Uji Asumsi Klasik Deskripsi Data

87 No . Pernyataan Kriteria Jawaban F Bobot ∑ Kriteria Sedang Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif diketahui bahwa nilai persentase untuk keseluruhan indikator pada variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 60,66 atau dalam kriteria sedang.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk memastikan bahwa semua data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 244 Normal Parameters a,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 2,82124961 Absolute 0,053 Positive 0,033 Negative -0,053 Test Statistic 0,053 Asymp.Sg. 2-tailed 0,089 c. d a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.16, diperoleh nilai sig. 0,089 0,05, yang artinya data tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, data tentang strategi promosi, 88 kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo pada penelitian ini berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila tolerance lebih dari 10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.17. Nilai Tolerance dan VIF Variabel Bebas Penelitian Variance Influence Factor VIF Tolerance  Strategi promosi X1 1,100 0,909 Kua litas pelayanan X 2 1,100 0,909 Sumber: Lampiran 6 Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai Variance Influence Factor VIF kedua variabel bebas lebih kecil dari 10. Variabel strategi promosi X 1 dan kualitas pelayanan X 2 masing-masing memiliki nilai VIF = 1,100. Dari nilai VIF kedua variabel tersebut berarti tidak terdapat korelasi yang kuat di antara salah satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Artinya, persoalan multikolinearitas di antara semua variabel bebas masih dapat ditolerir. Sedangkan nilai tolerance variabel strategi promosi X 1 dan kualitas pelayanan X 2 masing-masing sebesar 0,909. Nilai tolerance kedua variabel menunjukkan lebih besar dari 0,1. Artinya, di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.\ c. Uji Heteroskedastisitas 89 Uji heteroskedastisitas untuk memastikan bahwa tidak terjadi varians yang berbeda di antara responden penelitian dalam memberikan jawaban atas kuesioner yang diberikan. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji koefisien korelasi Spearman rho menggunakan program SPSS. Berdasarkan output SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Korelasi Spearman’s Rho Correlations Strategi promosi Kualitas Pelayanan Unstandardized Residual Spearman’ s rho PStrategi promosi Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N 1,000 . 244 0,288 0,000 244 -0,020 0,759 244 Kualitas pelayanan Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N 0,288 0,000 244 1,000 . 244 0,039 0,539 244 Unstandardized Residual Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N -0,020 0,759 244 0,039 0,539 244 1,000 . 244 Sumber: Output SPSS Lampiran 6 Berdasarkan output SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi kedua variabel bebas dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi Sig. lebih dari 0,05. Pada variabel strategi promosi, nilai signifikansi Sig. = 0,759, sedangkan pada variabel kualitas pelayanan, nilai signifikansi Sig. = 0,539. Oleh karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada 90 periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Hasil perhitungan uji autokorelasi dengan program SPSS diperoleh nilai Durbin–Watson sebagai berikut: Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi N = 244, k = 2 du DW 4-du Interpretasi Nilai 1,79685 1,840 2,20415 du DW 4 – du Tidak terdapat autokorelasi Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan Tabel 4.19, nilai DW adalah 1,840. Nilai DW sebesar 1,840 ini selanjutnya dibandingkan nilai tabel DW dengan α = 5, jumlah sampel n = 244, dan jumlah variabel bebas k = 2, maka didapat nilai d l = 1,78012; d u = 1,79685. Nilai DW tersebut selanjutnya diinterpretasikan seperti terlihat pada gambar 4.2. berikut ini. Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel dan gambar hasil uji autokorelasi di atas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,840 terletak di antara dU dan 4-dU, hal tersebut menjelaskan bahwa t idak ada autokorelasi, positif atau dL 1,78012 dU 1,79685 DW 1,840 4-dU 2,20415 4-dL 2,21988 91 negatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terdapat autokorelasi, positif atau negatif.

4. Analisis Regresi Linier Berganda