Faktor-faktor yang Berpengaruh Atas Pelaksanaan LP2B
7.2. Faktor-faktor yang Berpengaruh Atas Pelaksanaan LP2B
Penentuan faktor-faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan LP2B di wilayah studi menggunakan metode PSA (Participatory Sistem Appraisal). Seperti yang telah dikemukakan pada Bab 3, terdapat beberapa langkah dalam penentuan faktor tersebut. Penentuan faktor ditentukan berdasarkan hasil diskusi dengan para pelaku, khususnya pihak Dinas Pertanian ataupun Bappeda. Berdasarkan hasil identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan LP2B di wilayahnya masing-masing dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Selanjutnya, faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan PSA, yang hasilnya dapat dilihat pada gambar-gambar berikutnya.
Kabupaten Aceh Tamiang
Hasil FGD atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Aceh Tamiang, terdapat 7 (tujuh) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.2. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Aceh Tamiang
No Faktor Definisi Faktor
1. Regulasi Daerah
Peraturan daerah terkait dengan LP2B
2. Petunjuk Teknis LP2B Petunjuk teknis terkait dengan LP2B sehingga pemerintah setempat dapat menjalankan LP2B Sosialisasi aturan perundangan serta konsekuensi penerapan
3. Sosialisasi LP2B
LP2B di Pemda
4. Data Base Lahan
Data terkait dengan lahan pertanian
5. Data Pemilik Lahan Data terkait dengan pemilik lahan pertanian serta luasannya 6. Rendahnya kesadaran
Kesadaran para pemangku kepentingan (khususnya pelaku
pemerintah) terhadap implementasi peraturan LP2B Kerjasama antar instansi terkait dengan pelaksanaan LP2B
7. Kerjasama instansi
serta kejelasan tupoksi di dalam LP2B
Adapun hasil analisis PSA atas faktor-faktor di atas dapat dilihat di bawah ini.
Sympton Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.1. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Aceh Tamiang
Kabupaten OKU Timur
Hasil identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten OKU Timur, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.3. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten OKU Timur No
Faktor Definisi Faktor
1. Payung Hukum/Regulasi Belum jelasnya aturan terkait LP2B 2. Kepemilikan Lahan
Perubahan kepemilikan lahan sawah dalam setiap tahunnya 3. Perkebunan rakyat
Alih fungsi lahan sawah ke perkebunan 4. Sosialisasi
Perlu ada sosialisasi secara bertahap
Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang tersedia belum semuanya dapat 5. usaha tani
menunjang usaha tani
Selanjutnya, tabel di atas dianalisis dengan menggunakan PSA, hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sympton
2 3 Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.2. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten OKU Timur
Kabupaten Lamongan
Hasil FGD atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Lamongan, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.4. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Lamongan
No Faktor Definisi Faktor
1. Sumber Air Baku
Kondisi waduk dan rawa
2. Jaringan Irigasi Kondisi jaringan irigasi belum memadai 3. Alih fungsi lahan
Perubahan lahan pertanian menjadi bangunan 4. Tataniaga pupuk
Harg pupuk mahal dan barangnya tidak tersedia setiap saat 5. Harga jual panen
Harga jual panen belum mencerminkan biaya produksi
Selanjutnya, tabel di atas dianalisis dengan menggunakan PSA yang menghasilkan peta PSA seperti pada gambar berikut.
Sympton Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.3. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Lamongan
Kabupaten Tabanan
Hasil identifikasi atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Tabanan, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.5. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Tabanan
No Faktor Definisi Faktor
1. Alih fungsi lahan Lahan sawah berubah menjadi bangunan 2. Sikap para petani
Sikap petani terhadap LP2B
3. Dampak Perubahan Iklim
Kekeringan menjadi kendala
4. Serangan hama penyakit Hama penyakit menjadi kendala pertanian Penghidupan dari pertanian tidak cukup menopang
5. Kondisi Sosial Ekonomi
kehidupan rumah tangga
Adapun hasil analisis faktor dengan menggunakan PSA dapat dilihat pada gambar berikut.
Sympton Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.4. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Tabanan
Kabupaten Lombok Tengah
Hasil FGD atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Lombok Tengah, terdapat 7 (tujuh) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.6. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Lombok Tengah
No Faktor Definisi Faktor
Peran serta masyarakat dalam Keikutsertaan masyarakat petani atas program LP2B 1. LP2B
2. Regulasi LP2B
Peraturan daerah tentang LP2B
3. Perkembangan pembangunan Perkembangan pembangunan di wilayah Lombok Tengah dapat menyebabkan alih fungsi lahan
4. Rendahnya kepemilikan lahan Rata-rata kepemilikan lahan pertanian hanya 0,3 ha Hamparan lahan sawah
Tidak ada lahan sawah dalam bentuk hamparan luas 5. tersebar
tetapi tersebar Teknologi pembibitan harus dapat diimplementasikan di
6. Teknologi Alternatif
petani
7. Nilai ekonomi pertanian Belum maksimalnya nilai ekonomi di usaha tani
Adapun hasil analisis PSA dengan menggunakan diagram 4 kuadran yang menggambarkan masing-masing kriteria faktor dapat dilihat pada gambar berikutnya.
Sympton Critical Element
Motor/Lever Buffer
Gambar 7.5. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Garut
Hasil identifikasi atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Garut, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.7. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Garut
No Faktor
Definisi Faktor
1. SDM dinas terbatas
Staf lapangan terbatas Anggaran dinas tanaman pangan dan hortikultura terbatas untuk
2. Anggaran Terbatas
kegiatan LP2B
3. Alih Fungsi Tingginya alih fungsi sawah di perkotaan 4. Investor Melirik Garut
Banyak investor dari luar daerah berinvestasi pada industri dan wisata
Tidak ada wilayah 5. Tidak adanya wilayah yang jadi acuan LP2B acuan
Adapun hasil analisis PSA dengan menggunakan 4 kuadran yang mencerminkan kriteria dari masing-masing faktor dapat dilihat pada gambar berikutnya.
