PROFIL PENULIS
PROFIL PENULIS
M. Alie Humaedi , lahir di Cirebon, 20 Juli 1976. Pendidikan dasar dan menengah ditempuh di tempat kelahiran. Jenjang pendidikan tinggi: SI jurusan Tafsir Hadits (1998, Beasiswa Departemen Agama), S2 jurusan Hubungan Antar Agama (2001, Beasiswa Departemen Agama & Catholic Relief Services), dan S3 dengan spesifikasi Antropologi
Agama (2007, Beasiswa Departemen Agama & Netherland Instituute voor Oorlogs Documentatie Belanda), ditempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Juga menempuh pendidikan S2 Ilmu Budaya pada Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma (2004, Beasiswa Ford Foundation melalui IIEF). Sekarang bekerja sebagai Peneliti Utama bidang Humaniora, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan bidang kepakaran pada Kajian Budaya yang melekat pada aspek kebencanaan, kemiskinan, dan komunitas adat terpencil. Pernah menjadi relawan kebencanaan (1997- 2004); Relawan dan Koordinator Lapangan Penanganan Bencana Rebana Indonesia di Yogyakarta (2006-2007); menjadi Peneliti Utama Program Riset Unggulan Kemasyarakatan dan Kemanusiaan (RUKK) Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (2000-2006), menjadi Peneliti Sejarah dan Etnografi untuk Netherland Institute voor Oorlogs Documentatie (NIOD Belanda, 2003-2007), menjadi Research Investigator untuk Program Livelihood dan Pemberdayaan Sosial-Ekonomi di Aceh pada Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia dan Christian Aid (2007); Prime Investigator Program Penelitian Kebencanaan pada United Nation for the Coordination of
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
Humanitarian Affairs (UNOCHA, 2010-2011); Anggota Panitia Teknis BNPB dan BSN (2014-2015); dan menjadi penulis pada Dewan Analis Strategis. Aktif meneliti, serta menulis buku dan puluhan artikel di berbagai jurnal. Alamat email: [email protected].
Ni Kadek Sri Jayanti , lahir pada 22 Desember 1998 di Klungkung, Bali. Remaja yang kini mengenyam pendidikan di SMA Negeri Bali Mandara ini memiliki hobi berbicara dan mendaki gunung. Ia merupakan salah satu penyiar di sekolahnya. Remaja yang biasa disapa Jay ini juga tergabung dalam organisasi Sispala (organisasi pecinta alam) dan KSPM Bahasa
Indonesia. Kecintaannya terhadap dunia menulis dan sastra ditunjukkan dari berbagai prestasi yang pernah diraihnya, antara lain Juara Harapan III lomba membaca puisi dalam rangka Buleleng Festival se-Kabupaten Buleleng, Juara III Lomba Menulis Surat Cinta se-Kabupaten Buleleng, Juara Harapan II Avicena Esai Competition 2015 Tingkat Nasional, Juara 1 dalam Lomba Esai Sosial Budaya Nasional yang diselenggarakan Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud, dan Juara Harapan I Lomba Menulis Cerita Rakyat Tingkat Nasional Tahun 2015. Selain dalam bidang menulis, ia juga mengasah bakatnya dalam bidang komunikasi, sehingga berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara I Lomba Debat Ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana Tingkat Provinsi Tahun 2014, dan Juara Harapan I Avicena Debate Competition Tingkat Provinsi Tahun 2014.
Elviga Arselatifa , biasa disapa Vega, adalah gadis kelahiran Kendal, 3 Juli 1998. Saat ini tinggal di Desa Bandengan, Kendal, Jawa Tengah. Siswa kelas
XII MIPA 2.2 di SMAN 1 Kendal, Jawa Tengah ini, mengaku termotivasi untuk menulis esai setelah mendapat dorongan dan kepercayaan dari guru Bahasa Indonesianya, Wicaksono Arga H., sehingga
Profil Penulis
mampu terpilih menjadi 15 Finalis dalam Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 dengan tema budaya maritim yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud. Dari Esai yang ditulisnya, berjudul “Pertanian di Sektor Kelautan sebagai Strategi Ketahanan Pangan Tanpa Lahan”, lebih membuka pandangannya untuk di kemudian hari mampu menciptakan suatu bentuk inovasi di daerah tempatnya tinggal, bukan hanya sekadar bentuk karya tulis semata.
