GAMBARAN UMUM

BAB 5 GAMBARAN UMUM

5.1. Pemetaan Penetapan LP2B di dalam RTRW

Kebijakan LP2B merupakan kebijakan yang telah ditetapkan di dalam UU No. 41 Tahun 2009. Regulasi ini telah berjalan selama kurang lebih 6 tahun. Akan tetapi bagaimana implementasi dari LP2B tersebut, hal inilah yang menarik untuk dievaluasi. Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan dari LP2B tersebut di daerah dan permasalahan dari implementasinya.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian telah melakukan identifikasi di beberapa daerah yang telah menetapkan LP2B di dalam RTRW. Hasil identifikasi ditujukan pada tabel rekap di bawah ini.

Tabel 5.1. Rekapitulasi Perda RTRW yang telah Mencantumkan LP2B di Daerah

Jumlah Perda Jumlah Perda Luas Lahan Wilayah

RTRW

yang

LP2B (Ha)*) Luas Sawah

Menetapkan LP2B

Sumber: Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Kementan (2015) Keterangan *) = Tidak semua Perda RTRW mencantumkan :

- Berapa luas LP2B dari existing sawah -

Berapa luas LP2B dan Lahan Cadangan

Berdasarkan data di atas, hanya 25 provinsi yang telah mengeluarkan Perda RTRW, namun dari 25 provinsi tersebut hanya ada 4 provinsi yang telah menetapkan LP2B di dalam RTRW-nya. Di samping itu, hanya 174 kabupaten yang telah menetapkan LP2B di dalam RTRW-nya sedangkan di tingkat kota baru 18 kota yang telah menetapkan. Ini berarti, provinsi ataupun kabupaten/kota yang telah menetapkan LP2B di dalam RTRW- nya kurang dari 50%. Hal ini menunjukkan respons daerah di dalam menetapkan LP2B masing sangat kurang.

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan juga telah mengidentifikasi kabupaten/kota yang telah menetapkan LP2B di dalam RTRW-nya yang melebihi data baku sawah dari data baku sawahnya, seperti terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 5.2. Data LP2B yang Melebihi dari Baku Lahan Sawah Hasil Audit

LUAS BAKU NO.

LUAS LP2B LAHAN LP2B LEBIH NO PROVINSI

SAWAH BESAR KOTA

KAB/

KABUPATEN/KOTA

NO. PERDA

(HA)

(HASIL (HA) AUDIT) (HA)

