BAB IV PENGARUH MITOS HAJI PADA KEBERAGAMAAN MASYARAKAT
MUSLIM MODERN
A. Pemahaman Terhadap Rukun Islam yang Kelima
Dalam menilai pengaruh mitos haji pada keberagamaan seseorang perlu dilihat dari pemahamannya mengenai rukun Islam yang kelima. Haji merupakan
ibadah serta rukun agama Islam kelima, yang merupakan salah satu dari rukun yang lima jumlahnya. Kelima rukun tersebut adalah syahadat, shalat, puasa, zakat,
dan haji, yang kesemuanya mempunyai kedudukan sama, yaitu wajib, meskipun tetap dikaitkan dengan kondisi yang berbeda.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh NH : “Ibadah haji merupakan kewajiban Umat Islam yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji, dalam
rangka melengkapi ibadahnya sebagai mahluk Tuhan”.
59
Sedangkan AM mengungkapkan bahwa rukun Islam yang kelima adalah, melaksanakan ibadah haji jika mampu secara lahir dan batin. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh AM: ”Melaksanakan ibadah haji jika mampu secara lahir dan batin”.
Sama halnya dengan AM, FH juga mengungkapkan bahwa rukun Islam yang kelima merupakan kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh FH: ”Rukun Islam yang kelima itu adalah kewajiban
59
Wawancara Pribadi dengan NH, Tangerang, 22 Agustus 2008.
untuk beribadah haji, yang dilakukan oleh umat Islam yang mampu secara faedah dan material”.
Sedangkan SO memahami, bahwa pelaksanaan ibadah haji adalah gambaran kecil dari keadaan manusia di hari pengadilan. “Haji itu merupakan
gambaran kecil keadaaan kita waktu di akhirat nanti”.
60
Secara eksplisit ibadah haji juga dikaitkan dengan yang disebut pengalaman ruhani atau pengalaman religius. Persepsi semacam itu menyebabkan
adanya anggapan bahwa tidaklah bermakna haji seseorang kalau tidak dikaitkan dengan berbagai keajaiban yang dialami selama melaksanakan ibadah.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh RH : “Ibadah haji merupakan suatu ibadah yang dilaksanakan dalam rangka menyempurnakan ibadah dan mensucikan
diri, maka dari itu, hal-hal aneh yang dirasakan saat ibadah haji pasti ada sebagai balasan dari Allah untuk membersihkan dari hal-hal buruk yang pernah kita
lakukan”.
61
Melihat pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa seluruh informan sudah mengenal konsep rukun Islam yang kelima dengan baik dan pemahaman terhadap
rukun Islam yang kelima seluruh informan, tidak hanya terbatas pada interpretasi atau pengamalan saja, tetapi mereka juga mampu menjelaskan apa yang dipahami
tentang rukun Islam yang kelima.
60
Wawancara Pribadi dengan SO, Tangerang, 20 Agustus 2008.
61
Wawancara pribadi dengan RH, Tangerang, 30 Agustus 2008.
B. Pengaruh Mitos Haji pada Pemahaman Keagamaan Masyarakat