Kadek Yuni Antari , lahir di Buleleng pada 22 November 1997. Gadis yang akrab dipanggil Yuni ini menempuh sekolah dasar di SD No 4 Gobleg dan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya di SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar, dan saat ini menempuh pendidikan di SMA Negeri Bali Mandara. Dia mengikuti Lomba Esai Sosial Budaya Nasional
2015 yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud, karena kecintaannya terhadap dunia jurnalistik dan bergabung di ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah membuatnya suka menulis. Esainya yang berjudul “Revitalisasi Budaya Maritim Bercermin dari Sekaa Nelayan Mina Bhakti Soansari di Desa Les Tejakula” merupakan tulisan pertama sekaligus lomba pertama yang diikuti dalam kategori lomba menulis. Lolos sebagai finalis dalam lomba ini dan berhasil meraih Juara Harapan 3 membuat anak kelahiran Bali ini semakin jatuh cinta terhadap dunia menulis dan menjadikan menulis sebagai hobinya. Tidak hanya akitif dalam bidang menulis, Yuni juga suka berorganisasi, karena menurutnya bergabung dalam sebuah organisasi meningkatkan jiwa sosialnya serta melatih diri untuk belajar bekerja sama dengan orang lain. Gadis yang mempunyai prinsip “life goes on” ini saat ini bergabung dalam anggota PMR, KSPAN, serta tergabung dalam anggota PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja).
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
Ledy Fitra Ramadhani , lahir di Probolinggo, 1 Februari 1998. Saat mengikuti lomba ini, ia tengah mengenyam pendidikan di bangku kelas XI SMA Negeri 1 Probolinggo, Jawa Timur. Hobinya adalah membaca artikel dan berdiskusi. Ia juga memiliki keahlian di bidang seni rupa dan telah menjuarai beberapa lomba lukis di Kota Probolinggo. Gadis
yang hidup di tengah masyarakat Pendalungan, percampuran antara budaya Madura-Jawa ini, memiliki ambisi untuk “mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di masa muda”, karena baginya pengalaman adalah suatu pembelajaran hidup yang tidak seorang pun dapat membelinya dengan uang. Ia pun mulai gemar mengikuti lomba-lomba yang sesuai dengan kemampuannya, mulai dari cerdas cermat kenegaraan, cipta resep, musik, tarik suara, lukis, olahraga, keagamaan, hingga ia menemukan bidang yang sangat membuatnya kecanduan, yaitu bidang tulis-menulis. Ketertarikannya dalam bidang kepenulisan berawal dari keikutsertaannya dalam Diklat Kepenulisan bertajuk “Indonesia Menulis” pada tahun 2011 di Surabaya sebagai wakil pelajar Kota Probolinggo. Sejak saat itu ia lebih fokus untuk mengikuti event-event kepenulisan. Di sekolahnya, ia selalu mendapatkan Juara pertama dari semua lomba artikel, esai, maupun karya tulis yang diikuti. Remaja yang banyak bicara ini juga pernah menjadi Ketua Umum Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya. Prestasinya dalam bidang kepenulisan antara lain: Juara II LKTI Sanitasi tingkat Kota Probolinggo, 10 Besar LKTI APBD tingkat Provinsi Jawa Timur, Juara III LKTI Teknik Perairan Universitas Brawijaya tingkat Nasional, dan Juara III LKTI Inovasi Kesehatan tingkat Jawa Timur. Ia selalu berkeinginan kuat untuk menjadi finalis di lomba yang diadakan kementerian karena selama ini ia tidak pernah lolos. Perjuangannya tidak terhenti setelah berkali-kali mencoba, ia akhirnya menjadi Finalis Lomba Esai Sosial Budaya dengan tema Budaya Maritim yang diadakan oleh Balitbang Kemdikbud tahun 2015 dan meraih Juara Harapan I dalam lomba
Profil Penulis
ini. Baginya, menulis adalah lebih dari sekedar menuangkan gagasan dan pikiran. Menulis memberikan kesempatan baginya untuk memiliki pengalaman luar biasa, bertemu orang-orang hebat dan teman-teman baru. Ia tak ingin ada penyesalan yang berarti dalam hidupnya. Oleh karena itu, ia melakukan apa yang ingin ia lakukan selagi masih bisa, mengisi waktunya dengan hal-hal positif yang bermanfaat baginya dan orang lain. Kini, ia sedang berproses untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang pegusaha sukses.