22,190.00 11,886.00 10,304.00 2 Bali

1 Aceh

1 Aceh Barat

Perda No. 1 Tahun 2013

2 Jembrana

Perda No. 11 Tahun 2012

3 Karang Asem

Perda No 17 Tahun 2012

Perda No. 16 Tahun 2012

53,951.00 47,153.00 6,798.00 4 Bangka Belitung

5 Pandeglang

Perda No. 3 Tahun 2011

3,042.00 931.00 2,111.00 5 Jambi

6 Belitung Timur

Perda No. 13 Tahun 2014

7 Kerinci

Perda No. 24 Tahun 2012

8 Batang Hari

Perda No. 16 Tahun 2013

9 Sarolangun

Perda No. 2 Tahun 2014

10 Merangin

Perda No. 4 Tahun 2014

11 Tanjung Jabung Barat

Perda No. 12 Tahun 2013

36,162.00 4,394 31,768.00 6 Jawa Barat

12 Tebo

Perda No. 6 Tahun 2013

64,077.00 55,338.00 8,739.00 7 Jawa Tengah

13 Sukabumi

Perda No. 22 Tahun 2012

14 Boyolali

Perda No. 9 Tahun 2010

15 Kebumen

Perda N0. 23 Tahun 2012

16 Banyumas

Perda No. 10 Tahun 2011

17 Purworejo

Perda No. 27 Tahun 2011

18 Pekalongan

Perda No. 2 Tahun 2011

19 Banjarnegara

Perda No. 11 Tahun 2011

20 Brebes

Perda No. 2 Tahun 2011

21 Pemalang

Perda No. 3 Tahun 2011

22 Magelang

Perda No. 5 Tahun 2011

23 Tegal

Perda No. 10 Tahun 2012

24 Pati

Perda No. 5 Tahun 2011

25 Purbalingga

Perda No. 5 Tahun 2011

26 Kudus

Perda N0. 16 Tahun 2012

27 Batang

Perda No. 7 Tahun 2011

28 Kota Tegal

Perda No. 4 Tahun 2012

1,045.00 788.00 257.00 8 Jawa Timur

29 Kota Pekalongan

Perda No. 30 Tahun 2011

30 Bayuwangi

Perda No. 8 Tahun 2012

31 Bondowoso

Perda No. 12 Tahun 2011

32 Kediri

Perda No. 14 Tahun 2011

33 Trenggalek

Perda No. 15 Tahun 2012

34 Tulungagung

Perda No. 11 Tahun 2012

35 Sumenep

Perda No. 12 Tahun 2013

36 Blitar

Perda No. 5 Tahun 2009

32,323.00 31,929 394.00 9 Kalimantan Selatan

37 Lumajang

Perda No. 2 Tahun 2013

38 Kotabaru

Perda No. 11 Tahun 2012

120,000.00 99,147.00 20,853.00 10 Kalimantan Tengah

39 Barito Kuala

Perda N0. 6 Tahun 2012

2,384.00 1,932.00 452.00 11 Kalimantan Utara

40 Sukamara

Perda No. 16 Tahun 2012

41 Tana Tidung

Perda No. 16 Tahun 2012

42 Nunukan

Perda No. 19 Tahun 2013

16,504.00 11,856 4,648.00 12 Kalimantan Timur

43 Bulungan

Perda No. 4 Tahun 2013

44 Kutai Kertanegara

Perda No. 9 Tahun 2013

45 Penajam Paser Utara

Penajem Paser Utara

Tabel 5.2. Lanjutan

LUAS BAKU NO.

LAHAN LP2B LEBIH NO PROVINSI

LUAS LP2B KOTA

KAB/

KABUPATEN/KOTA

NO. PERDA

(HA)

SAWAH BESAR (HASIL

(HA) AUDIT) (HA)

