BAB IV R2

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang diterapkan CV. Alfa Transwisata Ponorogo, mendeskripsikan kualitas pelayanan untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang diterapkan CV. Alfa Transwisata Ponorogo, serta menganalis pengaruh strategi promosi dan kualitas pelayanan secara yang diterapkan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, dalam penelitian ini dapat dideskripsikan data-data penelitian sebagai berikut.

1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah CV. Alfa Transwisata Ponorogo

CV. Alfa Transwisata Ponorogo yang beralamat di Jalan Raya Ponorogo-Madiun, Babadan, Kabupaten Ponorogo adalah bisnis perseorangan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan untuk transportasi (rent car) dan pariwisata. Perusahaan juga menawarkan berbagai paket wisata yang ditawarkan seperti paket study tour untuk pelajar dan mahasiswa, paket camping, paket prewedding, paket honeymoon,dan sebagainya. Selain itu, juga melayani jasa penjemputan penumpang dari bandara, misalnya penjemputan tenaga kerja Indonesia yang pulang dari luar negeri.


(2)

Perusahaan ini didirikan oleh Mohamad Heri Alvin dan Fajar Mulyo Tamtomo pada tanggal 12 Maret 2012 dengan Akta Notaris No W14-U17/90/CV/VII/2012 oleh Sutomo SH, SIUP No. 503/96/405.27/PDK/2014, dan NPWP. 66.428.34/0-647.000. Tujuan awal didirikannya perusahaan tersebut diprioritaskan pada bidang pariwisata, yang meliputi jasa paket liburan serta kunjungan-kunjungan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Berbagai paket fasilitas yang ditawarkan, mulai dari VIP, medium, dan standart (biasa). Untuk peserta biasanya rombongan dari sekolah dengan berbagai tujuan tempat-tempat wisata yang diminati. Paket yang tersedia termasuk fasilitas makan, armada, penginapan dan lain-lain yang menyangkut kenyamanan peserta. Selain sekolah, banyak juga instansi di Ponorogo, Madiun dan kota lain yang menggunakan jasa CV. Alfa Transwisata Ponorogo untuk berwisata. Perusahaan juga melayani jasa carter, tiket online, tiket kapal, kreta api dengan berbagai tujuan, mulai dari antar jemput bandara, transportasi pre-wedding dan lain-lain.

b. Visi dan Misi CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Visi CV. Alfa Transwisata Ponorogo adalah: “(1) Menjadi Biro Pariwisata yang profesional serta mendapat pengakuan dari kalangan masyarakat, instansi dan pemerintah, (2) Menjalin hubungan baik dengan mitra kerja. Adapun misi dari CV. Alfa Transwisata Ponorogo adalah:


(3)

1) Bekerja dengan dasar jujur, disiplin dan tanggung jawab.

2) Merealisasikan semua program kerja yang di rencanakan dengan menyajikan konsep acara yang berkualitas prima, harga kompetitif dan berdaya saing tinggi.

c. Produk dan Layanan CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Adapun layanan dari CV. Alfa Transwisata Ponorogo meliputi: 1) Penjualan tiket pesawat (online) domestik dan internasional 2) Penjualan tiket bus malam (Jawa, Bali, Sumatra, NTB) 3) Perjalanan wisata dalam dan luar negeri

4) Inbound dan Outbound Tour

5) Persewaan transportasi yang meliputi: bus pariwisata AC isi 20-60 seat,

6) Persewaan Transpot kendaraan keluarga dan pengantin, 7) Dokumentasi Perjalanan,

8) Voucher Hotel,

9) Paket wisata ziarah, seperti Ziarah Wali Songo, dan lain-lain, 10) Study tours untuk pelajar dan mahasiswa.

11) Studi Banding,

12) Perjalanan Dinas, serta

13) Paket Pengiriman barang Express Door to Port. d. Struktur Organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Struktur organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo adalah suatu struktur atau bagan organisasi yang menggambarkan garis kerja sama antara individu-individu yang tergabung didalam organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Berikut ini struktur organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo:


(4)

Sumber: CV. Alfa Transwisata Ponorogo (2017)

Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Uraian tugas dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi CV. Alfa Transwisata Ponorogo adalah sebagai berikut:

1) Direktur Utama

Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan, b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan

peralatan perlengkapan,

c) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan,

d) Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan,

e) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.


(5)

Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertugas untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab direktur adalah sebagai berikut:

a) Mengawasi jalannya aktivitas marketing, b) Mengontrol keadaan pemasaran,

c) Mengawasi tingkat kelancaran operasional 3) Bidang Keuangan

Adapun tugas dan tanggung jawab bagian keuangan adalah sebagai berikut:

a) Bertanggung jawab terhadap pelayanan pembayaran kostumer, b) Mengontrol tingkat kelancaran transaksi pembayaran,

c) Memberikan laporan kepada direktur. 4) Bendahara

Tugas dan tanggung jawab bendahara adalah sebagai berikut: a) Mengelolah keuangan,

b) Membuat pembukuan keuangan, c) Memegang uang kas,

d) Mengembangkan uang kas,

e) Bersama pengurus terkait mengusahakan pemasukan dana lain yang halal dan tidak mengikat,

f) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kepengurusan, g) Mencatat seluruh transaksi ke-uangan yang berkaitan dengan

kegiatan perusahaan. 5) Perpajakan


(6)

a) Melakukan pembayaran pajak perusahaan kepada dinas terkait sesuai waktu yang sudah ditentukan,

b) Membuat laporan pembayaran pajak kepada atasan. 6) Bidang Pemasaran dan penjualan jasa

Bidang pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Mengontrol tingkat penjualan,

b) Mengawasi aktivitas marketing eksekutif,

c) Menggagas hubungan mitra dan relasi ke berbagai instansi, d) Melakukan kegiatan promosi dan pameran.

7) Periklanan

Adapun tugas dan tanggung jawab periklanan adalah sebagai berikut: a) Harus memahami etika periklanan Indonesia,

b) Melakukan sistem kontrak pemasangan iklan, c) Mencari solusi dan tips-tips periklanan,

d) Melakukan desaigner periklanan dan aplikasi komputer yang berhubungan dengan periklanan perusahaan.

