Keselamatan Kerja Umum Keselamatan Kerja Khusus

4. Setiap mesin dan peralatan harus dilengkapi dengan alat pencegah kebakaran 5. Pengontrolan secara berkala dilakukan sehingga jaringan yang rusak atau sudah tua dapat segera diganti 6. Tanda-tanda gambar pengamanan harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya 7. Harus disediakan fasilitas pengungsian bila terjadi kebakaran Terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus diperhatikan pada saat bekerja di pabrik kimia, yaitu : a. Dilarang merokok dan makan b. Tidak boleh minum minuman beralkohol

6.2.1. Keselamatan Kerja Umum

Untuk meningkatkan faktor keselamatan kerja dan menaikkan merangsang semangat kerja para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas rutin di pabrik, perlu diadakan ketentuan-ketentuan keselamatan kerja sesuai dengan daerah atau lokasi kerjanya dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan keselamatan kerja dari departemen tenaga kerja. Untuk melaksanakan ini perlu dibentuk badan keselamatan kerja yang bertugas untuk : 1. Merencanakan langkah-langkah keselamatan kerja yang dititik beratkan pada pencegahan dan keberhasilan 2. Membuat analisa-analisa yang mungkin terjadi pada seksi yang dapat menyebabkan kecelakaan Universitas Sumatera Utara 3. Menyelenggarakan usaha-usaha pencegahan dengan langsung atau tidak langsung 4. Menetapkan langkah-langkah preventative ataupun korektif dalam lapangan keselamatan kerja Dalam mengusahakan tercapainya keselamatan kerja ini, hendaknya pada setiap karyawan ditanamkan disiplin yang tinggi tentang : a. Mematuhi setiap petunjuk dan ketentuan umum keselamatan kerja b. Mengetahui bahaya-bahaya secara umum, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat dihindarkan

6.2.2. Keselamatan Kerja Khusus

Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pada suatu pabrik. Keselamatan kerja perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, cacat, maupun kematian pada saat melakukan tugas operasional pabrik. Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan, antara lain adalah : 1. Kondisi operasi yang tidak memenuhi standar 2. Tata letak peralatan yang kurang baik 3. Sifat-sifat dan racun yang ditimbulkan oleh bahan yang ditangani 4. Faktor-faktor pribadi kerja, dan sebagainya Keseluruhan penyebab kemungkinan kecelakaan serta penanggulangannya harus dikaji lebih dini agar diperoleh suasana kerja yang lebih aman. Disamping faktor utama penyebab kecelakaan di atas, maka faktor penerangan juga harus diperhatikan karena dapat memberikan kecelakaan apabila faktor penerangan ini Universitas Sumatera Utara tidak memenuhi syarat yang ditentukan, terutama apabila pekerjaan yang dilakukan pada malam hari. Pemeliharaan alat serta pendaftaran secara periodik dan kontinu kondisi alat sangat diperlukan dalam usaha mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor alat. Secara umum, untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan itu diperlukan suatu sistem penanggulangan bahaya. Yang dimaksud dengan sistem penanggulangan bahaya adalah keamanan dan keselamatan kerja. Sistem keamanan dan keselamatan kerja yang dikeluarkan pemerintah adalah : 1. Pencegahan terhadap bahaya keracunan Langkah-langkah pencegahan yang diambil : a. Sirkulasi udara dan ruangan harus dapat berlangsung dengan baik. b. Operator maupun petugas yang bekerja disekitar zat yang beracun sebaiknya dilengkapi dengan masker oksigen, untuk mencegah terhirupnya gas beracun. c. Pekerja sebaiknya dilengkapi dengan pakaian khusus untuk pengamanan, seperti wear goggles untuk mencegah terjadinya iritasi mata dan kulit d. Para pekerja yang sampai mengalami keracunan hendaknya segera diberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke klinik dan bila perlu dirawat di rumah sakit untuk penyembuhannya. Universitas Sumatera Utara 2. Pencegahan terhadap bahaya kebakaran Seperti bahaya peledakan, maka bahaya kebakaran juga mutlak dihindarkan baik oleh terbakarnya zat yang ditangani maupun oleh adanya gangguan listrik. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pencegahan bahaya kebakaran antara lain : a. Menghindari kemungkinan terjadinya hubungan singkat pada jaringan instalasi listrik, serta bahaya akibat sambaran petir. b. Menghindari benturantumbukan logam yang dapat menimbulkan percikan api c. Memasang alaram atau tanda bahaya kebakaran d. Memasang alat-alat pemadam kebakaran di sekitar daerah rawan terhadap bahaya kebakaran e. Menyediakan alat pemadam kebakaran f. Bagi petugas, pekerja maupun pengunjung tidak dibenarkan merokok, membawa macis atau korek api ketempat bahan yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Universitas Sumatera Utara

BAB VII UTILITAS DAN SARANANYA

Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan prasarananya haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada Pra Rancangan Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula dengan kapasitas bahan baku 5.000 tonhari ini meliputi: 1. Kebutuhan uap steam 2. Kebutuhan air 3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan listrik 5. Kebutuhan bahan bakar

7.1. Kebutuhan Uap Steam

Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas. Adapun kebutuhan uap pada unit pembuatan molases pada pabrik gula ini adalah: Tabel 7.1. Kebutuhan Uap Nama Alat kgjam Vacuum Pan 01 Vacuum Pan 02 Vacuum Pan 03 12.162,39 4.486,61 4.415,57 TOTAL 21.064,57 Universitas Sumatera Utara