kondensat pada suhu 90 C serta mixer 02 dihomogenkan dan kemudian
didinginkan pada condensor dengan suhu 90 C dan digunakan air pendingin
masuk dengan temperatur 25 C dan keluar pada temperatur 30
C, sehingga suhu molases yang dihasilkan berada pada suhu kamar agar proses pendistribusiannya
lebih mudah. Molases yang sudah diproduksi pada suhu kamar ini kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum didistribusikan kepada konsumen.
2.3. Gula
2.3.1 Gula Sebagai Sumber Kalori
Gula pasir mempunyai posisi penting dalam tata gizi masyarakat Indonesia, karena gula merupakan sumber kalori yang efektif dan sekaligus
memberikan rasa manis yang sangat diperlukan manusia. Rasa manis itu memberikan rangsangan bagi peningkatan konsumsi bahan lain yang diperlukan
tubuh manusia, karena umumnya manusia sangat menyukai rasa tersebut. Fungsi gula akhir-akhir ini banyak digantikan bahan pemanis buatan,
seperti siklat, sakarin, aspartam dan sebagainya. Kebanyakan orang kurang menyadari bahwa penggunaan bahan pemanis tak berkalori seperti pemanis
buatan itu mengurangi jumlah kalori yang diserap tubuh dan beberapa jenis pemanis buatan dapat mempunyai efek sampingan yang merugikan kesehatan.
Sebagai gugus kimia yang terdiri dari unsure C karbon, H hidrogen, dan O oksigen, gula memiliki kadar kalori yang cukup tinggi, yaitu sebesar
3950 kalorigr gula. Meskipun gula merupakan bahan pangan yang penting dalam tata gizi masyarakat, tetapi kebanyakan orang baru mampu mengkonsumsi gula
Universitas Sumatera Utara
dalam jumlah yang hanya memberikan sumbangan 5,5 terhadap penyediaan kalori secara keseluruhan.
2.3.2 Produksi
Masyarakat Indonesia mengenal gula dari tebu sejak sekitar abad ke – 15, bersamaan dengan itu mulai diperkenalkan pembuatan gula dari tanaman tebu
yang dibudidayakan. Bentuk gula yang dihasilkan bermula dari bentuk yang sederhana seperti gula mangkok, gula tanjung yang kemudian berkembang
menjadi gula sentrifugal yaitu gula pasir dari berbagai tingkat mutu. Pentingnya gula bagi masyarakat Indonesia tercermin pada kebijaksanaan
pemerintah yang menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat banyak di samping beras, ikan asin, garam, sabun,
minyak tanah, minyak kelapa, kain batik dan tekstil. Pengadaan dan distribusi bahan – bahan pokok diatur pemerintah dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui penyediaan kebutuhan hidupnya secara cukup dan merata.
Produksi gula harus diupayakan meningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yaitu antara 3,9 sampai 5,1 tiap tahun. Upaya peningkatan itu
merupakan tugas yang tidak ringan karena menyangkut pengerahan sumber daya alam lahan dana air , sumber daya manusia petani tebu dan tenaga kerja , dan
sumber daya modal yang cukup besar. Masalah peningkatan produksi gula menyangkut aspek teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Prabowo, 1992 .
Universitas Sumatera Utara
2.4. Molases