Deskripsi Kegiatan Penelitian

Komentar/Saran

Validator

1. Validasi Instrumen Penelitian RPP

Yuli Fitrianti, Valid namun tambahkan subjek pada indikator M. P.d (Dosen IAIN dan deskripsikan bimbingan guru/peneliti dalam Raden Fatah

memahamkan konsep pada siswa

Palembang)

Dra. Yayang 1. Aspek isi Sangat valid.

Sari Aprilda, M.Pd.I)

2. Struktur dan navigasi valid.

(Guru

3. Bahasa yang digunakan sangat valid. Matematika

MA Al-Fatah Palembang)

2. Validasi Instrumen Penelitian Soal Latihan dan Soal Posttest

Dra. Yayang 1. Aspek isi sangat valid.

Sari Aprilda, M.Pd.I)

2. Struktur dan navigasi valid.

(Guru

3. Bahasa yang digunakan valid.

Matematika MA Al-Fatah Palembang)

Instrumen penelitian yang disusun oleh peneliti mendapatkan beberapa saran dari validator. Saran-saran ini digunakan peneliti untuk memperbaiki instrumen penelitian sebelum digunakan untuk meneliti dilapangan. Adapun saran-saran dari validator, perbaikan instrumen penelitian yang dilakukan peneliti, sebagai berikut.

(1) Instrumen Penelitian RPP Pada RPP terdapat dua orang validator, yaitu ibu Yuli Fitrianti, M.Pd (Dosen IAIN Raden Fatah Palembang) dan Dra.Yayang Sari Aprilda (Guru Matematika MA Al-Fatah Palembang). Kedua validator ini berpendapat bahwa RPP yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid. Adapun saran yang diberikan terdapat pada aspek isi dan struktur navigasi, pada aspek isi saran yang diberikan yaitu untuk menambahkan subjek pada indikator, dan pada aspek struktur dan navigasi saran yang diberikan pada kegiatan inti adalah (1) Instrumen Penelitian RPP Pada RPP terdapat dua orang validator, yaitu ibu Yuli Fitrianti, M.Pd (Dosen IAIN Raden Fatah Palembang) dan Dra.Yayang Sari Aprilda (Guru Matematika MA Al-Fatah Palembang). Kedua validator ini berpendapat bahwa RPP yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid. Adapun saran yang diberikan terdapat pada aspek isi dan struktur navigasi, pada aspek isi saran yang diberikan yaitu untuk menambahkan subjek pada indikator, dan pada aspek struktur dan navigasi saran yang diberikan pada kegiatan inti adalah

(2) Instrumen Penelitian Soal Latihan dan Soal Posttest Pada soal latihan dan soal posttest terdapat satu orang validator, yaitu ibu Dra.Yayang Sari Aprilda (Guru Matematika MA Al-Fatah Palembang). Menurut validator ini instrumen yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid, dan tanpa pemberian saran.

Dari penjelasan pendapat dan beberapa saran validator di atas, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen penelitian yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid, dengan beberapa saran yang diberikan. Kemudian dengan beberapa saran tersebut peneliti melakukan perbaikan dan pengembangan sedemikian rupa, agar instrumen penelitian tersebut dapat digunakan peneliti untuk menyampaikan materi dan untuk memberikan tes.

2. Deskripsi Tahap Pelaksanaan

a) Deskripsi Tahap Pelaksanaan di Kelas Eksperimen Model pembelajaran kooperatip tipe TGT melalui pendekatan induktif ini memiliki beberapa langkah, yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok, penyajian kelas melaui pendekatan induktif, permaiann (Games), kompetisi (Tournaments) dan penghargaan kelompok. Model pembelajaran ini akan diteliti a) Deskripsi Tahap Pelaksanaan di Kelas Eksperimen Model pembelajaran kooperatip tipe TGT melalui pendekatan induktif ini memiliki beberapa langkah, yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok, penyajian kelas melaui pendekatan induktif, permaiann (Games), kompetisi (Tournaments) dan penghargaan kelompok. Model pembelajaran ini akan diteliti