Ahmad Irianto , adalah remaja berdarah Palembang dan Jawa yang lahir di ujung timur Indonesia, yakni Merauke, tepatnya pada tanggal 01 Februari 1997. Lahir dari pasangan Suhaidi dan Mina ini, kini tengah menempuh pendidikan di SMAN 1 Jayapura, kelas XI IPA 2. Hobi yang ia miliki yakni travelling, membaca, berolahraga, dan berorganisasi. Jejak
rekamnya dalam dunia organisasi dimulai sejak menjadi Ketua OSIS SMPN 1 Merauke periode 2011/2012, Ketua IKROM (Ikatan Rohis Merauke) periode 2013/2014, Pimpinan (Wakil 1) rapat komisi X DPR RI Parlemen Remaja 2014 yang diselenggarakan oleh DPR RI dan UI (Universitas Indonesia), Pimpinan (Wakil 1) rapat Paripurna DPR RI Parlemen Remaja 2015, Ketua Fraksi Padjadjaran Komisi IV DPR RI Parlemen Remaja 2015, Sekretaris Remaja Masjid Raya Al Aqsha Kabupaten Merauke Periode 2014, Anggota Paskibra 2013/2014 di SMAN 1 Merauke dan 2015 di SMAN 1 Jayapura, Anggota OSIS SMAN 1 Merauke periode 2014/2015, anggota KOMPAS (Komisi Penanggulangan Aids SMANSA) periode 2014/2015, anggota Tholaba Learning Centre (TLC) Kabupaten Merauke periode 2014/2015. Di antara beberapa organisasi yang paling berkesan adalah ketika menjabat sebagai Pimpinan Rapat Paripurna DPR RI Parlemen Remaja 2015. Ketertarikannya pada organisasi membuat ia sangat suka terhadap dunia politik dan berharap ke depan dapat memimpin Merauke menjadi daerah yang maju di pelbagai bidang.
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
Selain berorganisasi ia juga aktif mengikuti lomba-lomba dari tingkat kabupaten hingga nasional. Prestasi yang pernah diraih antara lain: Juara I OSN IPS Kabupaten Merauke tahun 2012, Juara
I Lomba Ceramah Departemen Agama Kabupaten Merauke tahun 2013, Juara II OSN Geografi Kabupaten Merauke tahun 2014, Juara
I Lomba Adzan tingkat Remaja Masjid Kotaraja di Jayapura, Juara
3 Lomba Ceramah RRI Merauke, Juara 3 Lomba Esai Eco Smart tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Lambung Mangkurat, Juara I Lomba Esai Parlemen Remaja 2015 tingkat Provinsi Papua, peserta Parlemen Remaja 2014, mengikuti OSN IPS Provinsi Papua tahun 2012, Lomba Ceramah Departemen Agama Provinsi Papua tahun 2014, OSN Geografi Provinsi Papua tahun 2014, LCC 4 Pilar Provinsi Papua tahun 2014, Debat Bahasa Indonesia Provinsi Papua tahun 2015, dan yang terakhir mengikuti lomba esai yang diselenggarakan oleh Balitbang Kemdikbud tahun 2015. Bagi remaja kelahiran Merauke yang diasuh oleh orang tua angkat yang baik lagi penyayang, yakni Kusmanto dan Sriyati, kesehariannya selalu bersemangat karena memiliki jargon hidup yakni “Hidup untuk Memberi Solusi, Bukan Menjadi Polusi”.