Sympton Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.6. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Garut
Kabupaten Maros
Hasil FGD atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Maros, terdapat 4 (empat) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.8. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Maros
No Faktor
Definisi Faktor
1. SDM dinas
Staf lapangan terbatas
2. Anggaran Anggaran dinas pertanian terbatas untuk kegiatan LP2B Kurangnya sosialisasi dari pusat sehingga LP2B hanya dikerjakan
3. Sosialisasi LP2B
oleh Dinas Pertanian
4. Koordinasi LP2B Kurangnya koordinasi instansi khususnya di LP2B
Selanjutnya, tabel di atas dianalisis dengan menggunakan PSA yang menghasilkan gambar sebagai berikut.
Sympton Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.7. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Maros
Kabupaten Sleman
Hasil FGD atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Sleman, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.9. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Sleman
No Faktor
Definisi Faktor
1. Sumber air baku Kurangnya sumber air baku karena harus dibagi untuk permukiman 2. Jaringan irigasi
Jaringan irigasi belum optimal
3. Alih fungsi lahan
Sosialisai tentang alih fungsi belum dilakukan
4. Tataniaga pupuk Kurangnya koordinasi instansi sehingga pupuk sering telat Harga jual panen sangat tergantung pada musim. Pada musim panen
5. Harga jual panen
raya, harga pertanian akan turun.
Adapun hasil analisis PSA yang memetakan posisi masing-masing dari faktor-faktor di atas di dalam kuadran PSA dapat dilihat pada gambar berikutnya.
Sympton
4 Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.8. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Sleman
Kabupaten Magelang
Hasil identifikasi atas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LP2B di Kabupaten Magelang, terdapat 5 (lima) faktor yang berpengaruh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.10. Faktor-faktor Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Magelang
No Faktor Definisi Faktor
1. Pemetaan wilayah sawah Pemetaan sawah-sawah di Kabupaten Magelang 2. Insentif dan Disinsentif
Belum mampunya daerah untuk memberikan insentif ataupun disinsentif
3. Anggaran Terbatas
Pemakaian air
4. Kelompok Tani Sosialisasi ke kelompok tani masih terbatas Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana usaha tani yang belum maksimal 5. usaha tani
terutama irigasi
Gambaran posisi dari masing-masing faktor di atas diidentifikasi dengan menggunakan diagram PSA seperti pada gambar berikutnya.
Sympton
3 Critical Element
Buffer Motor/Lever
Gambar 7.9. Hubungan antar Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B di Kabupaten Magelang
Hasil-hasil penentuan faktor di atas, selanjutnya direkapitulasi dalam tabel di bawah ini.
Tabel 7.11. Faktor dan Kriteria Faktor yang Berpengaruh atas Pelaksanaan LP2B
Kriteria Faktor yang Berpengaruh Wilayah No Studi
Motor/Leverage Buffer
Regulasi daerah,
Data pemilik
Aceh Tamiang,
petunjuk teknis
lahan dan
terkait LP2B,
kerjasama
Provinsi 1. Nanggroe
sosialisasi LP2B,
instansi
basis data lahan, Aceh
Darussalam rendahnya kesadaran pelaku Hukum,
Perkebunan
OKU Timur, Provinsi
kepemilikan lahan,
rakyat dan
2. dan sarana dan
sosialisasi LP2B
Sumatera Selatan
prasarana usaha tani Alih Fungsi Lahan
Sumber air baku,
Lamongan, 3. Provinsi
dan Tataniaga
jaringan irigasi,
pupuk
dan harga jual
Jawa Timur
panen
Tabanan, Alih Fungsi Lahan
serangan hama dan Kondisi Sosial
Sikap para petani
terhadap LP2B
penyakit
4. Provinsi Bali
Ekonomi
dan Dampak Perubahan Iklim
Alih fungsi,
Sumber air baku,
Sleman, 5. Provinsi
tataniaga pupuk,
jaringan irigasi,
dan harga jual
dan harga pupuk
Yogyakarta panen
Magelang, Kelompok tani,
Pemetaan wilayah
anggaran terbatas,
dan insentif dan
Provinsi 6. Jawa
dan sarana dan
disinsetif
prasarana usaha Tengah tani
Lombok Rendahnya
Regulasi kepemilikan lahan,
Peranserta
LP2B Tengah,
masyrakat dalam
Provinsi teknologi alternatif,
LP2B,
7. dan nilai ekonomi
Perkembangan
Nusa Tenggara
pertanian
Pembangunan, dan Hamparan
Barat
sawah tersebar
Maros,
Anggaran, alih Sosialisasi Provinsi
SDM Dinas
fungsi, dan dan 8. Sulawesi
Koordinasi Selatan
investor
LP2B Anggaran
SDM Garut,
terbatas, alih terbatas, fungsi, dan
dan tidak 9. Provinsi
Jawa Barat investor melirih ada
Garut
wilayah acuan
Berdasarkan tabel di atas telah dapat diidentifikasi bahwa tiap wilayah memiliki kriteria faktor-faktor yang berbeda. Perbedaan kriteria dari masing-masing wilayah tersebut disebabkan berbagai faktor, seperti kurangnya sosialisasi LP2B, LP2B bukan prioritas wilayah, koordinasi antar SKPD dan sebagainya. Penjelasan lebih rinci dari faktor-faktor di masing-masing wilayah dapat dilihat pada lampiran.