Pada tahap pendahuluan diawali dengan salam untuk seluruh siswa yang telah duduk, mengabsensi siswa kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa kelas X 1 dan menyampaikan maksud untuk mengadakan penelitian tersebut. Dan peneliti menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan cara pelaksanaanya, karena model pembelajaran tersebut belum pernah dilaksanakan di kelas mereka. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu ketentuan dalam mencari sinus dan kosinus pada perbandingan trigonometri, serta menyampaikan indikator pembelajaran, dan memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat dari mempelajari materi trigonometri bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar yang dibagi menjadi 6 kelompok.

Kemudian pada tahap penyajian, peneliti bertindak sebagai guru di sini peneliti menyampaikan materi mengenai aturan sinus dan kosinus suatu segitiga melalui pendekatan induktif, dengan cara menyajikan gambar suatu segitiga,

kemudian mengajak siswa untuk melihat fakta dan ciri-ciri yang ada pada segitiga tersebut, misalnya jumlah sudut, jumlah sisi-sisi dari suatu segitiga. Kemudian dengan kelompok belajar yang telah dibentuk, guru memberikan permainan (games), yaitu setiap kelompok diminta untuk memperkirakan sifat umum yang terkandung dari materi aturan sinus dan kosinus tersebut, dengan bimbingan guru yaitu dengan melihat gambar segitiga yang telah disajikan, pertama guru meminta siswa untuk menentukan kembali rumus mencari sinus dan kosinus dari masing-masing sudut yang terdapat pada gambar tersebut dengan menggunakan perbandingan trigonometri.

Setelah siswa dapat menentukan rumus mencari sinus dan kosinus perbandingan trigonometri tersebut, guru meminta siswa untuk mengoperasikan rumus tersebut, dengan menghubungkannya terhadap aturan sinus dan kosinus, dan kemudian dapat memperkirakan sifat umum dari materi aturan

sinus dan kosinus suatu segitiga yaitu : 2

b 2 - 2ab . cos 𝛾. Setelah dibimbing guru dalam menentukan sifat umum

dari materi aturan sinus dan kosinus suatu segitiga, hanya

empat kelompok dapat menjawab dengan benar yaitu: sin =

2 2 2 2 2 2 sin

= sin dan a =b +c - 2bc . cos 𝛼, b =a +c - 2ac . cos

2 2 𝛽, dan c 2 = a + b - 2ab . cos 𝛾, sedangkan 2 kelompoknya masih menjawab salah yaitu hasil jawaban mereka, b sin 𝛼=a

sin 𝛽 = b sin 𝛾. Bagi kelompok yang lebih dahulu menemukan konsep tersebut maka diminta untuk menuliskannya dipapan tulis, dan jika benar kelompok tersebut mendapat poin nilai. Setelah itu guru meminta siswa untuk melanjutkan games. Dengan memberikan pertanyaan berupa soal-soal sederhana untuk menguji pengetahuan yang diperoleh masing-masing kelompok dan untuk mempersiapkan dalam mengikuti turnamen. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal games dengan batasan waktu yang diberikan, guru meminta masing- masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka.

Kemudian, setelah games pada kelompok belajar tersebut selesai, guru meminta siswa untuk membentuk meja turnamen, untuk mengadakan games pada meja turnamen tersebut. Sambil menunggu siswa membentuk meja turnamen, guru mengoreksi hasil games masing-masing kelompok dan akan diumumkan pada akhir pelajaran. Setelah itu guru meminta siswa untuk memulai turnamen dengan mengambil kertas bernomor dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor, dan kemudian langsung menjawabnya, dilakukan secara bergiliran dengan meja-meja turnamen yang lain. Jika terjawab maka mendapat tambahan skor bagi kelompok belajarnya