Yonky Rizki Munandhar , lahir di Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah pada 12 November 1998. Saat ini ia tercatat sebagai siswa SMA Negeri 1 Tanjungpandan, Belitung. Kegemarannya adalah membaca komik Jepang (manga). Menurutnya cerita yang disajikan dalam komik tersebut menginspirasi hidup dan mendorong untuk pantang
menyerah dalam menghadapi setiap tantangan. Untuk mengisi waktu senggang biasanya ia melakukan perjalanan menjelajahi alam sekitar yang ada di Belitung bersama teman-temannya, walaupun dalam skala yang tidak luas, ia tetap merasa senang dan memperoleh pemikiran bahwa alam merupakan bagian dari kebudayaan makhluk hidup yang harus dijaga kelestariannya. Di samping kegiatan di luar lingkungan sekolah itu, ia juga cukup aktif
Profil Penulis
di beberapa organisasi, antara lain sebagai Sekretaris Umum OSIS SMA Negeri 1 Tanjungpandan Masa Bakti 2014/2015; Hartaka Gugus Depan Pramuka 01.001 Pangkalan SMA Negeri 1 Tanjungpandan; Ketua Teater dan Seksie Bidang Penyalur Redaksi Majalah Massa. Prestasi yang pernah diraih adalah Juara Lomba Menulis Fiksi Cerita Belitung, diselenggarakan oleh Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Belitung 2014; Juara II LCC Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi 2014; Finalis LKTI Cagar Budaya BPCB Jambi 2014; Juara III LKTI Jejak Tradisi Daerah BPNB Tanjungpinang 2015, Juara Harapan II Jejak Tradisi Nasional Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, serta Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 yang diselenggarakan Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud.
Pradita Widyaningrum , lahir di Yogyakarta pada
11 Oktober 1996. Gadis yang akrab dipanggil Arum ini merupakan salah satu Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Nasional yang diselenggarakan oleh Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015. Pada saat mengikuti lomba esai ini, ia masih terdaftar sebagai siswi SMA
Negeri 8 Yogyakarta kelas XII IPA. Remaja yang memiliki keinginan dan Passion pada sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan ini, bercita-cita menjadi seorang apoteker. Saat ini, dia tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Ketertarikannya pada dunia menulis berawal ketika dia mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM. Di situ dia merasa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman sebagai 15 Finalis yang mempresentasikan hasil karyanya. Kemampuan menulisnya juga berkembang berkat tugas KIR yang diwajibkan oleh pihak sekolah. Selain menulis, dia juga mempunyai hobi lain untuk mengisi waktu luang,
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
yaitu mendengarkan musik dan olahraga. Olahraga yang paling digemarinya adalah basket dan berenang. Di balik itu, ia juga tertarik pada nilai-nilai tradisi dan kebudayaan yang berkembang di sekitarnya. Semua ketertarikan itu ia salurkan semasa SMA melalui kegiatan ektrakulikuler basket, tari klasik gaya Yogyakarta, dan pleton inti (Tonti Gaparci). Kesibukannya semasa sekolah membuatnya tidak banyak menghasilkan tulisan dan mengikuti lomba menulis. Esai dengan judul “Jejak Budaya Maritim di Pura Pakualaman: Ajaran Etik melalui Tradisi Iluminasi Naskah Kuno”, merupakan hasil karya yang terpilih menjadi salah satu Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Nasional yang diselenggarakan Balitbang Kemdikbud. Suatu ungkapan yang selalu ia jadikan “pegangan” adalah “Saat mencari ilmu tak perlu mencari orang dengan gelar yang tinggi, tapi carilah orang yang benar-benar mencurahkan hati dan pikiran di dalamnya”.
