Tahapan persalinan Faktor berpengaruh pada persalinan

a. Mengejan adalah sifat kekuatan yang dihasilkan mirip seperti yang terjadi pada saat buang air besar tetapi biasanya intensitasnya jauh lebih besar setelah serviks terbuka lengkap kekuatan yang sangat penting pada ekspulsi janin yang dihasilkan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang diciptakan oleh kontrasepsi otot-otot abdomen Aiyeyeh Rukiyah, 2009. b. Mengejan adalah kombinasi dari sensasi yang kuat dan aksi repleks yang disebabkan oleh tekanan bayi pada vagina selama kontraksi Simkin, Walley dan Kepler, 2008.

2. Teknik Mengejan yang Benar

Pada permulaan Kala II umumnya kepala janin telah masuk dalam ruang panggul, ketuban yang menonjol biasanya akan pecah sendiri, bila belum pecah, harus dipecahkan. His datang lebih sering dan lebih kuat, lalu timbullah his mengejan. Ada 2 teknik mengejan: a. Letak berbaring merangkul kedua paha dengan kedua lengan sampai batas siku, kepala diangkat sedikit hingga dadu mengenai dada, mulut dikatub. b. Dengan sikap seperti tersebut, tetapi badan miring kearah punggung janin berada dan hanya satu kaki yang dirangkul, yaitu yang sebelah atas. Mochtar, 1998. Cara mengejan a. Anjurkan ibu untuk mengikuti dorongan diamlahnya selama kontraksi b. Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat mengejan c. Minta ibu untuk berhenti mengejan dan beristirahat di antara kontraksi d. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah mengejan jika lutut ditarik kearah dada atau dagu ditempelkan ke dada e. Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat mengejan f. Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantu kelahiran bayi Dorongan pada pundus meningkatkan risiko distosia bahu dan ruptura uteri Asuhan persalinan normal, 2008. Teknik mengejan untuk Kala II a. Mengejan spontan Wanita mulai menarik nafas dengan cara yang memuaskannya dan mengejan ketika ia menginginkannya selama ia menekan keinginan untuk mengejan, setiap usaha mengejan biasanya berlangsung 3 sampai 7 detik, wanita dapat menahan nafas, meirntih atau berteriak selama kontraksi, dan dapat mengambil nafas cepat-cepat beberapa detik diantara usaha mengejan. b. Mengejan dengan pengarahan sendiri Mengejan dengan pengarahan sendiri digunakan jika wanita merasakan keinginan untuk mengejan spontan, pemberi perawatan dapat mengajarkan wanita untuk membuka matanya dan mengarahkan pandangan dan usaha mengejannya ke luar pintu vagina.