dengan memegang kertas bernomor yang telah diambil dan telah ditulis poin nilainya, dan jika tidak terjawab maka nilai kelompok mereka dikurangi sesuai dengan poin yang telah ditulis pada kertas bernomor yang diambilnya dan mengembalikan kertas bernomor tersebut pada guru. Setelah turnamen selesai dilakukan guru memberikan penilaian, dan setelah itu memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok yang kinerjanya bagus. Kinerja tersebut dilihat dari perolehan nilai yang telah dikumpulkan baik dari games pada kelompok belajar maupun games pada meja turnamen dan memberikan penegasan tentang pokok permasalahan serta menambahkan materi yang belum diungkapkan para siswa.

Adapun hambatan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung yaitu masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan main-main dalam belajar karena mereka belum terbiasa dengan metode yang diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT melalui pendekatan induktif, serta masih ada satu kelompok yang mendapat nilai rendah yaitu kurang dari KKM yang telah ditetapkan.

Dari soal games dan tournaments yang diberikan pada pertemuan I, Tim super diraih oleh kelompok 2 dengan anggota kelompoknya, Andi Asril, Asista, Defi Kusuma Wijaya, Martia dan Theffsa Natesia Fani. Sedangkan tim sangat baik diraih oleh kelompok 4 dengan anggota kelompoknya, Arfan

Setiawan, Efi Susanti, Mifta Nurjanah, M. Zulfikar, dan Romi. Dan kemudian tim baik diraih oleh kelompok 1 dengan angota kelompoknya, Ahmad Muiz Muttaqin, Ayu Martina, Khairunnisa, M. Nurachman, Purwanti, dan Sari Indah.

Pada akhir pembelajaran atau penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan meminta siswa mempelajari materi selanjutnya tentang luas suatu segitiga.

(2) Pertemuan Kedua Pada tahap pendahuluan diawali dengan salam untuk seluruh siswa yang telah duduk, mengabsensi siswa kelas X 1 dan menyampaikan maksud untuk mengadakan penelitian tersebut. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengingat kembali materi yang telah dipelajari di SMP, yaitu dengan cara menanyakan kepada siswa rumus mencari luas dan keliling segitiga, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dibahas yaitu materi luas suatu segitiga, memotivasi siswa dengan menyebutkan kegunaan mempelajari materi luas segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya mengukur luas suatu lahan, serta mengumumkan kepada siswa bahwa akan melanjutkan pembelajaran sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan kelompok belajar (2) Pertemuan Kedua Pada tahap pendahuluan diawali dengan salam untuk seluruh siswa yang telah duduk, mengabsensi siswa kelas X 1 dan menyampaikan maksud untuk mengadakan penelitian tersebut. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengingat kembali materi yang telah dipelajari di SMP, yaitu dengan cara menanyakan kepada siswa rumus mencari luas dan keliling segitiga, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dibahas yaitu materi luas suatu segitiga, memotivasi siswa dengan menyebutkan kegunaan mempelajari materi luas segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya mengukur luas suatu lahan, serta mengumumkan kepada siswa bahwa akan melanjutkan pembelajaran sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan kelompok belajar

Kemudian pada tahap penyajian, peneliti bertindak sebagai guru di sini peneliti menyampaikan materi mengenai menyampaikan materi dalam penyajian kelas melalui pendekatan induktif, dengan cara menyajikan gambar suatu segitiga dan membimbing siswa dengan cara mengajak siswa untuk melihat fakta dan ciri-ciri yang ada pada segitiga tersebut , misalnya jumlah sudut, jumlah sisi-sisi dari suatu segitiga, dengan cara melihat fakta dan ciri-ciri yang ada pada segitiga yang berhubungan dengan luas segitiga, misalnya segitiga tersebut terdiri dari sisi alas dan tinggi, yang mana yang dinamakan sisi alas dan tinggi tersebut.

