PENDAHULUAN Gambaran Radiografi Sindrom Proteus Pada Rongga Mulut

BAB 1 PENDAHULUAN

Sindrom Proteus dikenal juga sebagai sindrom elattoproteus dan penyakit manusia gajah. Sindrom ini merupakan suatu kelainan bawaan yang menyebabkan pertumbuhan kulit yang berlebihan dan perkembangan tulang yang abnormal, sering disertai dengan adanya tumor hampir melebihi setengah badan. Sejak Dr. Michael Cohen mengidentifikasinya pada tahun 1979, hanya sedikitnya lebih dari 200 kasus telah dipastikan di seluruh dunia, dengan memperkirakan bahwa sekitar 120 orang yang saat ini hidup dengan kondisi tersebut. Kelemahan dari penyakit ini adalah pada saat terdiagnosa , bentuknya sudah yang paling parah. 1,2 Sindrom Proteus merupakan suatu kondisi progresif dimana biasanya anak- anak lahir tanpa adanya cacat yang jelas. Tumor dan kulit serta pertumbuhan tulang muncul seiring usia mereka. Tingkat keparahan dan lokasi dari berbagai pertumbuhan asimetris sangatlah bervariasi tetapi biasanya terdapat pada tengkorak, satu atau lebih anggota badan, dan telapak kaki. Terdapat risiko kematian prematur pada individu yang terkena karena adanya trombosis vena dalam dan emboli paru yang disebabkan oleh malformasi pembuluh yang berkaitan dengan gangguan ini. Kelainan itu sendiri tidak secara langsung menyebabkan gangguan distribusi intelijen antara penderita sindrom Proteus sama seperti populasi umum. Namun, seiring pertumbuhan dapat menyebabkan kerusakan sekunder pada sistem saraf yang menyebabkan cacat kognitif. Selain itu, adanya cacat terlihat dapat memiliki efek negatif pada Universitas Sumatera Utara pengalaman sosial penderita, menyebabkan defisit kognitif dan sosial. Individu yang menderita akan meningkatkan risiko untuk mengembangkan tumor tertentu termasuk unilateral ovarian cystadenomas, tumor testikular, meningioma, dan adenoma monomorfik pada kelenjar parotid. Para peneliti mencoba untuk menentukan penyebab sindrom Proteus. Beberapa penelitian telah menunjukkan kondisi terkait dengan Phosphatase and tensin homolog PTEN pada kromosom 10 Smith 2002, sedangkan penelitian lainnya menunjukkan kromosom 16. Beberapa peneliti meragukan kemungkinan keterlibatan Phosphatase and tensin homolog PTEN atau Glypican-3 GPC3. 1 Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang sindrom Proteus yang mencakup definisi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, gambaran klinis, gambaran radiografi, dan perawatan serta diagnosa banding dari penyakit ini. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI, TANDA DAN GEJALA