8) Bagian Operasional

Tugas dan tanggung jawab bagian operasional adalah sebagai berikut: a) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan oerasional

perusahaan,

b) Bertanggung jawab terhadap hasil kerjad dan pelayanan perbaikan yang dilakukan oleh mekanik,

c) Mengontrol seluruh kegiatan driver terutama dalam menjaga keselamatan penumpang,

d) Memberikan laporan terhadap komisaris, serta direktur terhadap semua kegiatan operasional perusahaan.

9) Mekanik


(7)

a) Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kerja dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi-seksi di bawahnya agar dapat meningkatkan efisiensi di dalam bagiannya,

b) Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan agar dapat berjalan dengan lancar,

c) Menyusun pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya mengenai pemeliharaan dan perbaikan mesin,

d) Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala perbaikan atas mesin.

10) Driver

Tugas dan tanggung jawab driver adalah sebagai berikut:

a) Menyiapkan kelayakan kendaraan yang akan dioperasionalkan, b) Memeriksa kelayakan dan keamanan kendaraan,

c) Membantu mengatur jadwal keberangkatan kendaraan. 2. Analisis Data

Data yang dianalisis merupakan data tentang strategi promosi, kualitas pelayanan secara yang diterapkan, serta kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Data dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office Excel dan program statistik komputer SPSS release23 for windows.

Berdasarkan data dari jawaban kuesioner yang disampaikan responden penelitian, dapat dianalisis sebagai berikut.

a. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap rekapitulasi hasil jawaban kuesioner yang disampaikan 244 orang


(8)

responden. Untuk mengetahui validitas item pertanyaan kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat dikatakan valid. Nilai rtabel dengan () 5% dan df = N – 2 = 244 – 2 = 242 adalah sebesar ± 0,138.

Tabel 4.1. Uji Validitas Variabel Strategi Promosi (X1)

Pernyataan rhitung rtabel (df: 242) = 0,138 Keterangan Pernyataan 1 0,610 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 2 0,680 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 3 0,639 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 4 0,594 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 5 0,699 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 6 0,683 rhitung > rtabel Valid

Sumber: Output SPSS (Lampiran 3)

Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson di atas memperlihatkan nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (0,138); berarti bahwa semua pernyataan untuk mengukur variabel strategi promosi adalah valid.

Tabel 4.2. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Pernyataan rhitung rtabel (df: 242) = 0,138 Keterangan Pernyataan 1 0,722 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 2 0,783 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 3 0,741 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 4 0,745 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 5 0,810 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 6 0,664 rhitung > rtabel Valid


(9)

Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson di atas memperlihatkan nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (0,138); berarti bahwa semua pernyataan untuk mengukur variabel kualitas pelayanan adalah valid.

Tabel 4.3. Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Pernyataan rhitung rtabel (df: 242) = 0,138 Keterangan Pernyataan 1 0,676 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 2 0,597 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 3 0,574 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 4 0,724 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 5 0,666 rhitung > rtabel Valid

Pernyataan 6 0,631 rhitung > rtabel Valid

Sumber: Output SPSS (Lampiran 3)

Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson di atas memperlihatkan nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (0,138); berarti bahwa semua pernyataan untuk mengukur variabel kepuasan konsumen adalah valid.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sebanyak 244 kuesioner yang terkumpul, selanjutnya dilakukan pengujian realiabilitas dengan menggunakan Cronbach’s coefficient alpha. Dikatakan reliabel jika hasil uji


(10)

reliabilitas menyatakan cronbach alpha minimal 0,70. Adapun hasil uji reliabilitas ini disajikan tabel berikut:

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel CrocbachAlpha Keterangan Strategi promosi (X1) 0,728 Reliabel

Kualitas pelayanan (X2) 0,839 Reliabel

Kepuasan konsumen (Y) 0,717 Reliabel

Sumber: Output SPSS (Lampiran 3)

Dari Tabel 4.4., dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki nilai cronbach alpha di atas 0,7, sehingga semua variabel adalah reliabel dan bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis.

b. Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo yang sudah memakai atau menggunakan layanan CV. Alfa Transwisata Ponorogo sebagai responden dalam penelitian ini dilihat dari 4 perspektif, yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. 1) Berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik konsumen pariwisata pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo yang menjadi responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis kelaminnya dapat dideskripsikan berikut:


(11)

Jenis Kelamin Jumlah Responden(orang) Persentase(%)

Laki-laki 141 57,8

Perempuan 103 42,2

Jumlah 244 100

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.5, konsumen laki-laki mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingkan konsumen perempuan. Jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah 141 orang (57,8%) sedangkan perempuan sebanyak 103 orang (42,2%).

2) Berdasarkan usia

Berdasarkan usianya, responden penelitian ini dapat dideskripsikan berikut:

Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun)

Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

< 25 tahun 22 9,0

25 – 35 tahun 99 40,6

> 35 tahun 123 50,4

Jumlah 244 100

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.6, kelompok terbesar dari responden penelitian ini adalah berusia lebih dari 35 tahun, yaitu sebesar 50,4%. Sedangkan kelompok usia terbesar kedua, yaitu 25 – 35 tahun dengan persentase 40,6%, dan kelompok terkecil adalah responden dengan kelompok usia kurang dari 25 tahun dengan persentase 9,0%.

3) Berdasarkan tingkat pendidikan

Dilihat berdasarkan pendidikan terakhir, responden penelitian ini dapat dideskripsikan berikut:


(12)

Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden(orang) Persentase(%)

SLTP/sederajat 53 21,7

SLTA/sederajat 65 26,6

Diploma 100 41,0

Sarjana (S1, S2) 26 10,7

Jumlah 244 100

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.7, kelompok terbesar dari responden penelitian ini konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo yang sudah memakai atau menggunakan layanan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dengan tingkat pendidikan Diploma dengan jumlah 100 orang (41,0%). Sedangkan yang paling sedikit adalah konsumen dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1, S2), yaitu berjumlah 26 orang (10,7%).

4) Berdasarkan pekerjaan

Dilihat berdasarkan pekerjaannya, responden penelitian ini dapat dideskripsikan berikut:

Tabel 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden(orang) Persentase(%)

PNS 37 15,2

Petani/buruh 20 8,2

Swasta 98 40,2

TNI/Polri 13 5,3


(13)

Pelajar/mahasiswa 25 10,2

Jumlah 244 100

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.8, kelompok terbesar dari responden penelitian ini adalah konsumen yang bekerja sebagai karyawan swasta, yaitu sebanyak 98 orang (40,2%), sedangkan yang paling sedikit adalah konsumen yang bekerja sebagai TNI/POLRI, yaitu sebanyak 13 orang (5,3%).

c. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini sesuai dengan judul penelitian yang meliputi: strategi promosi (X1), kualitas pelayanan (X2), dan kepuasan konsumen (Y). Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk menemukan nilai atau skor minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS, dapat diketahui nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi pada masing-masing variabel yang diteliti seperti dalam Tabel 4.9. berikut ini.

