Pembatasan dan Perumusan Masalah

Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok . Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu :1Kepemimpinan itu melibatkan oramg lain baik itu bawahan maupun pengikut,2 kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya,3 adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara. 6 Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai seorang pemimpin lembaga pendidikan harus bisa mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengannya dalam penyelenggaraan pendidikan. Maka seorang kepala sekolah harus mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan juga tepat dalam menggunakan srategi komunikasi karena pada dasarnya orang yang menerima pesan berbeda-beda. Jabatan kepala sekolah berbeda dengan pemimpin bisnis atau pemimpin kemasyarakatan lainnya. Seorang pemimpin harus mampu mengatasi akan terjadinya perubahan agar ia mampu menyesuaikan dengan keadaaan sehingga organisasinya tetap hidup. Kepemimpinan dan manajemen bukanlah merupakan terma yang sinonim. Seseorang bisa menjadi pemimpin tanpa harus menjadi manajer. Seseorang, misalnya, bias melaksanakan fungsi-fungsi simbolik, inspirasional, edukasional dan normative pemimpin yang merepresentasikan kepentingan organisasi tanpa harus melakukan tugas formal manajemen. Sebaliknya, seseorang bisa me- manage tanpa harus memimpin. Seorang individu bisa memonitor dan mengontrol aktivitas- aktivitas organisasional, membuat keputusan-keputusan, dan mengalokasikan sumber-sumber daya tanpa harus melaksanakan fungsi- fungsi simbolik, normative, inspirasional,atau edukasional kepemimpinan schon,1984,hal.36. 7 Keahlian manajerial dengan kepemimpinan merupakan dua peran yang berbeda. Seorang manajer yang baik adalah seorang yang mampu menangani kompleksitas organisasi, dia adalah ahli perencanaan srtategis daan operasional 6 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003.Cet.2,h.3. 7 Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategi Kepemimpinan Pendidikan, Banguntapan Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.Cet.1,h.64. yang jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas organisasi secara terkodinasi, dan mampu mengevaluasi secara reliable dan valid. Sedangkan pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah, menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator mempengaruhi atau mengarahkan yang mampu mewarnai sikap dan prilaku staf. Dua peran itu dalam organisasi semestinya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan karena tanpa keahlian manajerial, seorang pemimpin akan kesulitan menetapkan langkah-langkah kerja rasional yang didasari oleh nilai-nilai teoritis pengembangan organisasi. Kondisi itu dapat menimbulkan kemandekan atau miss management karena dapat saja timbul kebocoran di sana- sini yang diakibatkan kurangnya kemampuan pemimpin melakukan langkah- langkah manajerial. Sebaliknya, apabila seorang manajer tidak memiliki keahlian memimpin maka lambat laun organisasi akankehilangan pamornya karena tidak ada orang yang dijadikan rujukan, memberi motivasi, dan menentukan arah organisasi. Era desentralisasi adalah era perubahan yang memberikan peluang besar kepada para pemimpin untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan. Pada era ini berbagai tantangan dan ancaman yang datang silih berganti memerlukan keteeguhan sikap dan kecerdasan menangkap peluang dan merncang masa depan. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang sesuai dengan kondisi, yaitu memiliki komitmen kualitas dan selalu mempebaharuinya sesuai dengan tuntutan stakeholders. 8 Kepala sekolah juga menghadapi situasi dan kondisi yang relatif stabil di mana siswa tidak dapat cepat berubah, mereka sangat tergantung kepada susunan atau program pengajaran yang telah ditentukan oleh pemeritntah, perubahan program pengajaran hanya terjadi bila pemerintah memulainya. Jadi seorang kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 8 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005.Cet.1,h.75.