Rifai Nuruddin , lahir di Boyolali 12 Desember 1997. Pendidikannya ditempuh di TK Al-Amin (2004); SDN 1 Dibal (2010); SMPN 1 Ngemplak (2013); dan sekarang (2015) kelas XII-IIS.5 SMAN
2 Surakarta. Dibesarkan sebagai anak petani dalam budaya agraris, membuatnya asing dengan budaya maritim, sehingga ia tak menyangka kalau
esainya bisa menjadi salah satu finalis di Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud Jakarta. Hobi menulisnya dimulai ketika mengikuti FLS2N bidang cipta cerpen saat ia masih SMP. Di SMA, ia bergabung dalam WIKA (organisasi jurnalistik SMADA Solo). Beberapa prestasinya, antara lain menjadi Finalis Lomba Esai dalam Olimpiade Sejarah tingkat Nasional di UNNES (2014), Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Nasional dengan tema Budaya Maritim oleh di Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud (2015), serta finalis LKIR bidang IPSK tingkat Nasional di LIPI (2015). Selain itu, dia
Profil Penulis
juga pernah menjadi wakil Kota Solo dalam OSN Ekonomi tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang (2015), Juara 3 Lomba Wawasan Kebangsaan tingkat Eks-Karesidenan Surakarta di UMS (2015), dan Juara 1 lomba Olimpiade Akuntansi tingkat Provinsi Jateng-DIY di UMS (2015).
Dwi Suyoko , biasa dipanggil Yoko, lahir di sebuah desa kecil di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, yaitu Desa Pengalusan, tanggal 10 Juni 1998. Berasal dari keluarga sederhana, tetapi selalu memiliki pemikiran dan cita-cita yang luar biasa. Bagi siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Purbalingga ini, tulis menulis merupakan hobi lama yang terasa
baru. Dikatakan demikian, karena Yoko sudah menyenangi dunia menulis sejak SMP, tepatnya suka menulis puisi. Namun, kebiasaan ini sempat berubah karena Yoko mulai menyukai olahraga sepak bola. Dari hobinya bermain bola itu, dia pernah bermain di tim Persibangga (Persatuan Sepak Bola Indonesia Purbalingga), yang merupakan tim yang bermain di level Divisi Utama Nasional. Di bidang tulis menulis, di tahun 2015, Yoko meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan Lawatan Sejarah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Juara 3 lomba Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan Lawatan Sejarah tingkat Regional, Finalis dalam Lomba Esai Sosial Budaya Nasional tahun 2015 oleh Balitbang Kemdikbud, Juara Harapan II di Lomba Esai “Sinergi Bangsa” di Universitas Gadjah Mada tingkat Nasional, Juara 1 dalam Gema Lomba Karya Esai Nasional di Universitas Ganesha, Singaraja Bali tingkat Nasional, dan sebagai siswa pertama yang bisa menerbitkan buku di Kabupaten Purbalingga dengan buku berjudul Pemuda dan Tawaran Solusi Problematika Bangsa (Antologi Karya Juara), Penghargaan dari Bupati Purbalingga dalam Prestasi Pembangunan dan Pengembang Iptek Tahun 2015, Penghargaan Bupati sebagai Juara 1 Lomba Esai Tingkat Nasional di Bali. Adapun beberapa judul karya yang sudah
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
ditulis yaitu, “Dari Patriot Kota Perwira Sampai Pahlawan Bangsa”, “Dualisme Tokoh Trunojoyo: Pahlawan atau Pemberontak”, “Memayu Hayuning Bawana: Kearifan Lokal untuk Kejayaan Global”, “Membangunkan Raksasa Yang Tertidur: Memulai Revolusi Biru Dari “Kaca Spion”, “Historia Vitae Magistra: Menanamkan Jiwa Nasionalisme Kepada Pilar Bangsa”, “Sinergitas Ilmu dan Laku Sebagai Prioritas”, “Ijazah dan Revolusi Pendidikan”. Motivasinya dalam menulis didasari keyakinan bahwa ketika kita mau mendapat bagian dalam sejarah, maka mulailah tulis sejarah hidupmu supaya dapat dikenang oleh generasimu.
Nur Mustaria Putri , lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan dari pasangan Hasanuddin dan Darmawati, dan tinggal bersama kakeknya sejak lahir. Selain menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Rumah Cahaya SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang, dia juga giat di Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Pinrang, aktif pula di Komunitas Penulis Pinrang. Menyukai
karya Gegge Mappangewa terutama karyanya yang berjudul Lontara Rindu yang mengangkat kisah budaya Bugis. Sejak sekolah dasar, telah puluhan puisi ditulis, walau belum berani dipublikasikan. Pernah juara dalam lomba membaca puisi, tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Esainya yang berjudul “Pelabuhan Lokal untuk Panen Raya Padi” merupakan Juara Harapan 2 dalam Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 yang diselenggarakan oleh Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud.
