diketahui nilai bobot jenis simplisia bunga kenanga telah memenuhi persyaratan EOA. Menurut Sastrohamidjojo 2004, menyatakan minyak atsiri dengan air
akan terpisah karena minyak atsiri tidak akan larut dalam air disebabkan berbeda bobot jenisnya. Kedua cairan membentuk dua lapisan yang terpisah, biasanya
minyak atsiri lebih ringan, mengambang di atas air. Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri. Dari
seluruh sifat fisikokimia, nilai bobot jenis sudah sering dicantumkan berkisar
0,696 – 1,188 dan umumnya lebih kecil dari 1,000 Guenther, 1987. 4.4 Pemeriksaan Sediaan
4.4.1 Pengukuran pH Sediaan
Untuk menentukan pH sediaan diukur dengan menggunakan pH meter. Dari percobaan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Data pengukuran pH sediaan pH
Sediaan 1 2 3 Rata-rata
Dasar Krim 7,0
7,0 7,0
7,0 Lotion kadar minyak bunga kenanga 0,060
7,1 7,0
7,0 7,03
Lotion kadar minyak bunga kenanga 0,120 7,1
7,1 7,1
7,1 Lotion kadar minyak bunga kenanga 0,180
7,1 7,1
7,2 7,13
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa formula sediaan tersebut memiliki pH yang berdekatan yaitu 7,0-7,13. pH sediaan di atas mendekati pH fisiologis
kulit normal antara 4,5 sampai 7,0 Wasitaatmadja, 1997. pH untuk sediaan krim dan lotion tangan dan badan berada antara 5 sampai dengan 8 Balsam, 1972.
Maka formula sediaan di atas dapat digunakan sebagai krim cair tangan dan badan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Penentuan Tipe Emulsi
Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran. Hasil yang diperoleh yaitu masing-masing sediaan bercampur
sempurna dengan air. Maka sediaan tersebut termasuk emulsi tipe minyak dalam air Martin, 1993.
4.4.3 Penentuan Sifat Alir Sediaan
Penentuan sifat alir sediaan dilakukan dengan viskometer stormer Martin, 1993. Sifat alir sediaan adalah aliran plastis karena kurva antara beban vs rpm
tidak melalui titik 0,0 tetapi memotong sumbu shearing stress. Hasil dari percobaan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Data penentuan sifat alir sediaan minyak atsiri bunga kenanga RPM
Beban g B C D
100 15,87 16,39 17,88 110 16,39 16,67 18,42
120 18,18 20,40 19,37 130 18,86 20,40 23,0
140 22,47 22,47 24,27 150 23,80 22,98 24,27
160 28,90 24,39 28,8 170 28,90 30,30 29,67
180 41,67 31,74 39,21 190 46,51 43,47 44,24
200 71,42 46,51 47,61 210 73,52 46,91 71,94
220 84,03 79,36 84,03 230 94,3 87,71
116,27 240 111,11 116,27 138,89
250 116,27 135,14 178,57 260 142,85 144,92 222,2
270 144,92 175,43 250 280 169,49 222,22 250
290 208,33 294,11 277,77 300 285,71 294,11 312,15
Keterangan: Formula B: Konsentrasi minyak bunga kenanga 0,060 Formula C: Konsentrasi minyak bunga kenanga 0,120
Formula D: Konsentrasi minyak bunga kenanga 0,180
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Pengamatan Stabilitas Sediaan