13 Lampung

46 Lampung Selatan

Perda No. 15 Tahun 2012

47 Lampung Tengah

Perda No. 1 Tahun 2012

48 Tanggamus

Perda No. 16 Tahun 2010

17,323.00 10,907.00 6,416.00 14 Maluku

49 Tulang Bawang Barat

Perda No. 2 Tahun 2012

51,565.00 4.00 51,561.00 15 Maluku Utara

50 Maluku Barat Daya

Perda No. 1 Tahun 2013

51 Halmahera Tengah

Perda No. 1 Tahun 2012

52 Halmehera Utara

Perda No. 12 Tahun 2012

53 Pulau Morotai

Perda No. 3 Tahun 2012

54 Halmahera Barat

Perda No. 6 Tahun 2012

21,789.00 720.00 21,069.00 16 Nusa Tenggara Timur

55 Halmahera Selatan

Perda No. 7 Tahun 2012

56 Sumba Tengah

Perda No. 8 Tahun 2011

57 Sabu Raijua

Perda No. 3 Tahun 2011

58 Nagekeo

Perda No. 1 Tahun 2011

Perda No 2 Tahun 2013

60 Waropen

Perda No.1 Tahun 2012

125.00 - 125.00 18 Papua Barat

61 Yahukimo

Perda No. 2 Tahun 2011

62 Fak-fak

Perda No. 7 Tahun 2012

450.00 - 450.00

63 Raja Ampat

Perda No. 3 Tahun 2012

64 Teluk Bintuni

Perda No. 4 Tahun 2012

65 Teluk Wondama

Perda No. 11 Tahun 2012

49,010.00 - 49,010.00

66 Manokwari

Perda No. 19 Tahun 2013

55,000.00 - 55,000.00 19 Sulawesi Selatan

67 Maybrat

Perda No. 2 Tahun 2012

68 Sidenreng Rapang

Perda No. 5 Tahun 2012

69 Takalar

Perda No. 6 Tahun 2012

70 Kepulauan Selayar

Perda No. 5 Tahun 2012

71 Bulukumba

Perda No. 21 Tahun 2012

72 Pinrang

Perda No. 14 Tahun 2012

73 Janeponto

Perda No. 1 Tahun 2012

74 Bantaeng

Perda No. 2 Tahun 2012

119,216.00 89,709.00 29,507.00 20 Sulawesi Tengah

75 Bone

Perda No. 2 Tahun 2013

76 Buol

Perda No. 4 Tahun 2012

77 Donggala

Perda No. 1 Tahun 2012

78 Tojo Una-Una

Perda No. 47 Tahun 2011

88,055.00 21,859.00 66,196.00 21 Sulawesi Utara

79 Banggai

Perda No. 10 Tahun 2012

80 Bolaang Mongondow Utara Perda No. 3 Tahun 2013

81 Kepulauan Sangihe

Perda No 1 Tahun 2014

11,144.00 5,391.00 5,753.00 22 Sumatera Selatan

82 Minahasa Selatan

Perda No. 3 Tahun 2014

83 Muara Enim

Perda No. 13 Tahun 2012

2,128.00 1,959.00 169.00 23 Kepulauan Riau

84 Kota Lubuk Linggau

Perda No.1 Tahun 2012

85 Natuna

Perda No. 10 Tahun 2012

5,205.00 149.00 5,056.00 24 Sulawesi Barat

86 Lingga

Perda No. 2 Tahun 2013

2,513.00 760.00 1,753.00 25 Sulawesi Tenggara

87 Majene

Perda No. 12 Tahun 2012

88 Konawe Utara

Perda No 20 Tahun 2012

89 Konawe Selatan

Perda No 19 Tahun 2013

90 Kolaka Utara

Perda No. 6 Tahun 2012

91 Wakatobi

Perda No. 12 Tahun 2012

24,551.00 - 24,551.00

92 Bombana

Perda No. 20 Tahun 2013

93 Kolaka

Perda No. 16 Tahun 2012

94 Buton

Perda No. 1 Tahun 2014

35,469.00 26,623.00 8,846.00 26 Sumatera Barat

95 Konawe

Perda No 9 tahun 2014

96 Solok Selatan

Perda No. 8 Tahun 2012

14,643.00 7,977 6,666.00 27 Sumatera Utara

97 Dharmasraya

Perda No. 10 Tahun 2012

98 Batubara

Perda No. 10 Tahun 2013

1,694,304.91 2,025,172.48 Sumber: Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen PSP Kementan, 2015

TOTAL

Berdasarkan Tabel 5.2 luasan lahan LP2B yang ditetapkan di RTRW lebih besar dibandingkan luas baku lahan sawah hasil audit Kementerian Pertanian. Kemungkinan hal ini disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah belum mengertinya kabupaten/kota tersebut terhadap regulasi LP2B atau penetapan RTRW belum mengakomodir regulasi LP2B. Selain wilayah yang menetapkan LP2B melebihi luas baku lahan sawah, ada juga yang kurang dari luas baku lahan sawah, seperti terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 5.3. Data LP2B yang kurang dari Luas Baku Lahan Sawah Hasil Audit Lahan

LAHAN SELISIH NO PROVINSI

LUAS BAKU NO.