Dengan kelompok belajar yang telah dibentuk, guru memberikan permainan (games), yaitu setiap kelompok diminta untuk memperkirakan sifat umum yang terkandung dari materi luas segitiga tersebut dengan bimbingan guru, yaitu guru mengarahkan siswa untuk menggunakan rumus luas

segitiga yang telah dipelajari di SMP yaitu 1

2 alas x tinggi dan keliling segitiga yaitu (a+b+c) dengan menghubungkannya dengan aturan trigonometri yang telah dipelajari sebelumnya.

Setelah dibimbing guru dalam menentukan sifat umum dari materi luas suatu segitiga, semu kelompok dapat

1 menjawab dengan benar yaitu: Luas 1 ∆ ABC =

2 bc. sin 𝛼, 2

2 ac. sin 𝛽, dan apabila segitiga pada gambar diketahui ketiga sisi-sisinya maka rumus luasnya, yaitu: L ∆ABC = 𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐) dengan s = 1

ab. sin 1 𝛾,

2 (a+b+c), s =

2 keliling segitiga. Bagi kelompok yang lebih dahulu menemukan konsep

tersebut maka diminta untuk menuliskannya dipapan tulis, dan jika benar kelompok tersebut mendapat poin nilai. Setelah itu guru meminta siswa untuk melanjutkan games. Dengan memberikan pertanyaan berupa soal-soal sederhana untuk menguji pengetahuan yang diperoleh masing-masing kelompok dan untuk mempersiapkan dalam mengikuti turnamen. Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan soal games dengan batasan waktu yang diberikan, guru meminta masing-masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka.

Kemudian, setelah games pada kelompok belajar tersebut selesai, guru meminta siswa untuk membentuk meja turnamen, untuk mengadakan games pada meja turnamen tersebut. Sambil menunggu siswa membentuk meja turnamen, guru mengoreksi hasil games masing-masing kelompok dan akan diumumkan pada akhir pelajaran. Setelah itu guru meminta siswa untuk memulai turnamen dengan mengambil kertas bernomor dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor, dan kemudian langsung menjawabnya, dilakukan secara bergiliran dengan meja-meja turnamen yang lain. Jika

terjawab maka mendapat tambahan skor bagi kelompok belajarnya dengan memegang kertas bernomor yang telah diambil dan telah ditulis poin nilainya, dan jika tidak terjawab maka nilai kelompok mereka dikurangi sesuai dengan poin yang telah ditulis pada kertas bernomor yang diambilnya dan mengembalikan kertas bernomor tersebut pada guru. Setelah turnamen selesai dilakukan guru memberikan penilaian, dan setelah itu memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok yang kinerjanya bagus. Kinerja tersebut dilihat dari perolehan nilai yang telah dikumpulkan baik dari games pada kelompok belajar maupun games pada meja turnamen dan memberikan penegasan tentang pokok permasalahan serta menambahkan materi yang belum diungkapkan para siswa.

Pada pertemuan kedua ini tidak begitu mengalami kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung, karena mereka sudah mengerti dengan metode diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT melalui pendekatan induktif. Kemudian nilai rata-rata yang didapat, sedikit meningkat.

Pada pertemuan II, Tim super diraih oleh kelompok 2 dengan anggota kelompoknya, Andi Asril, Asista, Defi Kusuma Wijaya, Martia dan Theffsa Natesia Fani. Sedangkan tim sangat baik diraih oleh kelompok 3 dengan anggota kelompoknya, Bella Fitri Aliana, Diah Anggraini, Muhammad,

Mukhlash Sabdo Warsito, dan Tanzila Mawaddah. Dan kemudian tim baik diraih oleh kelompok 6 dengan angota kelompoknya, Annisa Dwi Rahma Putri, Arief Jaya Kusuma, Devi Apriana, Jeki Aryan, dan Junia Hayatun.

Pada akhir pembelajaran atau penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari yaitu luas suatu segitiga.