Tabel 4.9. Statistik Dekriptif Variabel Penelitian No

. Variabel N Minimum Maksimum

Mea n

Std. Deviation

1. Strategi promosi 244 17 29 22,64 2,503

2. Kualitas pelayanan 244 17 30 24,14 3,275

3. Kepuasan konsumen

244 17 30 25,30 2,996


(14)

Tabel 4.9. menunjukkan nilai mean dan standar deviasi pada masing-masing variabel. Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diuraikan deskripsi data sebagai berikut.

1) Strategi promosi

Berdasarkan Tabel 4.9, variabel strategi promosi mempunyai nilai minimum: 17; nilai maksimum: 29; nilai rata-rata (mean): 22,64 dan standar deviasi: 2,503. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 22,64 > 2,503. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran data dinilai baik.

2) Kualitas layanan

Besarnya nilai minimum data kualitas layanan: 17; nilai maksimum: 30; nilai rata-rata (mean): 24,14, dan standar deviasi: 3,275. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi yaitu: 24,14 > 3,275. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran data dinilai baik.

3) Kepuasan konsumen

Pada penelitian ini, variabel kepuasan konsumen mempunyai nilai minimum: 17, nilai maksimum: 30, nilai rata-rata (mean): 25,30, dan standar deviasi: 2,996. Nilai mean lebih besar dari standar deviasi, yaitu: 25,30 > 2,996. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran data dinilai baik.

Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi pada masing-masing variabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan nilai standar deviasi


(15)

tidak ada yang melebihi dua kali nilai mean. Hal ini menandakan bahwa sebaran data sudah baik. Nilai mean mencerminkan tendensi pusat dari distribusi data yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai standar deviasi mencerminkan variabilitas dari data terhadap pusatnya.

d. Skoring per Item Pernyataan Kuesioner

Selain diperoleh nilai atau skor minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi masing-masing variabel yang diteliti, dalam penelitian ini juga diuraikan analisis skoring per item jawaban responden atas pernyataan kuesioner pada masing-masing variabel yang diuraikan sebagai berikut.

1) Analisis Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Hasil skoring per item jawaban responden atas kuesioner pada variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.10. Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

No

. Pernyataan N

Skor Rata-rata 1. CV. Alfa Transwisata Ponorogo mampu memenuhi

harapan saya terhadap jasa transportasi pariwisata

yang aman dan nyaman 244 4,270

2. Pilihan layanan transportasi pariwisata yang ditawarkan CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang bervariasi, sehingga alternatif pilihannya sedikit

244 4,279

3. Saya berminat menggunakan jasa transportasi pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo karena armada yang digunakan baru dan memberikan kenyamanan

244 4,287

4. Adanya biaya administrasi tambahan untuk alasan


(16)

No

. Pernyataan N Skor Rata-rata

menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo

5. Jika ada teman yang bertanya tentang jasa transportasi pariwisata, saya merekomendasikan agar menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo

244 4,123

6. Saya enggan memberikan informasi tentang layanan pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo kepada teman karena tidak memperoleh bonus atau keuntungan apapun dari perusahaan

244 4,279

Total 25,295

Sumber: Data yang telah diolah dengan Microsoft Office Excel

Hasil rekapitulasi di atas menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berjumlah 244. Dari keenam item pernyataan pada variabel kepuasan konsumen (Y) menunjukkan bahwa nilai terendah adalah pada item keempat, yaitu adanya biaya administrasi tambahan untuk alasan asuransi membuat konsumen kurang berminat menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo, dengan skor 4,057. Adapun nilai tertinggi adalah pada item ketiga, yaitu konsumen berminat menggunakan jasa transportasi pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo karena armada yang digunakan baru dan memberikan kenyamanan, dengan skor 4,287. Hal ini menunjukkan bahwa biaya administrasi setiap bertransaksi membuat konsumen kurang berminat menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo untuk transaksi. Sedangkan armada yang digunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo baru dan memberikan kenyamanan memberikan dukungan yang tinggi terhadap kepuasan konsumen.


(17)

2) Analisis Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Strategi Pomosi (X1)

Hasil skoring per item jawaban responden atas kuesioner pada variabel produk dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.11. Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Strategi Promosi (X1)

No

. Pernyataan N Skor Rata-rata

1. Iklan yang disampaikan CV. Alfa Transwisata Ponorogo hanya dapat ditemukan di kantor CV. Alfa Transwisata Ponorogo

244 3,783

2. Setiap kru CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibanding dengan yang lain

244 3,660

3. Pembagian merchandise oleh CV. Alfa Transwisata Ponorogo hanya diberikan

kepada rombongan penumpang 244 3,734

4. CV. Alfa Transwisata Ponorogo jarang mensponsori kegiatan-kegiatan sosial pada

masyarakat 244 3,799

5. Saya mengetahui keberadaan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dari teman yang pernah menggunakan jasa perusahaan tersebut

244 3,828

6. CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga menerima pesanan melalui telepon dan email

244 3,836

Total 22,639

Sumber: Data yang telah diolah dengan Microsoft Office Excel

Dari hasil rekapitulasi di atas menunjukkan data dalam penelitian ini berjumlah 244. Dari keenam item pernyataan pada variabel strategi promosi (X1) menunjukkan bahwa nilai terendah


(18)

yaitu pada item kedua, bahwa setiap kru CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibanding dengan yang lain, dengan skor 3,660. Adapun nilai tertinggi adalah pada item keenam, yaitu CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga menerima pesanan melalui telepon dan email sebesar 3,836. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen beranggapan bahwa tersedianya layanan pemesanan jasa melalui melalui telepon dan email mampu menjadi strategi promosi yang handal bagi CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Sedangkan kebiasaan setiap kru menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo belum mampu membuat konsumen tertarik sehingga kurang berhasil mendukung strategi promosi yang diterapkan CV. Alfa Transwisata Ponorogo.