LUAS LP2B SAWAH - KOTA

KAB/

KABUPATEN/KOTA

NO. PERDA

(HA)

LP2B AUDIT) (HA)

SAWAH (HASIL

(HA)

1 Aceh

1 Aceh Tamiang

Perda No. 14 Tahun 2013

2 Aceh Besar

Perda No. 4 Tahun 2013

3 Bener Meriah

Perda No. 4 Tahun 2013

4 Aceh Timur

Perda No. 10 Tahun 2013

7,739.21 8,762.00 1,022.79 2 Bali

5 Pidie Jaya

Perda No. 4 Tahun 2014

6 Tabanan

Perda No 11 Tahun 2012

7 Klungkung

Perda No. 1 Tahun 2013

8 Buleleng

Perda No. 9 Tahun 2013

9 Bangli

Perda No. 11 Tahun 2013

1,560.00 2,458.00 898.00 3 Banten

10 Kota Denpasar

Perda No.27 Tahun 2011

13,121.00 49,543.00 36,422.00 4 D.I Yogyakarta

11 Serang

Perda No. 10 Tahun 2011

5,500.00 28,071.00 22,571.00 5 Jambi

12 Gunung Kidul

Perda No. 6 Tahun 2011

13 Tanjung Jabung Timur

Perda No. 11 Tahun 2012

14 Sumedang

Perda No. 2 Tahun 2012

15 Garut

Perda No.29 Tahun 2011

16 Ciamis

Perda No. 15 Tahun 2012

17 Cirebon

Perda No. 17 Tahun 2011

18 Kuningan

Perda No. 26 Tahun 2011

19 Indramayu

Perda No. 1 Tahun 2012

20 Purwakarta

Perda No. 11 Tahun 2012

21 Bekasi

Perda No. 3 Tahun 2011

22 Bandung Barat

Perda No. 2 Tahun 2012

23 Majalengka

Perda No. 11 Tahun 2011

321.00 1,618.45 1,297.45 6 Jawa Tengah

24 Kota Sukabumi

Perda No. 11 Tahun 2012

25 Sragen

Perda No. 11 Tahun 2011

26 Blora

Perda No. 18 Tahun 2011

27 Semarang

Perda No. 6 Tahun 2011

28 Kendal

Perda No. 20 Tahun 2011

29 Cilacap

Perda No. 9 Tahun 2011

30 Grobogan

Perda No. 7 Tahun 2012

31 Karanganyar

Perda No. 1 Tahun 2013

32 Klaten

Perda No. 11 Tahun 2011

33 Demak

Perda No. 11 Tahun 2011

34 Rembang

Perda No. 14 Tahun 2011

35 Sukoharjo

Perda No. 14 Tahun 2011

36 Kota Semarang

Perda No. 14 Tahun 2011

37 Kota Salatiga

Perda No. 4 Tahun 2011

38 Kota Magelang

Perda No. 4 Tahun 2012

39 Kota Surakarta

Perda No. 1 Tahun 2012

Tabel 5.3. Lanjutan

LAHAN SELISIH NO PROVINSI

LUAS BAKU NO.

LUAS LP2B SAWAH - KOTA

KAB/

KABUPATEN/KOTA

NO. PERDA

(HA)

LP2B AUDIT) (HA)

SAWAH (HASIL

(HA)

