkolitik, dan dalam proses tersebut menghasilkan NADPH dan ribosa
5-fosfat untuk siklus nukleotida. Jalur pentosa fosfat dapat dibagi menjadi dua fase, fase oksidatif dan fase nonoksidatif Champe P. C. et al., 2008.
2.6.1 Fase oksidatif jalur pentosa fosfat
Pada fase pertama oksidatif dari jalur pentosa fosfat, glukosa 6-fosfat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi gula pentosa, ribulosa 5-fosfat.
Glukosa 6-fosfat dehidrogenase, mengoksidasi aldehida di Cl dan mereduksi NADP
+
menjadi NADPH. Glukonolakton yang terbentuk dengan cepat mengalami hidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat, suatu asam gula dengan
sebuah gugus karboksil menggantikan gugus aldehida di Cl. Langkah oksidasi selanjutnya membebaskan gugus karboksil ini sebagai CO
2
, dan kembali memindahkan elektron ke NADP
+
. Dalam bagian ini, dihasilkan dua mol NADPH per mol gluko sa 6-fosfat Meyes P. A. et al., 2008.
2.6.2 Fase nonoksidatif jalur pentosa fosfat
Terdiri dari serangkaian penyusunan ulang dan reaksi pemindahan yang mengubah ribulosa 5-fosfat menjadi ribosa 5-fosfat dan xilulosa 5-fosfat, lalu
menjadi zat antara pada jalur glikolitik. Isomerase mengubah ribulosa 5- fosfat menjadi ribosa 5-fosfat. Epimerase mengubah ribulosa 5-fosfat
menjadi xilulosa 5-fosfat. Transketolase mengambil fragmen 2-karbon dari xilulosa 5-fosfat dengan memutuskan ikatan karbon-karbon antara gugus keto
dan karbon di dekatnya, sehingga terjadi pembebasan gliseraldehida 3-fosfat. Transketolase juga memindahkan eritrosa 4-fosfat untuk membentuk fruktosa
6-fosfat.Transaldolase memindahkan fragmen keto 3-karbon dari
Universitas Sumatera Utara
sedoheptulosa 7-fosfat ke gliseraldehida 3-fosfat untuk membentuk eritrosa 4-fosfat dan fruktosa 6-fosfat Meyes P. A. et al., 2008.
Hasil bersih dari metabolisme 3 mol ribulosa 5-fosfat dalam jalur pentosa fosfat menghasilkan perubahan 3 glukosa 6-fosfat menjadi 6
NADPH, 3 CO
2
, 2 mol fruktosa 6-fosfat dan 1 mol gliseraldehida 3-fosfat, yang kemudian dapat melanjutkan diri dalam jalur glikolitik disertai
pembentukan NADH, ATP, dan piruvat Champe P. C. et al., 2008.
2.7. Transpor glukosa