2.3.2 Kontrol gaya geser
Gaya geser yang terjadi pada profil sebagian besar dipikul oleh web jika web dalam kondisi stabil artinya ketidakstabilan akibat kombinasi geser dan lentur tidak
terjadi. Kuat geser nominal pelat web ditentukan oleh SNI 03-1729-2002 pasal 8.8.3 yaitu :
w yw
w y
n
A f
A V
. .
60 ,
. ≈
=
τ dengan :
yw
f
= kuat leleh web
w
A = luas penampang web Persamaan di atas dapat digunakan bila dipenuhi syarat kelangsingan untuk
tebal pelat web sebagai berikut :
yw
f tw
h 1100
≤
Dan kuat geser rencana harus memenuhi persamaan :
u n
v
V V
≥ .
φ
2.3.3 Kontrol gaya normal
Suatu komponen struktur yang mengalami gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor Nu, menurut SNI 03-1729-2002, pasal 9.1 harus memenuhi :
n c
u
N N
. φ
dengan : φ
c
= 0,85 N
u
= beban terfaktor N
n
= kuat tekan nominal komponen struktur = A
g
.f
cr
Universitas Sumatera Utara
Tegangan kritis untuk daerah elastik, dituliskan sebagai :
2 2
2
1 .
.
c y
y cr
f E
f f
λ λ
π =
=
sehingga
E f
y c
π λ
λ
=
Daya dukung nominal N
n
struktur tekan dihitung sebagai berikut :
ω
y g
cr g
n
f A
f A
N .
. =
=
dengan besarnya ω ditentukan oleh λ
c
, yaitu : Untuk
λ
c
0,25 maka
1 =
ω
Untuk 0,25 λ
c
1,2 maka
c
λ ω
67 ,
6 ,
1 43
, 1
− =
Untuk λ
c
1,2 maka
2
. 25
, 1
c
λ ω =
Panjang Tekuk
Kolom dengan kekangan yang besar terhadap rotasi dan translasi pada ujung- ujugnnya contohnya tumpuan jepit akan mampu menahan beban yang lebih besar
dibandingkan dengan kolom yang mengalami rotasi serta translasi pada bagian tumpuan ujungnya. Semakin kecil panjang efektif suatu komponen struktur tekan,
maka semakin kecil pula resikonya terhadap masalah tekuk. SNI 03-1729-2002 pasal 7.6.3.1 memberikan daftar nilai faktor panjang tekuk
untuk berbagai kondisi tumpuan ujung dari suatu kolom. Nilai k ini diperoleh dengan mengasumsikan bahwa kolom tidak mengalami goyangan atau translasi pada ujung-
ujung tumpuannya. Namun dalam kasus portal kaku yang diberi gaya horizontal portal bergoyang, nilai k harus dihitung berdasarkan suatu nomogram.
Nilai k untuk masing-masing sistem portal tersebut dapat dicari dari nomogram seperti pada gambar dibawah. Terlihat bahwa nilai k dalam nomogram
Universitas Sumatera Utara
tersebut adalah merupakan fungsi dari Ga dan Gb yang merupakan perbandingan antara kekakuan komponen struktur yang dominan terhadap tekan kolom dengan
kekakuan komponen struktur yang relatif bebas terhadap gaya tekan balok. Nilai G ditetapkan berdasarkan persamaan :
∑ ∑
=
b c
L I
L I
G
Persamaan diatas dapat dikecualikan untuk kondisi-kondisi berikut : a.
untuk komponen struktur tekan yang dasarnya tidak terhubungkan secara kaku pada pondasi contohnya tumpuan sendi, nilai G tidak boleh diambil kurang dari
10 b.
untuk komponen struktur tekan yang dasarnya terhubungkan secara kaku pada pondasi tumpuan jepit, nilai G tidak boleh diambil kurang dari 1
Gambar 2.6 Nomogram faktor panjang tekuk, k
Sumber : SNI 03-1729-2002
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Kontrol Beam-Column