(3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 6 april 2013, dimana peneliti hanya melakukan tes akhir yang terdiri dari 6 soal essay yang mencakup materi pertemuan pertama dan kedua dan mengacu pada indikator hasil belajar. Tes akhir ini diberikan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti keseluruhan proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) melalui pendekatan induktif dalam pembelajaran matematika.

Dari 6 soal posttest yang diberikan, mencakup kemampuan kognitif yang meliputi knowledge (ingatan), comprehension (pemahaman), application (menerapkan),

dan synthesis (mengorganisasikan) sudah tercapai semua, hanya saja kemampuan pada aspek synthesis yang persentasenya rendah.

analisys (menentukan

hubungan),

Dan indikator hasil belajar dari materi aturan sinus, kosinus dan luas segitiga sudah tercapai semua.

b) Deskripsi Tahap Pelaksanaan di Kelas Kontrol Penelitian di kelas kontrol (X 2 MA Al-Fatah Palembang) dilakukan dengan pembelajaran konvesional. (1) Pertemuan Pertama

Pada tahap pendahuluan diawali dengan salam untuk seluruh siswa yang telah duduk, mengabsen siswa kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa kelas X 2 dan menyampaikan maksud untuk mengadakan penelitian tersebut, dan menyampaikan materi yang akan dipelajari. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu ketentuan dalam mencari sinus dan kosinus pada perbandingan trigonometri, serta menyampaikan indikator pembelajaran, dan memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat dari mempelajari materi trigonometri bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Kemudian pada tahap penyajian, peneliti bertindak sebagai guru di sini peneliti menjelaskan atau memperkenalkan materi mengenai aturan sinus dan kosinus suatu segitiga dan memberikan contoh soal. Setelah peneliti menjelaskan materi, peneliti memberikan latihan soal. Kemudian peneliti meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis.

Pada akhir pembelajaran atau penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan meminta siswa mempelajari materi selanjutnya tentang luas suatu segitiga.

(2) Pertemuan Kedua Pada tahap pendahuluan diawali dengan salam untuk seluruh siswa yang telah duduk, mengabsen siswa dan menyampaikan materi yang akan dipelajari. Kemudian peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari di SMP, yaitu dengan cara menanyakan kepada siswa rumus mencari luas dan keliling segitiga, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dibahas yaitu materi luas suatu segitiga, memotivasi siswa dengan menyebutkan kegunaan mempelajari materi luas segitiga dalam kehidupan sehari-hari misalnya mengukur luas suatu lahan.

Kemudian pada tahap penyajian, peneliti bertindak sebagai guru di sini peneliti menjelaskan atau memperkenalkan materi mengenai luas suatu segitiga dan memberikan contoh soal. Setelah peneliti menjelaskan materi, peneliti memberikan latihan soal. Kemudian peneliti meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis.

Pada akhir pembelajaran atau penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari yaitu tentang luas suatu segitiga.

(3) Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga ini peneliti hanya melakukan tes akhir yang terdiri dari 6 soal essay yang mencakup materi pertemuan pertama dan kedua dan mengacu pada indikator hasil belajar. Tes akhir ini diberikan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti keseluruhan proses pembelajaran melalui metode pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika.

Dari 6 soal posttest yang diberikan, mencakup kemampuan kognitif yang meliputi knowledge (ingatan), comprehension (pemahaman), application (menerapkan),

dan synthesis (mengorganisasikan). Dan indikator hasil belajar tersebut sudah tercapai semua, namun pada kelas kontrol indikator pada aspek analisys dan synthesis yang persentasenya sangat rendah. sudah tercapai semua, hanya saja kemampuan pada aspek synthesis dan analisys yang persentasenya rendah. Dan indikator hasil belajar dari materi aturan sinus, kosinus dan luas segitiga sudah tercapai semua.

analisys (menentukan

hubungan),