3) Analisis Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Hasil skoring per item jawaban responden atas kuesioner pada variabel kualitas pelayanan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.12. Skoring per Item Pernyataan Kuesioner pada Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

No

. Pernyataan N Skor Rata-rata

1. CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang saat menggunakan layanan transportasi untuk pariwisata

244 4,086

2. Pengemudi CV. Alfa Transwisata Ponorogo melayani setiap penumpang dengan ramah dan penuh empati


(19)

No

. Pernyataan N Skor Rata-rata

3. Fasilitas yang ada pada setiap armada untuk angkutan transportasi pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya

244 4,053

4. Petugas customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo cepat tanggap terhadap komplain atas

keterlambatan kedatangan angkutan 244 3,992 5. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo

kurang mampu menjelaskan tentang tempat-tempat pariwisata yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan baik

244 3,848

6. CV. Alfa Transwisata Ponorogo tidak memiliki ruang tunggu penumpang yang dilengkapi dengan

fasilitas AC dan wifi gratis 244 4,057

Total 24,143

Sumber: Data yang telah diolah dengan Microsoft Office Excel

Dari hasil rekapitulasi di atas menunjukkan data dalam penelitian ini berjumlah 244. Dari keenam item pernyataan pada variabel kualitas pelayanan (X2) menunjukkan bahwa nilai terendah ada pada item pernyataan kelima, yaitu Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang mampu menjelaskan tentang tempat-tempat pariwisata yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan baik, dengan skor 3,848. Sedangkan nilai tertinggi adalah pada item kedua, yaitu Pengemudi CV. Alfa Transwisata Ponorogo melayani setiap penumpang dengan ramah dan penuh empati, yaitu sebesar 4,107. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen kurang merasa puas atas kemampuan customer service dalam menjelaskan tentang tempat-tempat pariwisata yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sedangkan menurut konsumen, pengemudi CV. Alfa Transwisata


(20)

Ponorogo melayani setiap penumpang dengan ramah dan penuh empati sudah baik, sehingga pernyataan tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo.

Selain diperoleh nilai atau skor minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi masing-masing variabel yang diteliti, dalam penelitian ini juga diuraikan analisis deskriptif persentase pada masing-masing variabel yang diuraikan sebagai berikut.

1) Analisis Deskriptif Variabel Strategi Promosi (X1)

Hasil perhitungan deskriptif persentase strategi promosi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.13. Persepsi Responden terhadap Variabel Strategi Promosi

No

. Pernyataan

Kriteria

Jawaban F % Bobot

1. Iklan yang disampaikan CV. Alfa Transwisata Ponorogo hanya dapat ditemukan di kantor CV. Alfa Transwisata Ponorogo

STS 21 8.6 5 21

TS 156 63.9 4 312

N 60 24.6 3 180

S 7 2.9 2 28

SS 0 0 1 0

2. Setiap kru CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibanding dengan yang lain

STS 0 0 1 12

TS 3 1.2 2 285

N 95 38.9 3 256

S 128 52.5 4 18

SS 18 7.4 5 0

3. Pembagian merchandise oleh CV. Alfa Transwisata Ponorogo hanya diberikan kepada rombongan penumpang

STS 17 7.0 5 85

TS 146 59.8 4 584

N 78 32.0 3 234

S 3 1.2 2 6

SS 0 0 1 0

4. CV. Alfa Transwisata Ponorogo jarang mensponsori kegiatan-kegiatan sosial pada masyarakat

STS 0 0 5 0

TS 0 0 4 0

N 85 34.8 3 255

S 115 47.1 2 230

SS 44 18.0 1 44

5. Saya mengetahui keberadaan CV. Alfa Transwisata

STS 0 0 1 0


(21)

No

. Pernyataan JawabanKriteria F % Bobot

Ponorogo dari teman yang pernah menggunakan jasa perusahaan tersebut

N 78 32.0 3 234

S 130 53.3 4 260

SS 36 14.8 5 36

6. CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga menerima pesanan melalui telepon dan email

STS 0 0.0 1 0

TS 0 0.0 2 0

N 78 32.0 3 234

S 130 53.3 4 260

SS 36 14.8 5 36

Skor yang Diperoleh 3610

Skor Ideal 732

0

Persentase 3610

7320x100%=49,32

Kriteria Sedang

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif diketahui bahwa nilai persentase untuk keseluruhan indikator pada variabel strategi promosi adalah sebesar 49,32% atau dalam kriteria sedang. 2) Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Hasil perhitungan deskriptif persentase kualitas pelayanan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.14. Persepsi Responden terhadap Variabel Kualitas Pelayanan

No

. Pernyataan

Kriteria

Jawaban F % Bobot

1. CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjamin keamanan dan kenyamanan

penumpang saat

menggunakan layanan transportasi untuk pariwisata

STS 0 0.0 1 0

TS 5 2.0 2 10

N 44 18.0 3 132

S 120 49.2 4 480

SS 75 30.7 5 375

2. Pengemudi CV. Alfa Transwisata Ponorogo melayani setiap penumpang dengan ramah dan penuh empati

STS 0 0.0 1 0

TS 3 1.2 2 6

N 50 20.5 3 150

S 109 44.7 4 436


(22)

No

. Pernyataan JawabanKriteria F % Bobot

3. Fasilitas yang ada pada setiap armada untuk angkutan transportasi pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya

STS 73 29.9 5 365

TS 131 53.7 4 524

N 36 14.8 3 108

S 4 1.6 2 8

SS 0 0.0 1 0

4. Petugas customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo cepat tanggap terhadap komplain atas keterlambatan kedatangan angkutan

STS 0 0.0 1 0

TS 6 2.5 2 12

N 62 25.4 3 186

S 127 52.0 4 508

SS 49 20.1 5 245

5. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang mampu menjelaskan tentang tempat-tempat pariwisata yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan baik

STS 17 7.0 5 85

TS 146 59.8 4 584

N 78 32.0 3 234

S 3 1.2 2 6

SS 0 0 1 0

6. CV. Alfa Transwisata Ponorogo tidak memiliki ruang tunggu penumpang

STS 21 8.6 5 21

TS 156 63.9 4 312

N 60 24.6 3 180

S 7 2.9 2 28

SS 0 0 1 0

Skor yang Diperoleh 540

5

Skor Ideal 7320

Persentase 5405

7320x100%=73,84

Kriteria Tinggi

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif diketahui bahwa nilai persentase untuk keseluruhan indikator pada variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 73,84% atau dalam kriteria tinggi. 3) Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Hasil perhitungan deskriptif persentase kualitas pelayanan dapat dijelaskan sebagai berikut:


(23)

Tabel 4.15. Persepsi Responden terhadap Variabel Kepuasan Konsumen

No

. Pernyataan

Kriteria

Jawaban F % Bobot

1. CV. Alfa Transwisata Ponorogo mampu memenuhi harapan saya terhadap jasa transportasi pariwisata yang aman dan nyaman

STS 0 0.0 1 0

TS 6 2.5 2 12

N 62 25.4 3 186

S 127 52.0 4 508

SS 49 20.1 5 245

2. Pilihan layanan transportasi pariwisata yang ditawarkan CV. Alfa Transwisata Ponorogo kurang bervariasi, sehingga alternatif pilihannya sedikit

STS 0 0 5 0

TS 0 0 4 0

N 85 34.8 3 255

S 115 47.1 2 230

SS 44 18.0 1 44

3. Saya berminat menggunakan jasa transportasi pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo karena armada yang digunakan baru dan memberikan kenyamanan

STS 0 0 1 12

TS 3 1.2 2 285

N 95 38.9 3 256

S 128 52.5 4 18

SS 18 7.4 5 0

4. Adanya biaya administrasi tambahan untuk alasan asuransi membuat saya kurang berminat menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo

STS 17 7.0 5 85

TS 146 59.8 4 584

N 78 32.0 3 234

S 3 1.2 2 6

SS 0 0 1 0

5. Jika ada teman yang bertanya tentang jasa transportasi pariwisata, saya merekomendasikan agar menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo

STS 0 0 1 12

TS 3 1.2 2 285

N 95 38.9 3 256

S 128 52.5 4 18

SS 18 7.4 5 0

6. Saya enggan memberikan informasi tentang layanan pariwisata CV. Alfa Transwisata Ponorogo kepada teman karena tidak memperoleh bonus atau keuntungan apapun dari perusahaan

STS 17 7.0 5 85

TS 146 59.8 4 584

N 78 32.0 3 234

S 3 1.2 2 6

SS

0 0

1

0

Skor yang Diperoleh 444

0

Skor Ideal 732

0

Persentase 4440


(24)

No

. Pernyataan JawabanKriteria F % Bobot

Kriteria Sedang

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif diketahui bahwa nilai persentase untuk keseluruhan indikator pada variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 60,66% atau dalam kriteria sedang. 3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk memastikan bahwa semua data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test UnstandardizedResidual

N 244

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

Std. Deviation 2,82124961

Absolute 0,053

Positive 0,033

Negative -0,053

Test Statistic 0,053

Asymp.Sg. (2-tailed) 0,089c. d

a. Test distribution is Normal b. Calculated from data

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.16, diperoleh nilai sig. 0,089 > 0,05, yang artinya data tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, data tentang strategi promosi,


(25)

kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo pada penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.17. Nilai Tolerance dan VIF Variabel Bebas

Penelitian

Variance Influence

Factor (VIF) Tolerance

 Strategi promosi (X1) 1,100 0,909

Kua

litas pelayanan (X2) 1,100 0,909

Sumber: Lampiran 6

Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai Variance Influence Factor (VIF) kedua variabel bebas lebih kecil dari 10. Variabel strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) masing-masing memiliki nilai

VIF = 1,100. Dari nilai VIF kedua variabel tersebut berarti tidak terdapat korelasi yang kuat di antara salah satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Artinya, persoalan multikolinearitas di antara semua variabel bebas masih dapat ditolerir. Sedangkan nilai tolerance variabel strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) masing-masing sebesar 0,909. Nilai tolerance kedua variabel menunjukkan lebih besar dari 0,1. Artinya, di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.\


(26)

Uji heteroskedastisitas untuk memastikan bahwa tidak terjadi varians yang berbeda di antara responden penelitian dalam memberikan jawaban atas kuesioner yang diberikan. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji koefisien korelasi Spearman rho menggunakan program SPSS. Berdasarkan output SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Korelasi Spearman’s Rho Correlations Strategi promosi Kualitas Pelayanan Unstandardized Residual Spearman’ s rho PStrategi

promosi Correlation CoefficientSig. (2-tailed)

N 1,000 . 244 0,288 0,000 244 -0,020 0,759 244 Kualitas

pelayanan Correlation CoefficientSig. (2-tailed)

N 0,288 0,000 244 1,000 . 244 0,039 0,539 244 Unstandardized

Residual Correlation CoefficientSig. (2-tailed)

N -0,020 0,759 244 0,039 0,539 244 1,000 . 244

Sumber: Output SPSS (Lampiran 6)

Berdasarkan output SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi kedua variabel bebas dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi (Sig.) lebih dari 0,05. Pada variabel strategi promosi, nilai signifikansi (Sig.) = 0,759, sedangkan pada variabel kualitas pelayanan, nilai signifikansi (Sig.) = 0,539. Oleh karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada


(27)

periode (t) dengan tingkat kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Hasil perhitungan uji autokorelasi dengan program SPSS diperoleh nilai Durbin–Watson sebagai berikut:

Tabel 4.19. Hasil Uji Autokorelasi N = 244,

k = 2 du DW 4-du Interpretasi

Nilai 1,79685 1,840 2,20415 du < DW < 4 – du

(Tidak terdapat autokorelasi) Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.19, nilai DW adalah 1,840. Nilai DW sebesar 1,840 ini selanjutnya dibandingkan nilai tabel DW (dengan α = 5%, jumlah sampel (n) = 244, dan jumlah variabel bebas (k) = 2), maka didapat nilai dl = 1,78012; du = 1,79685. Nilai DW tersebut selanjutnya diinterpretasikan seperti terlihat pada gambar 4.2. berikut ini.

Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel dan gambar hasil uji autokorelasi di atas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,840 terletak di antara dU dan 4-dU, hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada autokorelasi, positif atau

dL 1,78012

dU

1,79685 1,840DW

4-dU 2,20415

4-dL 2,21988


(28)

negatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terdapat autokorelasi, positif atau negatif.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil perhitungan regresi antara strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) sebagai variabel independen terhadap kepuasan konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo sebagai variabel dependen (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.20. Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) Strategi promosi Kualitas pelayanan

17,755 0,154 0,251

1,876 0,076 0,058

0,128 0,274 a.Dependent Variable: Kepuasan konsumen

Sumber: Lampiran 7

Dari hasil uji regresi pada Tabel 4.20 dapat diformulasikan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + b1 X1+ b2 X2

Y = 17,755 + 0,154X1 + 0,251X2 Keterangan:

Y = kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo a = bilangan konstanta

X1 = strategi promosi

b1 = koefisien regresi variabel strategi promosi X2 = kualitas pelayanan


(29)

b2 = koefisien regresi variabel kualitas pelayanan

Dari persamaan tersebut, dapat diidentifikasikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Konstanta (a) bernilai 17,755; menunjukkan bahwa kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo akan konstan apabila variabel strategi promosi dan kualitas pelayanan sama dengan nol atau tidak ada. b. Variabel strategi promosi (X1) yang bernilai sebesar 0,154 menunjukkan

besarnya pengaruh variabel strategi promosi terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo berkorelasi positif, artinya setiap kenaikan strategi promosi sebesar satu persen menyebabkan naiknya kepuasan konsumen sebesar 0,154 atau 15,4% dengan asumsi variabel lainnya tetap.

c. Variabel kualitas pelayanan (X2) yang bernilai sebesar 0,251 menunjukkan besarnya pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo berkorelasi positif, artinya setiap kenaikan kualitas pelayanan sebesar satu persen menyebabkan naiknya tingkat kepuasan konsumen sebesar 0,251 atau 25,1% dengan asumsi variabel lainnya tetap.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa jika strategi promosi meningkat, maka kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo akan meningkat pula. Begitu pula pengaruh yang ditimbulkan pada variabel kualitas pelayanan, jika kualitas pelayanan yang dirasakan konsumen meningkat, maka kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga akan meningkat.


(30)

B. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) sebagai variabel independen terhadapkepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo sebagai variabel dependen (Y). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis koefisien determinasi (uji R2), uji t, dan uji F.

1. Analisis Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Menurut hasil output SPSS, dapat disajikan data sebagai berikut: Tabel 4.21. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0,336a 0,113 0,106 2,833

a. Predictors: (Constant), Kualitas pelayanan, Strategi promosi b. Dependent Variable: Kepuasan konsumen

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.21, besarnya Adjusted RSquare adalah 0,106 atau 10,6% yang berarti 10,6% kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo dapat dijelaskan oleh variabel strategi promosi dan kualitas pelayanan, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 89,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain, misalnya produk, periklanan, dan brand image, atau variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.


(31)

Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria uji t adalah hipotesis diterima atau Ho ditolak jika thitung lebih besar dari ttabel atau jika p

value < α. Untuk memperoleh ttabel menggunakan uji dua sisi (dengan level of significant () = 0,05 (5%) dan degrees of freedom = n - k = 244 – 2 = 242 adalah sebesar ± 1,97190).

Hasil uji statistik t dengan menggunakan program SPSS dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.22. Hasil Uji t Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) Strategi promosi Kualitas pelayanan

8,400 2,018 4,312

0,00 0 0,04 5 0,00 0

a.Dependent Variable: Kepuasan konsumen

Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan hasil uji statistik t seperti yang disampaikan pada Tabel 4.22 di atas, dapat diuraikan uji hipotesis secara parsial sebagai berikut: a. H1 : Strategi promosi terhadap kepuasan konsumen

Pengujian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:

Ha : b1 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel strategi promosi dengan variabel kepuasan konsumen.

Ha : bi ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel strategi promosi dengan variabel kepuasan konsumen.


(32)

Dari hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 2,018 lebih besar dari ttabel (1,97190) dan p-value (0,045) lebih kecil dari  (0,05), maka Ha1 diterima. Hal ini berarti strategi promosi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

daerah penolakan Ho

daerah penolakan Ho

daerah penerimaan Ho

Gambar 4.3. Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Variabel Strategi Promosi (X1)

b. H2 : Kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Pengujian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:

Ha : b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel kepuasan konsumen. Ha : b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas

pelayanan dengan variabel kepuasan konsumen.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 4,312 lebih besar dari ttabel (1,97190) dan p-value (0,000) lebih kecil dari  (0,05), maka Ha2 diterima. Hal ini berarti kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2,018


(33)

daerah penolakan Ho

daerah penolakan Ho

daerah penerimaan Ho

Gambar 4.4. Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

3. Uji Secara Serentak (Uji F)

Analisis uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh dari seluruh variabel independen, yaitu strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan konsumen. Hasil uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23. Hasil Uji Simultan

ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression

Residual Total

246,608 1934,146 2180,754

2 241 243

123,304 8,026

15,364 0,000b

a.Dependent Variable: Kepuasan konsumen

b.Predictors: (Constant), Kualitas pelayanan, Strategi promosi

Sumber: Lampiran 7

Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan menentukan nilai Ftabel terlebih dahulu. Nilai Ftabel diperoleh melalui penentuan nilai level of

significant () serta df. pembilang (df1) dan df. penyebut (df2). Dalam penelitian ini, dipilih level of significant () = 0,05 (5%). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 244 responden dengan dua variabel bebas, yaitu strategi promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2). Dengan

4,312


(34)

demikian, diperoleh nilai df. pembilang (df1) = k = 2 dan df. penyebut (df2) = n - k - 1 = 244 - 2 - 1 = 240. Pada tabel F, dengan level of significant () = 0,05 (5%) diperoleh nilai Ftabel = 3,04.

Dari hasil pengujian yang ditunjukkan oleh Tabel 4.23. di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 15,364. Dari angka tersebut berarti Fhitung (15,364) lebih besar daripada Ftabel (3,04) dan nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari level of significant ( = 0,05). Dengan demikian, hipotesis penelitian “Strategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo” terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva uji hipotesis dengan uji F sebagai berikut:

daerah penolakan Ho daerah

penerimaan Ho

Gambar 4.5. Kurva Uji F

Berdasarkan perhitungan data tentang strategi promosi, diperoleh nilai thitung sebesar 2,018 lebih besar dari ttabel (1,97190) dan p-value (0,045) lebih kecil dari  (0,05), maka Ha1 yang menyatakan ”Strategi promosi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo”, diterima. Hasil uji regresi diperoleh nilai konstanta dari variabel strategi promosi (X1)

Ftabel = 3,04 Fhitung = 15,364 0


(35)

adalah sebesar 0,154 (positif). Hal ini berarti strategi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo.