Putu Chelsea Brelian , berasal dari Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng Bali.
Lahir di Denpasar, 07 November 1998, gadis ini sekarang duduk di kelas XII Keperawatan SMK Kesehatan Vidya Usadha Singaraja, di Kota Singaraja Bali, serta ikut bergabung dalam organisasi PMR Wira Satuan Inti Singaraja angkatan ke-30. Ia sangat
Profil Penulis
aktif mewakili sekolah dalam kegiatan lomba akademik maupun kegiatan lainnya. Selain memiliki cita-cita sebagai perawat yang profesional, kecintaannya terhadap dunia sastra bukan masalah baginya karena hal ini merupakan hobinya, sehingga ia sering mencoba mengikuti lomba sastra. Adakalanya, dari lomba-lomba itu, dia mampu menjadi finalis, namun hal itu tidak membuatnya menyerah untuk tetap berkarya dalam dunia menulis, sehingga dia terus belajar sampai meraih beberapa juara dalam ajang lomba, yaitu Juara II Lomba Cerpen tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Buleleng yang diadakan oleh Undiksha Singaraja dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS, Juara 1 Lomba Menulis Opini tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Buleleng yang diadakan oleh dinas KOMINFO Buleleng, dan salah satu karyanya juga berhasil lolos sebagai 15 besar Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 oleh Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud, dengan esai yang berjudul "Menjaga Keharmonisan Nelayan Multietnik melalui Tradisi Petik Laut". Esainya ini mampu meraih Juara ke-3.
Yeremias Apriliano Santoso , lahir pada 01 Mei 1997 di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sekarang sedang menempuh pendidikan di kelas
XII SMA Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur. Sejak sekolah dasar sudah memupuk minat dan kecintaan terhadap sastra dan musik serta bercita- cita menjadi jurnalis. Minatnya ini kemudian
semakin terasah ketika mulai belajar di SMP-SMA Seminari Pius
XII Kisol. Keseriusan di bidang sastra ditunjukkan dengan menjadi finalis dalam perlombaan menulis cerpen sedaratan Flores dan Lembata yang diselenggarakan oleh Universitas Flores pada tahun 2013. Karya itu kemudian diterbitkan dalam Antologi Cerpen Flores Lembata. Selain itu, penulis juga sering dipercayakan untuk menggarap dan menyutradarai pementasan-pementasan teater yang diselenggarakan sekolah. Di bidang seni musik, penulis menekuni
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
alat musik gitar. Penulis menjadi ‘Lead Guitar’ dalam setiap konser yang diadakan sekolah. Penulis juga menunjukkan keseriusan di dunia ilmiah. Penulis pernah menjadi moderator dalam diskusi ilmiah intrasekolah berbahasa Inggris dengan judul “Mental Revolution” (Oktober 2014) dan “Homeschooling: Pros and Cons” (Mei, 2015). Tidak hanya itu, penulis juga terlibat aktif dalam organisasi sekolah dengan menjadi Bendahara OSIS SMA Seminari Pius XII Kisol Periode 2014/2015 dan menjadi Ketua Angkatan ke-55 di sekolah tersebut. Penulis merasa sangat bangga dan senang ketika menjadi Finalis dan menduduki Juara 2 dalam Lomba Esai Sosial Budaya Nasional yang diselenggarakan Puslitbang Kebudayaan pada tahun 2015 lalu. Terima Kasih alam Indonesia untuk setiap budaya yang salah satunya penulis angkat dalam esai ini. Jalasveva Jayamahe!
