Pemerolehan Legitimasi

Pemerolehan Legitimasi

Sebagai steering media, annual report disusun untuk memenuhi kepentingan pihak yang paling diutamakan perusahaan. Melalui annual report, perusahaan berkomunikasi secara aktif dengan pihak yang diinginkannya. Tujuannya tak lain ialah untuk memperoleh legitimasi.

Dalam annual report- nya, Dewan Komisaris PGN pada halaman 25 mengungkapkan pencapaian PGN kepada pemegang saham. Pemegang Saham yang Terhormat, merupakan kehormatan bagi kami

untuk melaporkan bahwa pada tahun 2009, PGN mencatatkan pencapaian

yang sangat baik. PGN berhasil meneruskan momentum tahun 2008 dengan mencatatkan peningkatan pendapatan …

( annual report PGN hal. 25) Dengan pengungkapan tersebut, PGN berusaha mendapat pengakuan dari

pemegang saham sebagai persahaan yang berhasil dari sisi finansial. Hal tersebut kemudian dilanjutkan dengan kalmat dari halaman 75 tentang Prospek Usaha berikut:

Dengan kondisi keuangan yang sangat baik, PGN siap melaksanakan rencana –rencana usaha yang telah ditetapkan untuk mendukung pengembangan usaha dan terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, termasuk untuk penyertaan di upstream ( annual report PGN hal. 75)

Lebih lanjut, PGN mengajak audiens dalam hal ini pemegang saham untuk mengimajinasikan apa yang terjadi pada 10 tahun mendatang. Hal ini juga merupakan bagian dari cara PGN mengambil hati pemegang saham dengan memberikan gambaran yang indah akan masa depan perusahaan. Berikut adalah pernyataan PGN yang dikutip dari halaman 76:

Sudah menjadi kebulatan tekad segenap insan PGN untuk mewujudkan visi perusahaan dalam rentang waktu 10 tahun mendatang. Pada saat itu, nilai kapitalisasi pasar, pendapatan dan laba usaha PGN telah tumbuh beberapa kali lipat dibanding kondisi saat ini. Ketika itu, bidang usaha perusahaan telah mencakup berbagai usaha di sepanjang rantai nilai bisnis gas bumi serta

menjadi value craeator terkemuka bagi para pemegang saham

( annual report PGN hal. 76) Dalam kaitannya dengan praktik GCG, PGN memberikan statement yang

juga mengarah pada upaya perolehan legitimasi dari pemegang saham. Berikut merupakan pernyataan PGN pada halaman 91:

PGN berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan (GCG) sebagai upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan ( annual report PGN hal. 91)

Sementara itu, Antam mengawali usaha memperoleh legitimasi dari Laporan Dewan Komisaris dengan menyinggung pembentukan Komite Perusahaan. Berikut adalah petikan kalimat dari halaman 22 tersebut:

Seiring dengan semangat untuk meningkatkan nilai pemegang saham, serta untuk lebih memantapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris memiliki lima Komite Perusahaan guna membantu fungsi pengawasan ( annual report Antam hal. 22)

Kalimat tersebut berusaha melegitimasi langkah yang diambil adalah demi kepentingan pemegang saham. Hal senada juga diungkapkan Antam pada halaman 36 menyikapi kehati – hatian perusahaan dewasa ini:

Meski demikian, kami tidak akan gegabah dan menetapkan skala prioritas. Analisa lanjutan masih diperlukan untuk mengkaji proyek-proyek yang kami miliki, dan kami akan memilih investasi yang terbaik bagi pemegang saham kami ( annual report Antam hal. 36)

Tidak berhenti di situ Antam berusaha mendapat legitimasi sebagai perusahaan yang kompeten dan sesuai dengan harapan pemegang saham. Hal tersebut setidaknya tercermin dari empat cuplikan dari halaman 28, 33, 35, dan 102 berikut:

Meski demikian, dengan berbagai tantangan yang luar biasa tersebut, strategi dan upaya kami berhasil mengatasi tantangan tersebut guna terus memberikan imbal hasil yang baik bagi pemegang saham. ( annual report Antam hal. 28)

Strategi kami cukup efektif, sederhana dan tepat sasaran. Kami menciptakan nilai pemegang saham yang maksimal dengan dengan terus berfokus pada komoditas utama nikel, emas dan bauksit ( annual report Antam hal. 33)

Keputusan untuk tidak berpartisipasi didasarkan pada pertimbangan komersial serta aspek kepentingan pemegang saham perusahaan. ( annual report Antam hal. 35)

Antam juga melanjutkan untuk melakukan skala prioritas atas seluruh proyek pertumbuhan. Hal ini dilakukan untuk tetap memastikan penciptaan nilai tambah bagi pemegang saham. ( annual report Antam hal. 102)

Terkait penerapan Good Corporate Governance , Antam memberikan statement- nya pada halaman 118 berikut: Kami memiliki keyakinan yang kuat untuk mempertahankan dan

menyempurnakan penerapan GCG di seluruh jajaran Antam. Komitmen kami ini telah membawa hasil positif bagi pemangku kepentingan. Komunitas investor juga mengakui tingkat transparansi dan pengungkapan kami yang berkualitas, yang tercermin dari diperolehnya berbagai penghargaan

terkait kualitas pengungkapan laporan tahunan serta tata kelola kami

( annual report Antam hal. 118) Kalimat tersebut merupakan bentuk upaya Antam untuk mendapatkan

pengakuan dari audiens akan kompetensi yang dimiliki terkait GCG. Pengakuan yang diharapkan oleh Antam adalah pengakuan yang berasal dari pemegang saham. Hal ini dapat dilihat dari kalimat yang mencoba membawa nama “kalangan investor“. Antam melanjutkannya dengan pernyataan di halaman 186

berikut: Hubungan Investor Antam menyadari bahwa komunikasi dua arah dengan

para pemegang saham dan investor sangat penting dalam menempatkan Antam pada “investment radar” masyarakat keuangan global. ( annual report Antam hal. 186)

Kesemua fakta di atas sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh beberapa kalangan mengenai legitimasi. Dowling dan Pfeffer (1975) mengungkapkan Kesemua fakta di atas sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh beberapa kalangan mengenai legitimasi. Dowling dan Pfeffer (1975) mengungkapkan

Berbagai contoh narrative text tersebut menunjukkan bahwa praktik usaha perusahaan selama ini cenderung hanya berorientasi pada satu stakeholder dan mengabaikan stakeholder lainnya. Hal ini terjadi karena perusahaan mempertimbangkan aspek money dan power. Money dan power kemudian digunakan perusahaan untuk melegitimasi kepentingannya atas stakeholder tertentu dalam hal ini pemegang saham. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa penyampaian informasi yang dilakukan melalui media annual report oleh PGN dan Antam, merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh legitimasi dari pemegang saham. Hal ini kemudian mengarah kepada rasisme mengingat hanya pemegang saham yang menjadi fokus utama dari pengungkapan dalam annual report kedua perusahaan tersebut.