7 Jawa Timur

40 Bangkalan

Perda No. 10 Tahun 2009

41 Bojonegoro

Perda No. 26 Tahun 2011

42 Gresik

Perda No. 8 Tahun 2011

43 Jombang

Perda No. 21 Tahun 2009

44 Lamongan

Perda No. 15 Tahun 2011

45 Malang

Perda No. 3 Tahun 2010

46 Mojokerto

Perda No. 9 Tahun 2012

47 Nganjuk

Perda No. 2 Tahun 2011

48 Ngawi

Perda No. 10 Tahun 2011

49 Pamekasan

Perda No. 16 Tahun 2012

50 Ponorogo

Perda No. 1 Tahun 2012

51 Probolinggo

Perda No. 3 Tahun 2011

52 Sampang

Perda No. 7 Tahun 2012

53 Tuban

Perda No. 9 Tahun 2012

54 Situbondo

Perda No 9 Tahun 2013

55 Magetan

Perda No. 15 Tahun 2012

56 Kota Batu

Perda No. 7 Tahun 2011

57 Kota Blitar

Perda No. 12 Tahun 2011

58 Kota Kediri

Perda No. 1 Tahun 2012

59 Kota Madiun

Perda No. 6 Tahun 2011

60 Kota Pasuruan

Perda No. 1 Tahun 2012

104.25 376.00 271.75 8 Kalimantan Selatan

61 Kota Mojokerto

Perda No. 4 Tahun 2012

62 Banjar

Perda No. 3 Tahun 2013

23,359.00 27,056 3,697.00 9 Kalimantan Utara

63 Hulu Sungai Utara

Perda No. 12 Tahun 2012

3,916.00 4,062 146.00 10 Lampung

64 Malinau

Perda No. 11 Tahun 2012

65 Lampung Timur

Perda No. 4 Tahun 2012

66 Way Kanan

Perda No. 11 Tahun 2011

67 Pesawaran

Perda No. 4 Tahun 2012

68 Mesuji

Perda No. 6 tahun 2012

6,494.00 13,255.00 6,761.00 11 Maluku Utara

69 Pringsewu

Perda No. 2 Tahun 2012

2,128.00 4,936.00 2,808.00 12 Nusa Tenggara Barat

70 Halmahera Timur

Perda No. 11 Tahun 2012

71 Dompu

Perda No 48 Tahun 2011

7,750.00 9,141.00 1,391.00 13 Nusa Tenggara Timur

72 Sumbawa Barat

Perda No. 2 Tahun 2012

73 Manggarai Timur

Perda No. 6 Tahun 2012

16,000.00 16,787.00 787.00 14 Sulawesi Selatan

74 Manggarai Barat

Perda No. 9 Tahun 2012

75 Barru

Perda No. 4 Tahun 2012

76 Sinjai

Perda No. 11 Tahun 2012

77 Luwu

Perda No. 6 Tahun 2011

78 Luwu Utara

Perda No. 2 Tahun 2011

79 Toraja Utara

Perda No. 3 Tahun 2012

80 Gowa

Perda No. 25 Tahun 2012

81 Enrekang

Perda No. 14 Tahun 2011

82 Maros

Perda No. 4 Tahun 2012

83 Pangkajene Kepulauan

Perda No. 8 Tahun 2012

476.00 834.00 358.00 15 Sulawesi Tengah

84 Kota Pare-pare

Perda No. 10 Tahun 2011

85 Morowali

Perda No. 2 Tahun 2012

5,502.00 12,570.00 7,068.00 16 Sulawesi Utara

86 Toli-Toli

Perda No. 16 Tahun 2012

2,500.00 7,577.00 5,077.00 17 Sumatera Selatan

87 Minahasa

Perda No 1 Tahun 2014

11,500.00 125,296.00 113,796.00 18 Sulawesi Barat

88 Ogan Komering Ilir

Perda No. 9 Tahun 2013

89 Polewali Mandar

Perda No. 12 Tahun 2012

3,030.00 3,226.00 196.00 19 Sumatera Barat

90 Mamuju Utara

Perda No. 1 Tahun 2014

91 Lima Puluh Kota

Perda No. 7 Tahun 2012

92 Tanah Datar

Perda No. 2 Tahun 2012

93 Kota Padang

Perda No. 5 Tahun 2012

94 Kota Pariaman

Perda No. 21 Tahun 2012

858,843.41 Sumber: Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen PSP Kementan, 2015

TOTAL

Tabel di atas menunjukkan beberapa kabupaten/kota yang menetapkan LP2B di bawah baku lahan sawah hasil audit. Kemungkinan, pemerintah daerah tersebut telah menginventaris kecepatan alih fungsi lahan diwilayahnya sehingga mereka menetapkan LP2B di bawah baku lahan sawah. Selain itu, mereka mengantisipasi akan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang kemungkinan akan mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi industri, infrastruktur, permukiman, ataupun bangunan lainnya.

