Kontrol Beam-Column Analisa Struktur berdasarkan metode LRFD .1

2.3.4 Kontrol Beam-Column

Pada suatu komponen struktur terkadang efek gaya aksial maupun momen lentur tidak dapat diabaikan salah satunya, kombinasi dari gaya aksial dan momen lentur harus dipertimbangkan dalam proses desain komponen struktur tersebut. Komponen struktur tersebut sering disebut sebagai elemen balok-kolom beam- column.  Desain LRFD komponen struktur balok-kolom Perencanaan komponen struktur balok-kolom, diatur dalam SNI 03-1729-2002 pasal 11.3 yang menyatakan bahwa suatu komponen struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus direncanakan untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut: Untuk 2 , . ≥ n u N N φ , 1 . . 9 8 . ≤     + + ny b uy nx b ux n u M M M M N N φ φ φ Untuk 2 , . n u N N φ , 1 . . . . 2 ≤     + + ny b uy nx b ux n u M M M M N N φ φ φ dengan : N u adalah gaya tekan aksial terfaktor N n adalah tahanan tekan nominal dengan menganggap batang sebagai suatu elemen tekan murni. φ adalah faktor reduksi tahanan tekan = 0,85 M ux adalah momen lentur terfaktor terhadap sumbu x, dengan memperhitungkan efek orde kedua, yang akan dibahas kemudian. M nx adalah tahanan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu x Universitas Sumatera Utara φ b adalah faktor reduksi tahanan lentur = 0,90 M uy sama dengan M ux , namun dihitung dengan acuan sumbu y M ny sama dengan M nx , namun dihitung dengan acuan sumbu y Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa besarnya momen lentur terfaktor dari suatu komponen struktur balok-kolom dihitung dengan menggunakan analisis orde kedua. SNI 03-1729-2002 menyatakan bahwa pengaruh orde kedua harus diperhatikan melalui salah satu dari dua analisis berikut : 1. suatu analisis orde pertama dengan memperhitungkan perbesaran momen 2. analisis orde kedua menurut cara-cara yang telah baku dan telah diterima secara umum Dalam hal ini, kita menggunakan cara yang pertama, yaitu analisis orde pertama dengan memperhitungkan perbesaran momen  Perbesaran momen untuk struktur tak bergoyang Untuk suatu komponen struktur tak bergoyang , maka besarnya momen lentur terfaktor harus dihitung sebagai : ntu b u M M . δ = ntu M adalah momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh beban-beban yang tidak menimbulkan goyangan, sedangkan δ b adalah faktor perbesaran momen untuk komponen struktur tak bergoyang, yang besarnya ditentukan sebagai berikut : , 1 1     − = el u m b N N C δ Universitas Sumatera Utara dengan : N u adalah gaya tekan aksial terfaktor N el adalah gaya tekan menurut Euler dengan kLr terhadap sumbu lentur dan k ≤ 1 untuk struktur tak bergoyang Cm = 0,6 – 0,4M 1 M 2  Perbesaran momen untuk struktur bergoyang Untuk komponen struktur bergoyang, maka besarnya momen lentur terfaktor harus diperhitungkan sebagai berikut : ltu s ntu b u M M M . . δ δ + = M ltu adalah momen lentur terfaktor orde pertama yang diakibatkan oleh beban- beban yang dapat menimbulkan goyangan. Faktor perbesaran momen, δ s , ditentukan sebagai berikut : ∑       ∆ − = HL N oh u s 1 1 δ atau ∑ ∑ − = 2 1 1 e u s N N δ dengan : ∑ u N adalah jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat beban gravitasi untuk seluruh kolom pada satu tingkat yang ditinjau N e2 sama dengan N el , namun dengan menggunakan k untuk komponen struktur bergoyang, k ≥ 1,0 oh ∆ adalah simpangan antar lantai pada tingkat yang sedang ditinjau Universitas Sumatera Utara ∑ H adalah jumlah gaya horizontal yang menghasilkan ∆ oh pada tingkat yang ditinjau L adalah tinggi tingkat

2.4 Ketentuan perencanaan pembebanan