Hasil perhitungan data tentang kualitas pelayanan diperoleh nilai thitung sebesar 4,312 lebih besar dari ttabel (1,97190) dan p-value (0,000) lebih kecil dari  (0,05), maka Ha2 yang menyatakan: ”Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo”, diterima. Hasil uji regresi diperoleh nilai konstanta dari variabel kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar 0,251 (positif). Hal ini berarti kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo.

Berdasarkan hasil perhitungan data tentang pengaruh strategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo, diperoleh nilai Fhitung sebesar 15,364 lebih besar dari Ftabel (3,04) dan p-value (0,000) lebih kecil dari  (0,05), maka H3a, yang menyatakan: ” Strategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo”, diterima. Hal ini berarti strategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Strategi Promosi terhadap Kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo


(36)

Berdasarkan uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan Elat, Kawet, dan Tumbel (2014) yang membuktikan bahwa promosi berpangaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian Lenzun, Massie, dan Adare (2014) juga menunjukan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Selama ini, CV. Alfa Transwisata telah menggunakan berbagai strategi promosi, termasuk penggunaan media sosial dalam meningkatkan penjualan paket wisatanya. Selain itu, perusahaan juga menawarkan kerja sama dengan instansi-intstansi pemerintah serta sekolah-sekolah yang akan mengadakan wisata. Menurut Kotler dan Keller (2009: 510) promosi adalah “berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.”

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel strategi promosi CV. Alfa Transwisata Ponorogo, diketahui bahwa konsumen beranggapan bahwa setiap kru CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibanding dengan yang lain. selain itu, CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga menerima pesanan melalui telepon dan email.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo


(37)

Menurut uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, diketahui bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Farizal (2013: 15) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada perusahaan tour & travel. Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan nasabah dan berakhir pada persepsi konsumen. Semua pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa akan memberikan penilaian yang berbeda-beda terhadap kualitas layanan. Untuk itu, perusahaan jasa harus mampu memberikan pelayanan yang benar-benar berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dan harapan para konsumennya.

Promosi yang dilakukan oleh CV. Alfa Transwisata Ponorogo bertujuan untuk memperkenalkan layanan-layanan transportasi dan pariwisata yang disampaikan dengan harapan dapat berdampak pada meningkatnya volume penjualan. Semakin besar upaya promosi yang dilakukan CV. Alfa Transwisata Ponorogo diharapkan akan meningkatkan volume penjualan produk tersebut. Sedangkan kualitas layanan yang disampaikan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dapat menjadi parameter kepuasan konsumen atas jasa yang diterimanya, sehingga diharapkan konsumen akan melakukan pembelian ulang.

Kualitas pelayanan dinilai sebagai perbedaan antara harapan pelanggan mengenai pelayanan yang akan diterima dan persepsi jasa yang diterima (Kotler dan Keller, 2009: 55). Sebagian besar perusahaan mengatur strategi untuk meningkatkan kepuasan melalui kualitas layanan. Salah satu


(38)

upaya untuk menciptakan, memperhatikan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas secara konsisten dan nilai yang lebih baik pada setiap kesempatan serta memberikan jasa yang lebih unggul dari pesaing. Kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen mempunyai konstruksi hubungan yang nyata dan ada hubungan sebab akibat antara keduanya. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari kepercayaan konsumen terhadap janji perusahaan. Kualitas meliputi penilaian konsumen terhadap inti pelayanan tersebut, pemberi layanan atau keseluruhan organisasi pelayanan. Sedangkan kualitas adalah pertimbangan umum yang berhubungan dengan produk secara umum dan diakui bahwa kualitas pelayanan menentukan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan, yang akhirnya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesehatan pada perusahaan (Parasuraman, et al. dalam Akbar dan Parves, 2012: 25). Pelayanan yang diberikan kepada konsumen akan menghasilkan kualitas pelayanan yang optimal.

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel kualitas pelayanan CV. Alfa Transwisata Ponorogo, diketahui bahwa CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjamin keamanan konsumen saat bmenggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo melayani setiap konsumen dengan ramah dan penuh empati. Selain itu, ketersediaan ATM membuat CV. Alfa Transwisata Ponorogo dapat diandalkan untuk


(39)

melakukan tarik tunai. Petugas online-customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga cepat tanggap terhadap komplain kesalahan transaksi yang disampaikan konsumen. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo siap tanggap terhadap kebutuhan konsumen yang mengurus kehilangan kartu ATM. Konsumen juga beranggapan bahwa ruang tunggu layanan konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo dilengkapi dengan fasilitas AC dan wifi gratis, sehingga memuaskan konsumen.

3. Pengaruh Strategi Promosi dan Kualitas Pelayanan secara Simultan terhadap Kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Berdasarkan uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, ditemukan bahwastrategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hasil penelitian ini relevan dengan temuan penelitian yang dilakukan Elat, dkk. (2014) bahwa promosi dan kualitas layanan pada pemasaran jasa, secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Promosi merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan oleh produsen untuk memperkenalkan produknya sehingga konsumen bersedia untuk menggunakan atau mengonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa bertujuan untuk memperkenalkan jasa layanannya sehingga diharapkan volume penjualan dapat meningkat. Dengan demikian, semakin besar upaya promosi yang dilakukan perusahaan jasa akan meningkatkan volume penjualan jasa tersebut.


(40)

Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Untuk itu, perusahaan harus memperhatikan kualitas pelayanan untuk membangun kepuasan konsumen. Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Pada umumnya, pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Kualitas pelayanan suatu jasa (service)memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan, terutama melalui pencapaian kepuasan konsumen.

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo, dapat dianalisis bahwa konsumen pengguna CV. Alfa Transwisata Ponorogo memiliki kepuasan yang tinggi dalam menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hal ini dapat diidentifikasi dari pendapat para konsumen yang menyatakan bahwa CV. Alfa Transwisata Ponorogo mampu memenuhi harapan saya terhadap jasa transportasi pariwisata yang aman dan nyaman. CV. Alfa Transwisata Ponorogo menawarkan berbagai kemudahan transaksi secara online sesuai harapan konsumen, sehingga para konsumen memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibandingkan perusahaan transportasi dan pariwisata lain. Adanya biaya administrasi tambahan untuk alasan asuransi membuat saya kurang berminat menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga membuat konsumen semakin kurang berminat


(41)

menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Konsumen juga menyatakan bahwa jika ada teman yang bertanya tentang jasa transportasi pariwisata, bersedia merekomendasikan agar menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo.


