golongan senyawa-senyawa berikut ini akan memberikan puncak-puncak ion menonjol: senyawa aromatik alkana terkonjugasi, senyawa lingkar sulfida
organik alkana normal, pendek, merkaptan. Ion molekul biasanya tidak Nampak pada alkohol alifatik, nitrit, nitrat, senyawa nitro, nitril dan pada
senyawa-senyawa bercabang. Puncak-puncak dalam arah M-3 sampai M-14 menunjukkan kemungkinan adanya kontaminasi Silverstein, dkk, 1981.
23
c. Kaidah Umum untuk mengenali Puncak-Puncak dalam Spektra
Sejumlah kaidah umum untuk mengenali puncak-puncak menonjol dalam spektra dampak elektron dapat ditulis dan dipahami dengan konsep-konsep buku
kimia organik fisik: 1.
Tinggi nisbi puncak ion molekul terbesar bagi senyawa rantai lurus dan akan menurun jika derajat percabangan bertambah.
2. Tinggi nisbi puncak ion molekul biasanya makin kecil dengan bertambahnya
bobot molekul deret homolog; kecuali untuk ester lemak. 3.
Pemecahanpemutusan cenderung terjadi pada karbon terganti gugus alkil; makin terganti gugus, makin mudah terputus. Hal ini merupakan akibat lebih mantapnya
karboksasi tersier daripada sekunder yang lebih mantap daripada yang primer. 4.
Adanya ikatan rangkap, struktur lingkar dan terlebih-lebih cincin aromatik heteroatom memantapkan ion moekul hingga meningkatkan pembentukannya.
5. Ikatan rangkap mendukung pemecahan alil dan menghasilkan ion karbonium alil.
6. Cincin jenuh denderung melepas rantai samping pada ikatan-
α. Hal ini tidak lain daripada kejadian khusus percabangan. Muatan positif cenderung menyertai sibir
cincin. Cincin tak jenuh dapat mengalami reaksi Retro-Diels-Alder. 7.
Dalam senyawa aromatik terganti gugus alkil, pemecahan paling mungkin terjadi pada ikatan berloka beta terhadap cincin menghasilkan ion benzyl talunan
termantapkan atau ion tropilium.
Universitas Sumatera Utara
8. Ikatan C-C yang bersebelahan dengan heteroatom cenderung terpecah,
meninggalkan muatan pada sibiran yang mengandung heteroatom yang elektron ikatannya menciptakan kemantapan talunan.
24
9. Pemecahan sering berkaitan dengan penyingkiran molekul netral mantap yang
kecil, misalnya karbon monooksida, olefin, ammonia, hidrogen sulfida, hidrogen sianida, merkaptan, keton atau alkohol. Silverstein, dkk, 1981.
Kaidah-kaidah penyibiran diatas berlaku untuk spektrometri Dampak Elektron DE.
Gambar 2.4.. Gabungan Kromatograf Gas Spektrometer Massa
2.4.4. Spektra Massa Beberapa Golongan Senyawa Kimia a.
Hidrokarbon Hidrokarbon Jenuh. Puncak ion molekul M hidrokarbon jenuh berantai lurus
selalu ada kendati puncaknya rendah untuk senyawa-senyawa rantai panjang. Pola penyibiran fragmentasi ditandai oleh kumpulan kluster puncak dan puncak yang
bersangkutan pada tiap kluster terpisah oleh 14CH
2
satuan massa. Puncak terbesar pada tiap kluster ini mewakili sibiran C
n
H
2n+1
; disertai juga sibiran C
n
H
2n
dan C
2
H
2n-1.
Sibiran terbanyak terdapat pada daerah C
3
dan C
4
dan kelimpahan sibiran itu menurun teratur sampai M-C
2
H
5
; puncak M-CH
3
biasanya lenyap sama sekali. Suatu ciccin jenuh dalam suatu hidrokarbon mempertinggi kekuatan nisbi puncak ion
Universitas Sumatera Utara
molekul dan mendukung pemecahan ikatan yang menghubungkan cincin dengan
bagian molekul lainnya. Penyibiran atas cincin biasanya oleh lepasnya 2 atom sebagai C
2
H
4
dan C
2
H
5
. 25
Olefin. Pada olefin lingkar terutama polisiklik, pelokasian ikatan rangkapnya jelas
karena besarnya kecenderungan pemecahan-pemecahan alil tanpa banyak terjadi midrasi ikatan rangkap. Olefin lingkar biasanya menunjukkan suatu puncak ion
molekul khas.
b. Senyawa Hidroksi