SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah. Rumusan masalah yang pertama adalah bagaimana perusahaan menyampaikan pesan melalui informasi yang disajikan dalam annual report . Dalam mengungkapkan informasi dalam annual report- nya, PGN dan Antam mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6. Meski mengacu pada referensi peraturan yang sama, keduanya menyajikan pelaporan keuangan dalam cara yang berbeda. Hal tersebut terlihat dari cara menampilkan item – item tertentu dalam annual report serta bagaimana kedua perusahaan membangun persepsi audiens melalui tampilan cover dan penulisan judul beserta highlights annual report ditinjau dari aspek makna kebahasaan . Proses membangun persepsi audiens yang dilakukan melalui Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah. Rumusan masalah yang pertama adalah bagaimana perusahaan menyampaikan pesan melalui informasi yang disajikan dalam annual report . Dalam mengungkapkan informasi dalam annual report- nya, PGN dan Antam mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6. Meski mengacu pada referensi peraturan yang sama, keduanya menyajikan pelaporan keuangan dalam cara yang berbeda. Hal tersebut terlihat dari cara menampilkan item – item tertentu dalam annual report serta bagaimana kedua perusahaan membangun persepsi audiens melalui tampilan cover dan penulisan judul beserta highlights annual report ditinjau dari aspek makna kebahasaan . Proses membangun persepsi audiens yang dilakukan melalui

Rumusan masalah yang kedua yaitu bagaimana perlakuan perusahaan terhadap para stakeholder -nya dalam pelaporan keuangan. Secara umum, kedua perusahaan tersebut menggunakan annual report sebagai media komunikasi kepada pemegang saham. Hal ini terlihat dari alokasi halaman yang dikhususkan untuk pemegang saham, ditampilkannya foto dan peristiwa yang mayoritas terkait pemegang saham, sertifikasi dan penghargaan yang mengacu pada kepentingan pemegang saham, penamaan laporan kepada pemegang saham yang tidak diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6, dan penyebutan langsung melalui berbagai kalimat yang ditampilkan dalam narrative text . Dari berbagai aspek yang ditampilkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik usaha kedua perusahaan selama ini cenderung hanya berorientasi pada satu stakeholder dan mengabaikan stakeholder lainnya.

Rumusan masalah yang ketiga adalah apakah alasan perusahaan lebih mengutamakan stakeholder tertentu dalam pelaporan keuangan. Dipandang dari sisi teori Komunikasi Aksi Habermas yang mengungkapkan tentang steering media, maka annual report Antam dalam hal ini merupakan steering media bagi kepentingan perusahaan. Dalam steering media, peran money dan power sangat besar. Money dan power tersebut berperan dalam upaya perusahaan memperoleh legitimasi dari pemegang saham. Dengan demikian alasan utama perusahaan mengutamakan pemegang saham dalam annual report- nya ialah demi melegitimasi kepentingan perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan melalui berbagai kalimat yang bernada pemerolehan legitimasi dari pemegang saham serta tinjauan kalimat – kalimat tertentu dari aspek money dan power.

Penelitian ini hanya terbatas pada lingkup PGN dan Antam atau dengan kata lain tidak dapat digeneralisasi pada pengungkapan pelaporan keuangan perusahaan yang lain. Di sisi lain hasil penelitian juga dapat mengalami bias karena subjektivitas peneliti dalam mengintepretasi data. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan data dokumenter yakni annual report tanpa wawancara dan observasi dengan pihak perusahaan sebagai pembanding. Namun demikian, hal ini Penelitian ini hanya terbatas pada lingkup PGN dan Antam atau dengan kata lain tidak dapat digeneralisasi pada pengungkapan pelaporan keuangan perusahaan yang lain. Di sisi lain hasil penelitian juga dapat mengalami bias karena subjektivitas peneliti dalam mengintepretasi data. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan data dokumenter yakni annual report tanpa wawancara dan observasi dengan pihak perusahaan sebagai pembanding. Namun demikian, hal ini

Penelitian selanjutnya sebaiknya diterapkan pada annual report perusahaan asing. Hal ini akan dapat menjadi perbandingan bagi annual report perusahaan Indonesia. Penelitian dapat mempertimbangkan pencapaian perusahaan dalam Annual Report Award pada perusahaan Indonesia dan World Best Annual Report untuk perusahaan internasional, baik membandingkan keduanya pada tahun yang sama maupun membandingkan dua tahun yang berbeda pada ajang yang sama. Penelitian berikutnya disarankan pula untuk dilakukan pada perusahaan dalam industri yang berbeda, untuk melihat apakah

praktik rasisme yang dilakukan perusahaan juga terjadi pada sektor lain. Selain itu, penelitian sejenis dengan objek sustainability reporting dengan mempertimbangkan pencapaian pada Indonesia Sustainability Report Award juga akan menjadi topik yang menarik.