Berdasarkan data di atas, wilayah studi yang menjadi sampel pada kegiatan evaluasi ini dapat diidentifikasi seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.4. Identifikasi Wilayah Studi

Teridentifikasi oleh Kementan No

Wilayah Studi

Sudah

Belum

1 Aceh Tamiang

2 OKU Timur √

3 Lamongan

4 Tabanan

5 Lombok Tengah √

Dari sembilan wilayah studi yang dievaluasi, terdapat 4 kabupaten yang belum teridentifikasi oleh Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen PSP Kementan, yaitu Kabupaten OKU Timur, Lombok Tengah, Garut, dan Sleman. Artinya, informasi ini akan menjadi masukan bagi Kementan untuk menambah informasi terkait dengan penetapan LP2B di dalam RTRW.

5.2. Gambaran Umum Luasan Sawah dan Produktivitas Padi di Wilayah Studi

Kajian evaluasi pelaksanaan LP2B di daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program LP2B. Evaluasi LP2B termasuk dalam kategori aspek penelitian dan pengawasan. Hasil evaluasi ini dapat memberikan masukan atas pelaksanaan LP2B di daerah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aspek yang dievaluasi adalah keseluruhan aspek yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai pada peran serta masyarkat di dalam LP2B. Jadi, tidak hanya melihat bahwa LP2B telah ditetapkan di dalam RTRW ataupun RDTR namun melihat bagaimana mekanisme penetapan, pelaksanaan, dan sebagainya. Jika di dalam proses penetapan LP2B hanya dilakukan secara sepihak oleh pemerintah daerah, berarti perencanaan tersebut dapat dikatakan benar karena harus disetujui oleh petani yang lahannya masuk dalam kategori LP2B.

Pada evaluasi ini telah ditetapkan 9 kabupaten yang menjadi wilayah studi, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang (Nanggroe Aceh Darussalam), OKU Timur (Sumatera Selatan), Lamongan (Jawa Timur), Tabanan (Bali), Lombok Tengah (NTB), Garut (Jawa Barat), Maros (Sulawesi Selatan), Sleman (Yogyakarta), dan Magelang (Jawa Tengah). Gambaran umum wilayah studi difokuskan pada dua hal, yaitu luasan baku sawah dan produktivitas.

Dari 9 wilayah studi tersebut, Kabupaten OKU Timur memiliki luas lahan sawah yang terluas, disusul oleh Kabupaten Lamongan dan Lombok Tengah. Sedangkan yang memiliki luas baku lahan yang terkecil adalah Kabupaten Tabanan. Hal ini wajar mengingat banyak lahan yang berubah menjadi hotel, restoran ataupun bangunan lainnya karena wilayah ini masuk dalam kategori wilayah wisata sehingga alih fungsi lahan tidak dapat dihindari.

Gambar 5.1. Luasan Baku Sawah Wilayah Studi (Ha) (Sumber: BPS kabupaten, 2014)

Gambar 5.2 Produktivitas Lahan Sawah Wilayah Studi (Ton/Ha) (Sumber: BPS kabupaten, 2014)

Dilihat dari sisi produktivitas, Kabupaten Maros memiliki rata-rata produktivitas yang tertinggi dibanding wilayah lainnya, yaitu sebesar 7,1 Ton/Ha (lihat Gambar 5.2). Kemampuan produktivitas yang tinggi tersebut karena di wilayah ini sungai mengalir sepanjang tahun sehingga memungkinkan petani untuk menanam padi sampai IP 300. Di samping itu, pengelolaan usaha tani sawah yang cukup baik yang dilakukan oleh para petani di Kabupaten Maros menjadi bagian penting dalam peningkatan produktivitas lahan. Produktivitas rendah diperlihatkan oleh Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu hanya sebesar 4,2 Ton/Ha. Hal ini wajar karena seluruh lahan disana dikategorikan sebagai lahan tadah hujan. Padahal di kabupaten ini terdapat Sungai Aceh Tamiang yang mengelilingi persawahan, namun tidak adanya irigasi teknis menyebabkan para petani rata-rata hanya menanam padi di musim hujan saja.