c. Mengejan dengan diarahkan
Wanita diharapkan untuk menahan nafas dan mengejan selama 10 detik atau lebih pada satu waktu dengan hanya satu kali nafas pendek diantara
usaha mengejan, teknik ini kadang kala dikatakan sebagai teknik mengejan ungu yang menggambarkan warna di wajah wanita setelah
beberapa kontraksi.Simkin,Penny, 2005. Teknik mengejan yang benar dan efektif
a. Mendengarkan komando penolong, penolong akan meminta menarik
nafas dalam, menahannya dengan mulut tertutup, lalu mengejan kearah bawah dengan panggul tetap menempel di atas tempat tidur, saat
mengejan dagu diletakkan di dada, sehingga anda bisa melihat perut. b.
Ikuti irama tubuh saat mengejan, jangan menahan sesuatu seperti nafas, tubuh dengan mengangkat bokong atau menahan dorongan mengejan itu
sendiri misalnya karena takut feses keluar dari anus karena membuat proses mengejan tidak maksimal.
c. Bila perut sudah dalam keadaan rileks, anda akan diminta berhenti
mengejan dan beristirahat sambil menunggu kontraksi berikutnya. d.
Sambil istirahat, lakukan nafas pendek-pendek lewat mulut.heni, 2009:1
3. Kesalahan yang sering dilakukan saat mengejan
a. Menutup mata
Lebih baik membuka mata dan arahkan pandangan kearah perut, menutup mata saat mengejan akan membuat tekanan pada mata yang menyebabkan
mata menjadi meran dan baru hilang beberapa hari kemudian. b.
Mengangkat panggul Hal ini bisa membuat robekan perineum lebih lebar sehingga anda akan
banyak menerima jahitan. c.
Berteriak Berteriak untuk melepaskan rasa sakit yang begitu hebat pada proses
persalinan tidak bagus karena selain menguras tenaga juga membuat tenggorokan kering, buruk, serak dan suasana menjadi panik.
d. Mengejan sebelum ada instruksi
Lakukan bernfas pendek-pendek dan cepat sebelum pembukaan lengkap dan ada instruksi, sembarangan mengejan selain membuang tenaga percuma,
mengejan tidak teratur juga menyebabkan jalan lahir bengkak. e.
Menahan mengejan Terkadang menahan mengejan karena takut feses ikut keluar dari anus
f. Bernafas serabutan
Tehnik bernafas yang benar, menjadi sumber tenaga saat mengejan dan mengurangi rasa sakit.ningsi,2010 1
4. Posisi Persalinan
Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh mengendalikan pemilihan posisi yang diinginkan oleh ibu
dalam persalinanya. Sebaiknya, peranan bidan adalah untuk mendukung ibu dalam posisi apapun yang dipilihnya, sambil menyarankan bila tindakan ibu
tidak efektif atau merugikan bagi dirinya atau bagi bayinya. 1.Posisi duduk
Posisi duduk atau seringkali nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dengan mudah diantara kontraksi jika merasa lelah. Keuntungan dari kedua
posisi ini adalah memudahkan melahirkan kepala bayi. Bagi bidan lebih mudah untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mendukung perineum.
Gambar 1 : Posisi duduk atau setengah duduk Ai.yeyeh rukiyah , 2009. 2.Posisi merangkak
Posisi merangkak atau miring ke kiri, merangkak seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung saat persalinan. Selain itu
dapat membantu bayi melakukan rotasi dan peregangan minimal pada perineum. Berbaring miring ke kiri seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu jika
kelelahan karena ibu bisa beristirahat dengan mudah di antara kontraksi. Posisi ini juga bisa membantu mencegah laserasi perineum.
Gambar 2: Posisi merangkak atau berbaring miring kekiri Ai.yeyeh rukiyah , 2009.
3.Posisi jongkok atau berdiri Posisi jongkok atau berdiri dapat mempercepat Kala I persalinan dan mengurangi
rasa nyeri yang hebat. Selain itu juga dapat membantu penurunan kepala bayi. Ai.yeyeh rukiyah , 2009.