Saiir Rohman , lahir pada Minggu 06 April 1997, di Situbondo, Jawa Timur. Pendidikan SD dan SMP ditempuhnya di satu lembaga (SD Ibrahimy I dan SMP Ibrahimy II, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah-Sukorejo, Situbondo). Pemilik akun Facebook Oman Lasido ini memendam ketertarikan pada dunia literasi sejak SMP. Namun, ia baru mulai
menekuni saat menjadi santri di Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura, dengan bergabung menjadi redaktur buletin KLIK!, Senja, dan Lima. Segenap rasa syukur dan beribu rasa terkejut mekar di dadanya, sejak esai perdananya yang berjudul ”Rompong: Rumah Surga, Katanya” menjadi Finalis pada Lomba Esai Sosial Budaya Nasional 2015 tingkat SMA, yang diselenggarakan Puslitbang Kebudayaan, Balitbang Kemdikbud. Pada tahun yang sama, karya ilmiah yang ia tulis bersama tiga orang karibnya dengan judul “Peran Pesantren Dalam Merevolusi Mental (Studi Kasus MA. TMI Putra Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura 2015)”, juga terpilih menjadi Juara 3 dalam LKTI-Kenakalan Remaja
VII 2015 yang diselenggarakan oleh HMJ Bimbingan Konseling
Profil Penulis
Fakultas Ilmu Pendidikan UNDIKSHA. Sulung dari tiga bersaudara ini merasa bangga dengan kedua orang tuanya yang tak bergelar, namun berupaya keras agar semua mimpi anak-anaknya tumbuh subur dan mekar. Saat ini, ia sedang menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai santri kelas akhir sambil mempersiapkan diri untuk menjadi alumnus di almamater tercinta (Tarbiyatul Mua’llimien Al-Islamiyah Al-Amien Prenduan).
Pernando Pratama atau yang akrab disapa Nando, merupakan bujang kelahiran 20 Mei 1999, tepatnya di salah satu kecamatan kecil di Kabupaten Pelalawan, Riau. Lahir sebagai anak sulung membuat pria yang kini tercatat sebagai pelajar di SMA Negeri Plus Provinsi Riau ini terus bersemangat untuk menggapai impiannya. Menulis dan membaca merupakan
hobinya yang telah ia tekuni sejak dulu. Hingga kini tulisannya telah membuat pria ini meraih beberapa penghargaan di antaranya menjadi Finalis Lomba Esai Sosial Budaya Tingkat Nasional tahun 2015, Finalis Lomba Esai Parlemen Remaja Tingkat Nasional Tahun 2015, Juara 1 Karya Tulis ilmiah bidang Teknologi Terapan tingkat Provinsi Riau tahun 2015, Finalis Lomba Esai Motivasi dan Peserta Program Siswa Mengenal Nusantara Tingkat Nasional tahun 2015, Juara 3 Lomba Karya Tulis Remaja FKIP Biologi UNRI tahun 2015. Tak hanya rajin mengikuti lomba, dia juga aktif dalam berbagai organisasi, antara lain menjadi Wakil Ketua OSIS SMA Negeri Plus Provinsi Riau, Wakil Ketua Organisasi Karya Ilmiah Remaja (KIR), Ketua Departemen Jurnalistik Rohani Islam (RohIs) di sekolahnya. Meski sibuk dengan berbagai aktivitas tersebut, Nando selalu berusaha mengatur waktu seefektif dan seefisien mungkin, agar semua impian yang diharapkannya dapat terwujud.
Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
Moh. Mahmud , lahir di Sumenep, 10 Januari 1998. Ia menjeritkan tangis pertamanya di Desa Bragung, sebuah desa yang masih cukup kental dengan budaya carok, budaya konflik kekerasan masyarakat Madura. Ia menempuh pendidikannya di Yayasan Mathla’un Najah, mulai dari RA Mathla’un Najah hingga MI Mathla’un Najah. Kemudian ia melanjutkan
ke MTs I Annuqayah. Saat ini, ia masih tercatat sebagai murid MA Tahfidh Annuqayah sekaligus santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pada periode 2014- 2015, ia pernah menjabat sebagai staf redaksi Majalah INFITAH yang diterbitkan oleh Lembaga Pers Siswa (LPS) MA Tahfidh Annuqayah. Kisah menulisnya, ia mula sejak menjadi kru Mading LAMPION dan KIS (Kelompok Ilmiah Santri) milik Organisasi Ikatan Keluarga Santri Bragung (IKSBAR) PP. Annuqayah. Ia juga pernah menyabet juara satu Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat provinsi dengan judul “Strategi Pesantren dalam Menanggulangi Degradasi Moral Kaum Muda”.