Senyawa Hidroksi Eter Eter Alifatik. Penyibiran eter alifatik berlangsung dengan 2 cara : Bahan – Bahan Bahan yang digunakan adalah daun tumbuhan Binara Artemisia vulgaris L

molekul dan mendukung pemecahan ikatan yang menghubungkan cincin dengan bagian molekul lainnya. Penyibiran atas cincin biasanya oleh lepasnya 2 atom sebagai C 2 H 4 dan C 2 H 5 . 25 Olefin. Pada olefin lingkar terutama polisiklik, pelokasian ikatan rangkapnya jelas karena besarnya kecenderungan pemecahan-pemecahan alil tanpa banyak terjadi midrasi ikatan rangkap. Olefin lingkar biasanya menunjukkan suatu puncak ion molekul khas.

b. Senyawa Hidroksi

Alkohol. Pemecakah ikatan C-C yang bersebelahan dengan atom oksigen sering terjadi. Alkohol primer menunjukkan suatu puncak menonjol pada mz 31 karena CH 2 =OH. Alkohol sekunder dan tersier pecah secara mirip menghasilkan puncak yang jelas. Puncak khas menonjol pada M-18 karena tercampaknya air, ini tampak jelas pada spektra alkohol primer. Lepas H 2 O menghasilkan puncak M-18 lajim terjadi, bahkan pada alkohol benzyl terganti gugus orto tampak menonjol tanpa banyak hambatan. + + CH 3 C H 2 OH - H 2 O CH 2 CH 2

c. Eter Eter Alifatik. Penyibiran eter alifatik berlangsung dengan 2 cara :

1. Pemutusan ikatan C-C bersebelahan atom oksigen Universitas Sumatera Utara 2 -CH 3 26 Reaksinya : RCH 2 -CH 2 -CH-O + -CH 2 -CH 3 RCH 2 CH 2• CH=O + -CH CH 3 CH-O-CH 2 -CH 3 CH 3 2 . Pemutusan ikatan C-O dengan muatan tetap berada pada sibir alkil. R-O + -R` -OR` R + R-O + -R` OR` R + Eter Aromatik Pemecahan utama terjadi pada beta terhadap cincinnya dan ion yang mula- mula terbentuk dapat terdekomposisi lagi. Contoh anisol dengan berat molekul BM 108, memberikan ion-ion mz 93 dan 65. O CH 3 - .CH 3 O me =108 me=93 O + -CO me =65 Universitas Sumatera Utara 27 Puncak aromatik khas pada me 78 dan 77 dari anisol sebagai berikut : O CH 2 H - CH 2 O H H H H H H me =78 H H H H H me =77 - .H

d.Keton Keton Alifatik. Puncak sibiran utama keton alifatik terjadi pemecahan pada ikatan

C- bersebelahan dengan atom oksigen, muatan tinggal bersama sibir teroksigenasinya. R -R C=O + R`-C=O + R`-C + =O R` R -R` C=O + R`-C=O + R`-C + =O R` Bila salah satu rantai alkil yang terpaut pada gugus C=O ialah C 3 atau lebih panjang, pemutusan ikatan C-C begitu tercampak dari gugus C=O terjadi dan disertai migrasi hidrogen dan memberikan puncak cukup besar. Pada keton rantai panjang, puncak hidrokarbonnya tidak dapat dibedakan tanpa bantuan daya pisahnya tinggi dari puncak asli karena massa satuan CO C=O, 28 sama dengan satuan metilena. Universitas Sumatera Utara 28 Keton Lingkar. Puncak ion molekul keton lingkar siklik cukup menonjol. Pemecahan utamanya bersebelahan dengan gugus C=O, tetapi ion yang terbentuk harus memecah lagi untuk menghasilkan sibir yang cukup mantap. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Bahan – Bahan Bahan yang digunakan adalah daun tumbuhan Binara Artemisia vulgaris L

segar yang diambil dari Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang . Natrium sulfat Anhidrat, air, NaCl, Eter. 3.2. Alat - alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : - Pisau - Panci - Timbangan - Blender - Gelas Ukur - Gelas Kimia - Gelas Erlenmeyer - Satu set alat stahl - Satu set alat destilasi uap - Kertas saring - Gas Chromatography – Mass Spectroscopy GC – MS - Spektroskopi FT – IR - Hot plate - Tabung gas elpiji - Botol sampel 29 Universitas Sumatera Utara 30 - Corong pisah - Corong Kaca - Kertas Aluminium Foil - Oven

3.3. Prosedur Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk Bali Merah (Citrus Maxima (Burm.) Merr) Secara Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa (Gc-Ms)

2 98 70

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia ROTUNDA (L.) Mansf.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 65 107

Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Tembelekan (Lantana camara L.) secara Kromatografi Gas – Spektrometri Massa (GC-MS)

19 169 58

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Segar Dan Kering Tumbuhan Attarasa (Litsea cubeba Pers.) Secara GC-MS

15 107 92

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Manis ( Cinnamomum burmanii ) Dengan Cara GC-MS

16 147 70

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jinten (Coleus Aromatikus Benth) Dengan GC – MS Dan Uji Anti Bakteri

9 52 104

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak AtsirI Dari Daun Kayu Putih (Melaleucae folium) Segar Dan Kering Secara GC - MS

30 120 96

Karakterisasi Simplisia, Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Kemukus (Cubebae fructus) dari Wonosobo dan Padang Sidempuan Secara GC-MS

2 78 87