Metode Penelitian ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

data penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember.

3.3 Pengodean Data

Pemberian kode merupakan cara yang dilakukan agar data lebih mudah dianalisis. Pengodean didasarkan pada tuturan-tuturan yang muncul dalam seminar proposal mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember. Pengodean tersebut akan dijabarkan di bawah ini. 1 Dt 1-S1 = data kesalahan 1 dalam seminar 1; 2 Dt 1-S2 = data kesalahan 1 dalam seminar 2; 3 Dt 2-S3 = data kesalahan 2 dalam seminar 3; 4 Dt 3-S4 = data kesalahan 3 dalam seminar 4 dan seterusnya hingga data dalam seminar 5.

3.4 Metode Penelitian

Pada bagian metode penelitian ini akan diuraikan secara berurutan mengenai: 1 metode pengumpulan data, 2 metode penentuan daerah penelitian, 3 metode penentuan korpus, dan 4 metode analisis data. 3.4.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang diawali dengan metode rekam dan dilanjutkan dengan transkripsi data. Transkripsi data adalah proses mengubah data berupa gambar dan suara menjadi tulisan. Transkripsi data dilakukan untuk mengelompokkan jenis-jenis kesalahan berbahasa yang sebelumnya berupa data video rekaman seminar proposal skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember menjadi data tulis. Dengan data tulis ini maka mempermudah peneliti untuk mengelompokkan kesalahan–keslahan berbahasa yang meliputi, kesalahan penghilangan, kesalahan penambahan, kesalahan formasi, kesalahan menyusun. Data yang dikatagorikan sebagai kesalahan ialah tuturan yang berupa bentuk kesalahan performansi atau mistake. Kesalahan ini biasannya terjadi karena kurangnya konsentrasi dari penutur dan bersifat tidak sistemis. Tuturan yang muncul karena proses berfikir seperti bentuk tuturan yang dilakukan secara berulang, dalam penelitian ini tidak termasuk suatu kesalahan. 3.4.2 Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode penentuan daerah dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling area. Metode purposive sampling area adalah sebuah metode penentuan daerah penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan tujuan tertentu Arikunto, 1998:127. Sesuai dengan metode purposive sampling area, daerah yang dipilih dalam penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember. Hal ini didasarkan pada pertimbangan praktis dan teoretis. Secara praktis, tempat penelitian mudah dijangkau oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti dapat meminimalisasi waktu, tenaga, dan biaya dalam proses penelitian. Secara teoretis, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember masih ditemukan melakukan kesalahan tuturan dalam forum resmi yaitu seminar proposal skripsi. Di samping itu metode yang digunakan pada penelitian ini berupa metode purposive sampling area, sehingga peneliti melakukan penelitian hanya pada program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember. 3.4.3 Metode Penentuan Korpus Korpus adalah sebagian data dalam penelitian kualitatif yang diambil dari kelompoknya sebagai wakil dari variannya yang bersifat dan berciri sama dengan kelompok yang diwakilinya Sukatman, 2000:26. Penelitian ini mengambil korpus dengan teknik theoritical sampling sampel teoretik, yaitu pengambilan korpus berdasarkan konsep yang terbukti berhubungan secara teoretik dengan teori yang sedang disusun Strauss dan Corbin, 2007:196. Korpus dianggap cukup apabila telah mencapai titik jenuh, yaitu munculnya data secara berulang-ulang dan tidak ditemukan data yang baru. Pada penelitian ini suatu data dapat dikatakan sebagai data korpus apabila suatu tuturan muncul secara terus menerus pada kelompok data yang sama dan tidak ditemukan tuturan yang baru. Data dalam penelitian ini didapat dalam seminar proposal skripsi pada Juli hingga September 2012. 3.4.4 Metode Analisis Data Menurut Miles dan Huberman 1992:16-19, analisis data terdiri atas tiga alur kegiatan, yaitu 1 mereduksi data, 2 menyajikan data, dan 3 menarik kesimpulan. Hal ini sesuai dengan prosedur analisis kesalahan berbahasa yang telah diuraikan pada bab 2. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, penyederhanaan, dan pentransformasian data kasar yang muncul di lapangan. Penyajian data diartikan sebagai pengumpulan atau klasifikasi data yang sudah tersusun dan memungkinkan ditarik sebuah kesimpulan. Penyimpulan merupakan tahap akhir proses analisis data. Sebelum analisis data dilakukan dalam penelitian ini, terlebih dahulu dimulai dengan proses mereduksi data, yaitu proses pengidentifikasian data. Kemudian dilanjutkan dengan proses penyajian data, yaitu klasifikasi data yang telah disusun ke dalam kategori taksonomi siasat permukaan. Kesalahan yang terkandung dalam Taksonomi siasat permukaan mencakup empat keslahan yaitu: a kesalahan- kesalahan yang bersifat penghilangan, kesalahan ini ditandai dengan adanya ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada dalam ucapan yang baik; b kesalahan penanambahan, kesalahan ini ditandai dengan adanya unsur yang seharunya tidak muncul akan tetapi dimunculkan dalam ucapan; c kesalahan formasi yang merupakan kesalahan pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah. d kesalahan susun merupakan kesalahan penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau kelompok morfem dalam suatu ucapan atau ujaran. Setelah proses pengategorian data, analisis ini diakhiri dengan proses penyimpulan yang berupa deskripsi bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam seminar proposal mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember.

3.5 Instrumen Penelitian