(1)

Berdasarkan uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan Elat, Kawet, dan Tumbel (2014) yang membuktikan bahwa promosi berpangaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian Lenzun, Massie, dan Adare (2014) juga menunjukan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Selama ini, CV. Alfa Transwisata telah menggunakan berbagai strategi promosi, termasuk penggunaan media sosial dalam meningkatkan penjualan paket wisatanya. Selain itu, perusahaan juga menawarkan kerja sama dengan instansi-intstansi pemerintah serta sekolah-sekolah yang akan mengadakan wisata. Menurut Kotler dan Keller (2009: 510) promosi adalah “berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.”

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel strategi promosi CV. Alfa Transwisata Ponorogo, diketahui bahwa konsumen beranggapan bahwa setiap kru CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibanding dengan yang lain. selain itu, CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga menerima pesanan melalui telepon dan email.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo


(2)

Menurut uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, diketahui bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Farizal (2013: 15) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada perusahaan tour & travel. Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan nasabah dan berakhir pada persepsi konsumen. Semua pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa akan memberikan penilaian yang berbeda-beda terhadap kualitas layanan. Untuk itu, perusahaan jasa harus mampu memberikan pelayanan yang benar-benar berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dan harapan para konsumennya.

Promosi yang dilakukan oleh CV. Alfa Transwisata Ponorogo bertujuan untuk memperkenalkan layanan-layanan transportasi dan pariwisata yang disampaikan dengan harapan dapat berdampak pada meningkatnya volume penjualan. Semakin besar upaya promosi yang dilakukan CV. Alfa Transwisata Ponorogo diharapkan akan meningkatkan volume penjualan produk tersebut. Sedangkan kualitas layanan yang disampaikan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dapat menjadi parameter kepuasan konsumen atas jasa yang diterimanya, sehingga diharapkan konsumen akan melakukan pembelian ulang.

Kualitas pelayanan dinilai sebagai perbedaan antara harapan pelanggan mengenai pelayanan yang akan diterima dan persepsi jasa yang diterima (Kotler dan Keller, 2009: 55). Sebagian besar perusahaan mengatur strategi untuk meningkatkan kepuasan melalui kualitas layanan. Salah satu


(3)

upaya untuk menciptakan, memperhatikan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas secara konsisten dan nilai yang lebih baik pada setiap kesempatan serta memberikan jasa yang lebih unggul dari pesaing. Kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen mempunyai konstruksi hubungan yang nyata dan ada hubungan sebab akibat antara keduanya. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari kepercayaan konsumen terhadap janji perusahaan. Kualitas meliputi penilaian konsumen terhadap inti pelayanan tersebut, pemberi layanan atau keseluruhan organisasi pelayanan. Sedangkan kualitas adalah pertimbangan umum yang berhubungan dengan produk secara umum dan diakui bahwa kualitas pelayanan menentukan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan, yang akhirnya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesehatan pada perusahaan (Parasuraman, et al. dalam Akbar dan Parves, 2012: 25). Pelayanan yang diberikan kepada konsumen akan menghasilkan kualitas pelayanan yang optimal.

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel kualitas pelayanan CV. Alfa Transwisata Ponorogo, diketahui bahwa CV. Alfa Transwisata Ponorogo menjamin keamanan konsumen saat bmenggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo melayani setiap konsumen dengan ramah dan penuh empati. Selain itu, ketersediaan ATM membuat CV. Alfa Transwisata Ponorogo dapat diandalkan untuk


(4)

melakukan tarik tunai. Petugas online-customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga cepat tanggap terhadap komplain kesalahan transaksi yang disampaikan konsumen. Customer service CV. Alfa Transwisata Ponorogo siap tanggap terhadap kebutuhan konsumen yang mengurus kehilangan kartu ATM. Konsumen juga beranggapan bahwa ruang tunggu layanan konsumen CV. Alfa Transwisata Ponorogo dilengkapi dengan fasilitas AC dan wifi gratis, sehingga memuaskan konsumen.

3. Pengaruh Strategi Promosi dan Kualitas Pelayanan secara Simultan terhadap Kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo

Berdasarkan uji hipotesis dan simpulan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hasil penelitian ini relevan dengan temuan penelitian yang dilakukan Elat, dkk. (2014) bahwa promosi dan kualitas layanan pada pemasaran jasa, secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Promosi merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan oleh produsen untuk memperkenalkan produknya sehingga konsumen bersedia untuk menggunakan atau mengonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa bertujuan untuk memperkenalkan jasa layanannya sehingga diharapkan volume penjualan dapat meningkat. Dengan demikian, semakin besar upaya promosi yang dilakukan perusahaan jasa akan meningkatkan volume penjualan jasa tersebut.


(5)

Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Untuk itu, perusahaan harus memperhatikan kualitas pelayanan untuk membangun kepuasan konsumen. Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Pada umumnya, pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Kualitas pelayanan suatu jasa (service) memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan, terutama melalui pencapaian kepuasan konsumen.

Mengacu pada hasil jawaban kuesioner yang disampaikan responden atas item-item pernyataan pada variabel kepuasan konsumen pada CV. Alfa Transwisata Ponorogo, dapat dianalisis bahwa konsumen pengguna CV. Alfa Transwisata Ponorogo memiliki kepuasan yang tinggi dalam menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Hal ini dapat diidentifikasi dari pendapat para konsumen yang menyatakan bahwa CV. Alfa Transwisata Ponorogo mampu memenuhi harapan saya terhadap jasa transportasi pariwisata yang aman dan nyaman. CV. Alfa Transwisata Ponorogo menawarkan berbagai kemudahan transaksi secara online sesuai harapan konsumen, sehingga para konsumen memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo dibandingkan perusahaan transportasi dan pariwisata lain. Adanya biaya administrasi tambahan untuk alasan asuransi membuat saya kurang berminat menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo juga membuat konsumen semakin kurang berminat


(6)

menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo. Konsumen juga menyatakan bahwa jika ada teman yang bertanya tentang jasa transportasi pariwisata, bersedia merekomendasikan agar menggunakan CV. Alfa Transwisata Ponorogo.